Oposisi Turki ke Kartel Narkoba Serbia: Pergi dan Bawa Uang Harammu!

Tuding Erdogan bolehkan bos mafia masuk ke Turki

Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Turki Kemal Kilicdaroglu, pada Senin (7/11/2022), meminta seluruh bos penyelundup narkoba asal Serbia dan Montenegro pergi dari negaranya. Keterangan itu diungkapkan menyusul tertangkapnya bos kartel Serbia, Zeljko Bojanic, di negaranya. 

Selama ini, Turki dijadikan sebagai lokasi persembunyian utama bos geng kriminal Serbia dan Montenegro. Bahkan, salah seorang bos penyelundup narkoba asal Montenegro dilaporkan tewas di Istanbul pada September lalu. 

1. Kilicdaroglu beri peringatan kepada seluruh bos mafia Serbia

Kilicdaroglu mengatakan lewat cuitannya agar para bos geng kriminal pergi dari Turki. Kepala Partai Rakyat Republikan itu tidak ingin uang haram mereka ada di negaranya. 

"Kepada seluruh kartel Serbia, pergi dari negara kami! Kami tidak ingin uang harammu. Saya peringatkan bahwa Anda akan kehilangan kepala kalian. Kami tidak ingin ada satu pun anak kami yang jadi tumbal kalian," tulis Kilicdaroglu, dikutip dari Balkan Insight.

Tak ketinggalan, Kilicdaroglu juga menuding Presiden Recep Tayyip Erdogan memperbolehkan kartel narkoba masuk ke Turki dan membawa seluruh uang haram miliknya. 

"Semua bos mafia di seluruh dunia datang ke kota-kota kami dan membawa uang haram. Apa yang kalian lihat ini adalah sebuah tumpukan pasir yang dijatuhkan ke laut," tuturnya, yang menuding Erdogan menggunakan uang tersebut dalam menghadapi krisis ekonomi. 

Baca Juga: Finlandia-Swedia Gak Sabar Jadi Anggota NATO: Ayo Dong Turki-Hungaria 

2. Polisi berhasil tangkap Bojanic di Istanbul

Pernyataan Kilicdaroglu ini disampaikan setelah mendengar kabar penangkapan Zeljko Bojanic oleh polisi Turki di Sariyer, Istanbul pada Minggu (6/11/2022). Ia merupakan salah satu bos kartel paling dicari oleh Interpol. 

Kini, polisi masih terus menggeledah dan menggali lapangan tenis di vila mewah yang jadi tempat Bojanic bersembunyi. Otoritas menduga bahwa tubuh bos kartel Serbia lain, Risto Mijanovic, berada di rumah itu setelah dibunuh oleh Bojanic. 

Dilaporkan Hurriyet Daily News, Mijanovic diketahui hilang tanpa kabar selama dua tahun. Alhasil, pengacaranya mengajukan komplain terkait orang hilang, tapi sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya. 

Menurut kabar dari polisi setempat, Bojanic dituding menculik Mijanovic. Hal ini terindikasi dari kedua geng yang dipimpinnya terlibat perang antargeng di Istanbul. Polisi menduga, Mijanovic disiksa, dibunuh dan dikuburkan di area vila tersebut. 

3. Terdapat tiga jasad di sekitar rumah milik Bojanic

Jurnalis senior Turki, Fatih Altayli, pada Minggu mengatakan bahwa polisi masih melakukan pengerukan di sekitar rumah bos mafia tersebut. Ia menyebut bahwa Bojanovic sudah tinggal di rumah mewah itu sejak 2014. 

Sesuai kabar terbaru, Altayli mengatakan ditemukan tiga jasad perempuan di sekitar vila tersebut. Diduga ketiga perempuan tersebut merupakan kurir narkoba yang ditugaskan untuk mengirim ke pelanggan. 

Menurut informasi dari media lokal, Bojanic atau yang dikenal dengan nama Boris masuk dalam salah satu puluhan bos kriminal paling dicari di Eropa yang masuk ke Turki. Ia disebut menggunakan paspor palsu dengan nama Andelew Belchew Jordan. 

Salah satu bos mafia Serbia lain, Vukotic yang sudah diekstradisi ke Serbia, dilaporkan kembali ke Turki setelah dibebaskan dari pengadilan. Ia disebut menggunakan identitas dan paspor palsu untuk masuk ke Turki.  

Baca Juga: Ini 5 Negara dengan Inflasi Tertinggi, Ada Turki

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya