Nigeria Umumkan Tewasnya Pemimpin ISWAP, Al Barnawi

Tidak diketahui secara pasti penyebab tewasnya Barnawi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Nigeria pada Kamis (14/10/2021) telah mengumumkan tewasnya seorang pemimpin ISWAP (Islamic State – West Africa Province) bernama Abu Musab al Barnawi. Bahkan, kabar tewasnya pemimpin kelompok teroris itu disebut sudah sejak bulan September lalu. 

Kabar ini menjadi berita baik bagi Pemerintah Nigeria, usai tewasnya pemimpin kelompok teroris Boko Haram Abubakar Shekau di awal tahun ini. Sejak saat itu, banyak anggota teroris yang menyerah kepada militer atau bergabung dengan ISWAP. 

Selama ini, Nigeria telah dihadapi oleh masalah ketidakstabilan terutama di bagian utara negaranya. Bahkan aksi terorisme telah mengakibatkan sekitar 40 ribu nyawa melayang dan jutaan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

1. Al Barnawi memiliki basis kekuatan di Danau Chad

Menurut keterangan dari Menteri Pertahanan Jenderal Lucky Irabor dalam konferensi menyebutkan bila Abu Musab al Barnawi sudah tewas. Namun, pihak Kementerian Pertahanan tidak menyebutkan detil tewasnya pemimpin ISWAP yang selama ini turut menebar ancaman dan kekerasan di Nigeria. 

Meski begitu, kelompok teroris ISWAP diketahui berbeda dari Boko Haram yang cenderung menyasar warga sipil. Sedangkan kelompok yang dipimpin Al Barnawi itu justru menyerang militer dan seorang yang berkolaborasi dengan tentara, dilansir dari Africa News

Di sisi lain, Al Barnawi dengan kelompok ISWAP-nya diketahui memiliki basis militer di sekitaran Danau Chad yang berbatasan langsung dengan Niger, Kamerun dan Chad. Selain itu, ISWAP kerap terlibat pertikaian dengan Boko Haram yang memiliki basis pertahanan di Hutan Sambisa. 

Bahkan, Boko Haram pada Juni lalu telah mengakui jika tewasnya Shekau pada Mei lalu disebut merupakan ulah dari ISWAP. Pemimpin teroris itu disebut meledakkan dirinya sendiri dengan alat peledak saat dikepung musuh, dikutip dari Market Research Telecast

2. Al Barnawi punya hubungan dengan pendiri Boko Haram

Baca Juga: Nigeria: 187 Orang Dibebaskan dari Penculik

Al Barnawi diketahui lahir dengan nama Habib Yusuf dan dipercaya sebagai anak sulung pendiri Boko Haram, Mohammed Yusuf. Bahkan, ia pernah menjabat sebagai juru bicara dalam organisasi teroris itu. 

Namun sejak ayahnya tewas di penjara pada tahun 2009 dan digantikan Shekau, hubunganya dengan organisasi itu kian kurang harmonis. Bahkan, ia dikabarkan sempat bertikai dengan Shekau beserta pemimpin lainnya, hingga memutuskan pergi di tahun 2013. 

Meskipun, Boko Haram dan IS memiliki pandangan yang berbeda, tetapi keduanya sempat bekerja sama dan bersekutu di tahun 2015. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pamor kelompok Boko Haram dalam dunia internasional. 

Akan tetapi, setahun setelahnya, IS menunjuk Barnawi sebagai wali baru dalam Boko Haram. Lalu, Barnawi diketahui mencoba melakukan perubahan dalam strategi serangan dan menolak untuk menarget sejumlah orang tak bersalah secara acak di masjid ataupun pasar.

Alasan itu lah yang membuatnya dianggap sebagai pengkhianat oleh Shekau. Kemudian sejumlah pengikut yang setia kepada IS memilih membentuk kelompok baru bernama ISWAP yang dipimpin Barnawi, sedangkan Shekau tetap memimpin Boko Haram, dilaporkan dari laman BBC.  

3. ISWAP mendulang keberhasilan di bawah kepemimpinan Al Barnawi

Dilansir dari BBC, Selama dipimpin Barnawi ISWAP disebut mengalami kesuksesan. Bahkan di bawah kepemimpinannya, ISWAP mampu mengekspansi wilayah kekuasaannya di Dataran Rendah Chad dalam beberapa tahun terakhir. 

Kelompok teroris afiliasi ISIS itu kini juga mampu secara aktif melakukan serangan dan aktivitas di wilayah negara tetangga, seperti Burkina Faso, Kamerun, Chad, Niger dan Mali. Teroris itu juga mampu menguasai pangkalan militer beberapa negara dan mengamkan persenjataan dan pasokan dari basis militernya. 

Di samping itu, kelompok teroris terbesar di Afrika Barat itu juga mengenakan pajak terhadap warga lokal sebagai sumber penghasilan. Tak hanya itu saja, ISWAP juga mendirikan perusahaan komersial untuk mendukung aksinya. 

Sementara itu, aparat keamanan Nigeria dalam beberapa hari terakhir telah melakukan pengamatan di lokasi basis teroris. Sementara sejumlah usaha juga sudah dilakukan untuk mencegah dampak buruk yang bisa mengancam keamanan, dilaporkan dari laman The Guardian Nigeria

Baca Juga: Turis Nigeria di Bali Melakukan Pemerasan, Korban Diancam Akan Dibunuh

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya