Mundur dari Pilkada Davao, Sara Duterte Diisukan Akan Ikut Pilpres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anak Presiden Filipina, Sara Duterte-Carpio, pada Selasa (9/11/2021) memutuskan untuk mundur dari pencalonan wali kota Davao. Duterte-Carpio sudah menjadi wali kota Davao sejak tahun 2010 dan menjadi pemimpin perempuan pertama di kota itu.
Namun, mundurnya Sara justru meningkatkan spekulasi bahwa ia akan mengikuti jejak ayahnya menjadi orang nomor satu di Filipina. Rumor itu semakin memperkuat spekulasi soal Rodrigo Duterte yang hendak membangun dinasti politik. Mundur dari Pilkada Davao, Sara Duterte Diisukan Siap Ikut Pilpres
1. Sara Duterte mundur menjelang penutupan pendaftaran capres Filipina
Pengunduran diri Sara dilakukan menjelang batas akhir pencalonan kandidat presiden Filipina pada 15 November. Meskipun begitu, ia tidak mengungkapkan secara detil alasan kemundurannya dari pencalonan kepala daerah.
"Sore ini, saya mundur dari kandidasi pencalonan wali kota Davao. Wakil wali kota Sebastian 'Baste' Duterte akan menggantikan posisi saya untuk maju sebagai calon wali kota. Itu saja dari saya. Terima kasih banyak," tutur Sara, dilansir dari Nikkei Asia.
Sara selama ini dikenal sebagai sosok yang cukup populer di kalangan masyarakat Pulau Mindanao dan bagian selatan Filipina. Hal itu disebabkan keluarga Duterte sudah menguasai politik Davao dalam tiga dekade terakhir.
Baca Juga: Rodrigo Duterte Tak Restui Anaknya Jadi Presiden Filipina
2. Sara Duterte disebut akan berkoalisi dengan Marcos
Menurut keterangan dari sekutu dekat Sara, Joey Salceda mengungkapkan bahwa anak Duterte itu sedang menuju ke pancalonannya sebagai kandidat presiden.
Editor’s picks
"Dia sedang mengincar jabatan yang lebih tinggi. Semua arah politik menunjukkan bahwa ia sedang mengarah ke presidensi," ungkap Salceda, dalam laman Philstar.
Untuk memenangkan posisi presiden, politikus berusia 43 tahun harus membentuk koalisi dengan kandidat lainnya. Salah satu spekulasi memperlihatkan ia sedang merapat ke aliansi Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, yang merupakan anak dari mantan diktator Filipina yang didepak pada 1986.
Keluarga Marcos adalah salah satu keluarga politik terkuat di Filipina. Beredar rumor bila Duterte-Carpio akan menjadi wakil presiden Filipina mendampingi Bongbong Marcos.
Meski begitu, baik Sara Duterte maupun Marcos masih belum menanggapi komentar dan permintaan dari para pendukungnya itu, sesuai laporan dari Reuters.
3. Berlanjutnya politik dinasti di Filipina
Politik dinasti di tubuh pemerintahan Filipina sudah ada sejak negara Asia Tenggara itu meraih kemerdekaan dari Amerika Serikat. Setelah itu, Filipina dikuasai oleh diktator Ferdinand Marcos sejak tahun 1965-1986 dengan kebijakan martial law-nya dan melahirkan warisan dinasti dari keluarga Marcos.
Dilansir dari The Diplomat, Duterte yang disebut berniat untuk melanjutkan kekuasaannya di Filipina sedang menyiapkan strategi. Muncul spekulasi bila Sara akan melanjutkan kepemimpinannya di Filipina.
Pasalnya, kemenangan Rodrigo Duterte pada pilpres 2016 ditengarai karena kuatnya pengaruh keluarga Duterte dalam dunia politik. Duterte merupakan mantan wali kota Davao, sempat menunjuk anaknya sendiri Sara Duterte sebagai wakil wali kota pada 2007.
Sepeninggal Duterte, giliran anak perempuannya itu yang menggantikannya sebagai kepala daerah pada 2010. Setelah mundunya Sara dari pencalonan wali kota Davao, maka adiknya Sebastian Duterte yang maju untuk menjadi pemimpin di Kota Davao.
Baca Juga: Presiden Filipina Duterte Pensiun dari Politik, Batal Jadi Cawapres
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.