Norwegia Tidak Jadi Boikot Piala Dunia Qatar 2022

Terkait pelanggaran HAM pada pekerja migran

Oslo, IDN Times - Asosiasi Sepakbola Norwegia (NFF) telah memutuskan untuk tidak melanjutkan aksi boikot Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar. Keputusan ini ditetapkan meskipun terdapat skandal pelanggaran HAM terhadap pekerja migran dalam pembangunan stadion dan infrasruktur di Qatar yang berasal dari Asia Selatan. 

Padahal sebelumnya Norwegia menjadi salah satu negara yang santer dalam menyuarakan aksinya untuk memrotes pelanggaran HAM yang melibatkan tuan rumah Piala Dunia 2022 tersebut. 

1. Hasil voting justru membuat Norwegia menghentikan aksi boikot Qatar

Pada hari Minggu (20/06/2021) Asosiasi Sepakbola Norwegia (NFF) telah memutuskan untuk tidak melanjutkan boikot terhadap gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Keputusan ini berdasarkan pemungutan suara yang diajukan oleh NFF kepada parlemen Norwegia dalam menanggapi tindakan pelanggaran HAM di Qatar.

Pada acara pemungutan suara di parlemen menunjukkan sebanyak 368 anggota parlemen menyetujui untuk membatalkan boikot. Sedangkan 121 anggota parlemen menyetujui untuk melakukan boikot Piala Dunia 2022. 

Atas hasil ini memungkinkan Norwegia untuk tetap melanjutkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022. Setelah negara Skandinavia tersebut sudah absen dalam turnamen internasional sejak Euro 2000, dilansir dari laman France24

2. Norwegia menjadi negara paling santer dalam memrotes Qatar

Norwegia Tidak Jadi Boikot Piala Dunia Qatar 2022Martin Ødegaard saat mengenakan seragam bertuliskan protes terkait pelanggaran HAM di Qatar. (twitter.com/NORftbl)

Baca Juga: Aktivis Bawa Norwegia ke ECHR soal Izin Eksplorasi Minyak

Dikutip dari Al Jazeera, awal mula gerakan protes di Norwegia kepada Qatar bermula ketika klub Tromso IL mengungkapkan masalah ini pada Februari lalu. Menurut humas Tromso IL Tom Hogli, mengatakan bahwa, "Ini sudah tidak diragukan lagi bahwa Piala Dunia ini seharusnya tidak pernah diberikan kepada Qatar. Kondisi di sana sungguh mengerikan dan banyak orang kehilangan nyawanya karena sepakbola."

Diketahui Norwegia selama ini menjadi negara paling santer memberikan kritikan terhadap Pemerintah Qatar yang tidak memperdulikan hak asasi manusia kepada para pekerja migran. Bahkan berdasarkan hasil survei menunjukkan 49 persen warga Norwegia menginginkan boikot Piala Dunia 2022 dan hanya 29 persen di antaranya menolak. 

Dilansir dari Norway Today, pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022, Maret lalu, timnas Norwegia mengenakan jersey yang bertuliskan "Hak asasi manusia harus ada di dalam maupun di luar lapangan."

3. Qatar menjadi sorotan terkait kasus pelanggaran HAM kepada pekerja migran

Selama ini perlakuan Qatar terhadap pekerja migran dan hak asasi manusia tengah disorot sejak dinobatkan sebagai tuan rumah turnamen sepakbola terbesar di dunia tersebut pada 2010 lalu. Hal ini disebabkan para pekerja migran di Qatar tengah dalam kesusahan lantaran tidak mendapatkan upah layak dan bahkan proses pembayaran gaji mereka seringkali terlambat. 

Pada Agustus lalu, Qatar sudah mengumumkan untuk mengubah hukum pekerja termasuk mengharuskan sertifikat tidak keberatan, sehingga memperbolehkan pekerja untuk berpindah kerja. Selain itu, mulai awal tahun 2020, Qatar juga sudah memberlakukan upah minimum baru, dikutip dari Al Jazeera

Terkait permasalahan pelanggaran HAM di Qatar, beberapa negara Eropa juga ikut melakukan aksi protes terhadap Qatar. Salah satunya Jerman dan Belanda yang mengikuti aksi Norwegia dengan mengenakan seragam bertuliskan HAM, dilaporkan dari Goal.  

Baca Juga: Oslo Izinkan AS Bangun Fasilitas Militer di Norwegia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya