Negara Eropa Timur Desak Facebook Atasi Propaganda Rusia

Pandangan pro-Ukraina mulai terkikis di media sosial

Jakarta, IDN Times - Pemimpin negara Eropa Timur, pada Rabu (29/3/2023), menandatangani surat permintaan penanggulangan disinformasi kepada media sosial Facebook. Mereka menyebut bahwa terdapat penurunan dukungan kepada Ukraina akibat informasi menyimpang. 

Sebulan lalu, oposisi Moldova pro-Rusia disebut telah mempromosikan demonstrasi dan propaganda melalui platform Facebook. Bahkan, pemerintah Moldova menyayangkan Facebook yang tidak sigap dalam melawan propaganda Rusia di negaranya. 

1. Khawatir informasi menyimpang rusak stabilitas negaranya

Negara Eropa Tengah dan Timur yang meliputi Ukraina, Moldova, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Estonia, Latvia, dan Lithuania membuat surat terbuka kepada perusahaan Meta. Mereka ingin agar informasi menyimpang yang merusak kedamaian dan stabilitas tidak ditayangkan di platformnya. 

"Manipulasi informasi luar negeri dan intervensi, termasuk disinformasi terus dikirimkan untuk merusak stabilitas negara kami, melemahkan demokrasi kami, membelokkan aksesi Moldova dan Ukraina ke Uni Eropa (UE) dan melemahkan dukungan ke Ukraina," tulisnya, dilansir Reuters

"Perusahaan teknologi besar seharusnya lebih hati-hati dan menahan platformnya dari tujuan semacam itu. Mereka harus mengambil langkah untuk memastikan bahwa platformnya tidak digunakan menyebar propaganda dan disinformasi yang mempromosikan perang, justifikasi kejahatan perang, dan kejahatan kemanusiaan, atau bentuk kejahatan lainnya," sambungnya. 

Surat terbuka tersebut sudah ditandatangani oleh seluruh pemimpin negara-negara Eropa Timur. Kemudian dikeluarkan oleh Perdana Menteri Republik Ceko, Petr Fiala. 

Baca Juga: Zelenskyy Undang Xi Jinping Lihat Kondisi Ukraina 

2. Meta akan tingkatkan kapasitas pengecekan di Eropa Timur

Negara Eropa Timur Desak Facebook Atasi Propaganda RusiaFacebook (pexels.com/@pixabay)

Menanggapi hal ini, Meta berjanji akan meningkatkan kapasitas pengecekan di Eropa Timur. Mereka juga sudah menerapkan langkah untuk mencegah penyebaran informasi menyimpang terkait perang di Ukraina dari media pro-Rusia. 

"Kami tengah berupaya menghapus informasi menyimpang yang menyebabkan kekacauan, kekerasan, dan akan bekerja dengan rekanan independen untuk mengungkapnya sebagai informasi salah, sehingga hanya sedikit orang yang menonton," kata juru bicara Meta. 

"Kami juga membatasi akses kepada media Rusia, RT dan Sputnik di seluruh UE dan Ukraina. Kami sudah melabeli semua unggahan di Facebook yang terdapat tautan ke beberapa laman. Maka, mereka tahu sebelum memencetnya, kami juga akan berkonsultasi dengan pemerintah di Eropa Timur dan Tengah untuk memecahkan masalah ini," sambungnya. 

Computer and Communications Industry Association (CCIA) yang merupakan gabungan dari Meta, Twitter, Google dan lainnya mengungkapkan bahwa kebijakan ini harus melawan disinformasi, seperti Europe's Digital Services Act (DSA).

3. Medsos Kedubes Rusia aktif merebut simpati warga Slovakia

Negara Eropa Timur Desak Facebook Atasi Propaganda Rusiailustrasi bendera Slovakia (pixabay.com/ajale)

The Beacon Project, lembaga untuk melacak aktivitas disinformasi dari Kedubes Rusia dan China di Eropa, menyebut bahwa akun media sosial perwakilan kedua negara itu cukup dalam merusak pandangan pro-Ukraina. 

Bahkan, yang paling mencengangkan perwakilan itu memiliki tanggapan dari masyarakat di Eropa, terutama Slovakia. Alhasil, cukup banyak warga Slovakia yang cenderung memihak kepada Rusia. 

"Banyak narasi terkait penurunan pandangan Barat dan demokrasi liberal yang akan mengancam identitas dan budaya di antara warga Slovakia. Warga Slovakia juga terancam mempercayai berbagai teori konspirasi bersama dengan Bulgaria," ungkap peneliti senior di Globsec, Katarina Klingova, dilansir Euronews.

Pada 2020, Globsec mengadakan survei terkait reaksi publik dengan narasi pro-Kremlin. Mereka menemukan bahwa 78 persen dari penduduk Slovakia percaya bahwa mereka dan Rusia adalah saudara ras Slavik. Mereka pun menganggap Rusia sebagai kunci politik dan militer penting di Eropa. 

Baca Juga: Rusia Setop Tukar Informasi dengan AS soal Uji Coba Rudal  

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya