NATO Tolak Rencana Polandia Tembak Jatuh Misil Rusia di Ukraina

Diklaim akan seret NATO dalam konflik

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada Minggu (14/7/2024), mengungkapkan penolakan terhadap rencana Polandia untuk menembak jatuh misil Rusia di teritori Ukraina. Ia mengklaim itu akan menyeret NATO dalam pertempuran antara Rusia dan Ukraina. 

Di tengah pertempuran Rusia-Ukraina, Polandia menjadi salah satu negara Uni Eropa dan anggota NATO yang paling terancam terdampak misil dari Moskow. Tercatat beberapa misil Rusia yang ditembakkan di Ukraina diduga meleset dan terdampar di teritori Polandia. 

1. Stoltenberg tidak ingin NATO terseret dalam perang Rusia-Ukraina

NATO Tolak Rencana Polandia Tembak Jatuh Misil Rusia di Ukrainalambang Ukraina dan NATO (unsplash.com/jccards)

Stoltenberg mengatakan bahwa rencana mengadang misil Rusia di atas teritori Ukraina menggunakan sistem pertahanan udara Polandia tidak diperlukan. Ia pun mengaku mendukung penuh Ukraina di tengah gempuran Rusia. 

"NATO akan mendukung Ukraina dan seluruh sekutu sudah setuju meningkatkan bantuan, termasuk dengan mengirimkan berbagai sistem pertahanan udara, termasuk di antaranya pengiriman F-16. NATO akan menyumbangkan sistem pertahanan udara di darat ke Ukraina dan amunisi untuk senjata tersebut," tutur Stoltenberg, dikutip Ukrinform.

"Ukraina nantinya akan mendapatkan sistem pertahanan udara Patriot dan NASAMS. Namun, saya menekankan bahwa kebijakan dalam aliansi tetap tidak berubah dan NATO tidak akan berpartisipasi dalam perang itu," sambungnya. 

Baca Juga: Rusia Gunakan Tawanan Perang Ukraina sebagai Tameng Perang

2. Stoltenberg dukung Ukraina serang target militer di Rusia

NATO Tolak Rencana Polandia Tembak Jatuh Misil Rusia di UkrainaMisil jarak jauh Ukraina. (x.com/DefenceU)

Pada saat yang sama, Stoltenberg menyebut Ukraina seharusnya diperbolehkan untuk menyasar target militer di dalam teritori Rusia. Ia menekankan bahwa Kiev punya hak untuk mempertahankan diri lewat serangan ke target militer di Rusia. 

"Posisi saja adalah tidak diragukan lagi bahwa Ukraina punya hak untuk menyerang target militer di teritori negara agresor, Rusia," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent

"Ini jelas dicantumkan di dalam hukum internasional. Semenjak perang ini adalah Rusia mulai menargetkan serangan ke Ukraina. Maka Ukraina punya hak untuk mempertahankan diri dan ini termasuk menyerang teritori negara agresor. Ini sebenarnya sudah sangat jelas bagi saya," tambahnya. 

Selama ini, Amerika Serikat (AS) masih menerapkan larangan kepada militer Ukraina dalam menggunakan senjatanya untuk menyasar target di dalam teritori Rusia. 

3. Ukraina klaim izin serang teritori Rusia akan selamatkan banyak nyawa

NATO Tolak Rencana Polandia Tembak Jatuh Misil Rusia di UkrainaPesawat tempur Rusia. (twitter.com/mod_russia)

Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengklaim bahwa Ukraina diizinkan menggunakan senjata Barat untuk menyasar target militer di Rusia, itu akan menyelamatkan banyak nyawa warga Ukraina. 

"Kementerian Pertahanan Rusia secara luas mempublikasikan penjatuhan bom FAB-3000 di Ukraina yang memiliki berat hingga 3 ton. Mereka melakukan ini menggunakan pesawat Su-34 yang ditempatkan di beberapa lapangan udara. Kami harus menghancurkannya untuk melindungi rakyat kami," tegasnya. 

Dalam menghentikan pesawat tersebut untuk menjatuhkan bom ke teritori Ukraina, maka militer kita harus mendapatkan izin untuk menyerang ke dalam teritori Rusia menggunakan senjata Barat. 

"Hanya dengan satu keputusan tersebut, banyak nyawa rakyat Ukraina yang akan terselamatkan dari jatuhnya bom Rusia," sambungnya.

Baca Juga: Rusia: RS Anak di Kiev Hancur karena Rudal Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya