Orangtua Murid di Bolivia Gelar Aksi Demo Tuntut Akses Internet Gratis

Tidak semua siswa dapat mengakses kelas virtual

La Paz, IDN Times - Para orangtua di Bolivia melakukan demonstrasi menuntut pemerintah setempat menggratiskan akses internet dan menyediakan perangkat laptop. Tuntutan ini sebagai bentuk akses menyeluruh bagi siswa sekolah agar dapat mengikuti kelas virtual akibat pandemik COVID-19. 

Selama ini di Bolivia terdapat ribuan anak sekolah yang tidak memiliki akses internet dan signal yang membuatnya kesusahan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. 

1. Gelar aksi long march dari El Alto menuju ke La Paz

Orangtua Murid di Bolivia Gelar Aksi Demo Tuntut Akses Internet GratisAksi demonstrasi menuntut penggratisan internet di Bolivia. (twitter.com/boliviaprensa)

Pada hari Senin (10/05/2021) ribuan orangtua murid turun ke jalan di kota El Alto untuk menuntut pemerintah menggratiskan internet dan komputer bagi anaknya. Para demonstran melakukan long march dari El Alto menuju ke kantor Kementerian Pendidikan di La Paz agar suaranya didengar. 

Para orangtua yang melakukan demonstrasi didominasi dari distrik Alteña agar pemerintah dari Presiden Luis Arce mengabulkan permintaannya dan bersedia menggratiskan biaya internet. Sehingga anak mereka dapat dengan mudah mengakses kelas virtual yang terpaksa diadakan akibat pandemik COVID-19, dilansir dari Swiss Info

Baca Juga: Pengemudi Truk di Bolivia Blokir Jalan ke Chile dan Peru

2. Menuntut perbaikan infrastruktur sekolah

Dilansir dari Expreso, selain meminta penggratisan internet dan pemberian komputer, para orangtua juga menuntut perekrutan guru baru di sekolah dan peningkatan infrastruktur sekolah. Selain itu, pihak orangtua juga meminta pemerintah mendirikan kamar mandi di sekolah-sekolah yang terdapat di wilayahnya beserta fasilitas lainnya. 

Menurut koordinator Dewan Sekolah, Rudy Yampa mengatakan bahwa mereka menyesalkan karena sampai saat ini terdapat lebih dari 70 ribu siswa yang tidak memiliki akses ke internet dan lainnya. Apabila tuntutannya tidak dipenuhi, maka mereka akan menyelenggarakan unjuk rasa yang jauh lebih besar. 

3. Banyaknya kendala dalam penerapan kelas jarak jauh di Bolivia

Selama ini tantangan terbesar yang dihadapi sekolah saat pandemik ini berupa ketimpangan akses internet dan akses teknologi di Bolivia. Akibatnya murid yang berasal dari kelas menengah bawah dan berasal dari pedesaan hanya dapat mengakses pendidikan ketika pemerintah membuka kembali kelas tatap muka. 

Menurut kepala sekolah Guelberto Villarruel, Jose Luis Saravia menerangkan bahwa proses belajar mengajar di sekolahnya menggunakan kelas virtual. Sayangnya, mereka menghadapi masalah lantaran tidak semua dapat mengakses internet, sehingga mereka membuat kampanye untuk mengumpulkan ponsel dan komputer yang dapat dipinjamkan pada siswa, dilaporkan dari Local10

Bolivia sudah menyelenggarakan tahun ajaran baru dengan beberapa metode, tetapi mayoritas sekolah memilih untuk mengadakan kelas jarak jauh demi mengurangi resiko penularan COVID-19. 

Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Larang Gelar Pesta Ulang Tahun

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya