Nepal: Sher Bahadu Deuba Diangkat Sebagai Perdana Menteri

Terjadinya krisis politik di Nepal

Khatmandu, IDN Times - Sher Bahadur Deuba ditetapkan menjadi perdana menteri di Nepal setelah sebelumnya Mahkamah Agung memutuskan untuk merombak anggota parlemen. Keputusan tersebut ditengarai adanya krisis politik berkepanjangan di Nepal yang memaksa mundurnya PM K. P. Sharma Oli. 

Krisis politik di Nepal terjadi lantaran warga protes akan buruknya penanganan pandemik dan terus meningkat kasus COVID-19 serta makin buruknya perekonomian negara Himalaya tersebut.

1. Deuba diangkat sebagai perdana menteri gantikan K.P Sharma Oli

Nepal: Sher Bahadu Deuba Diangkat Sebagai Perdana MenteriSher Bahadur Deuba saat dinobatkan sebagai perdana menteri di Nepal pada Selasa (13/07/2021). (twitter.com/NepaliTimes)

Pada hari Selasa (13/07/2021) Sher Bahadur Deuba yang sebelumnya merupakan pemimpin oposisi kini didapuk kembali menjadi perdana menteri baru di Nepal. Terpilihnya Deuba (74) sebagai perdana menteri setelah Mahkamah Agung memutuskan untuk merombak parlemen yang dipimpin oleh PM K. P. Sharma Oli untuk kedua kalinya dalam lima bulan terakhir. 

Pada hari yang sama Presiden Bidya Devi Bhandari juga sudah menyetujui keputusan MA dan melantik Sher Bahadur Deuba sebagai perdana menteri baru. Meskipun begitu, Deuba disebut memiliki tugas berat untuk menstabilkan kembali negara Himalaya tersebut dari masalah perpecahan politik dan pandemik COVID-19, dilansir dari Al Jazeera

2. Deuba telah menjadi perdana menteri kelima kali

Baca Juga: Nepal Minta Tabung Oksigen Kosong Pendaki Everest untuk Pasien COVID

Dilansir dari The Kathmandu Post, Sher Bahadur Deuba sudah pernah menjabat sebagai perdana menteri sebanyak lima kali. Ia pertama kali terpilih pada 12 September 1995, tetapi ia hanya bertugas kurang dari dua tahun hingga 12 Maret 1997. Kemudian ia terpilih kembali sebagai perdana menteri pada 26 Juli 2001, tapi ia kemudian dilengserkan oleh Raja Gyanendra pada 4 Oktober 2002 karena dianggap tidak kompeten. 

Namun pada 4 Juni 2004, Raja Gyanendra kembali menunjuknya sebagai perdana menteri setelah Nepal dipimpin dua pemerintahan dalam dua tahun. Akan tetapi tak berselang lama pada 1 Februari 2005, dia kembali didepak setelah Gyandendra lengser dari kedudukannya sebagai raja di Nepal. 

Deuba kembali memimpin Nepal pada 7 Juni 2017 setelah mendapatkan dukungan dari Partai Komunis Nepal. Namun ia hanya menjabat kurang dari setahun sampai 15 Februari 2018 dan kemudian K. P. Sharma Oli menduduki posisinya setelah partainya CPN-UML berhasil memenangkan pemilu 2017. 

3. Akan membawa Nepal kembali dekat dengan India

Terpilihnya kembali Sher Bahadur Deuba untuk memimpin Nepal, diperkirakan akan membuat negara Himalaya tersebut kembali mendekat ke India. Setelah selama kepemimpinan Oli pada 2018 silam, Nepal diketahui cenderung mendekat ke negara tetangga raksasa lain, yaitu China, dikutip dari Al Jazeera

Nantinya Deuba sedang berupaya mendapatkan suara kepercayaan dalam parlemen demi memastikan posisinya dalam Dewan Perwakilan Rakyat. Sebalinya KP Sharma Oli mengatakan jika perombakan DPR merupakan hal yang tidak konstitusional.

Bahkan penolakan Oli tersebut menyebabkan ratusan pendukungnya melakukan aksi demonstrasi pada Senin (12/07/2021) sore. Mereka menolak keputusan terpilihnya Deuba sebagai perdana menteri baru di negaranya, dilansir dari The Hindustan Times

Baca Juga: Pemerintah Nepal Tutup Sekolah Akibat Buruknya Polusi Udara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya