Pabrik  Penyuplai Drone ke Militer Ukraina Terbakar di Latvia

Diduga ada orang yang sengaja membakar pabrik

Jakarta, IDN Times - Pabrik perakitan drone di Marupe, Latvia pada Selasa (7/2/2023) mengalami kebakaran. Padahal, pabrik tersebut merupakan tempat perakitan drone milik perusahaan Amerika Serikat (AS), yang difungsikan untuk menyuplai senjata pesawat tanpa awak (UAV) ke Ukraina. 

Sebulan lalu, pipa gas yang menghubungkan ke Latvia, di Panevezys, Lithuania mengalami kebakaran hebat. Insiden itu mengakibatkan pengiriman gas dari Lithuania ke Latvia dihentikan sementara. Namun, pihak berwenang masih dapat menggunakan pipa yang tidak terbakar, dilansir Reuters.

1. Kebakaran di Marupe berlangsung pada sore hari

Kebakaran di kompleks gedung Edge Autonomy Riga itu berlangsung pada sore hari pukul 15.00 waktu setempat. Sedangkan, proses pemadaman membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Insiden ini juga menyebabkan empat orang terluka. 

Dilansir Baltic News Network, hampir 50 truk pemadam kebakaran diterjunkan untuk menjinakkan api. Selain itu, pihak Bandara Riga juga menerjunkan tim khusus untuk membantu upaya pemadaman dan mencegah api merembet ke bangunan lain. 

Selama berlangsungnya proses pemadaman, aparat Pemadam Kebakaran Latvia (VUGD) meminta seluruh warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian untuk menutup ventilasi. Ini agar asap tebal kebakaran tidak masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Latvia Tangkap Editor Media Rusia atas Dugaan Spionase

2. Polisi Latvia belum mengetahui dalang di balik insiden kebakaran

Kepolisian Latvia sudah menginvestigasi penyebab kebakaran di fasilitas teknologi tinggi tersebut. Namun, sampai saat ini masih belum diketahui siapa dan apa yang menyebabkan kebakaran. 

Juru bicara Kepolisian Latvia, Madara Sersnova, tidak mengungkapkan bahwa kebakaran ini adalah insiden pembakaran. Ia menegaskan bahwa investigasi sudah dimulai dan kasus ini akan diusut sampai tuntas dan terungkap siapa dalang di balik kebakaran ini. 

Menurut kabar dari LSM, Edge Autonomy menjadi penyuplai drone ke Ukraina lewat donasi dari warga Latvia. Maka dari itu, tidak bisa dipungkiri jika terdapat kemungkinan bahwa kebakaran diakibatkan seseorang yang sengaja atau memang sebuah kecelakaan. 

3. Iran menampik klaim bangun pabrik drone bersama Rusia

Pabrik  Penyuplai Drone ke Militer Ukraina Terbakar di Latviaserpihan drone buatan Iran di Kyiv, Ukraina (twitter.com/Vitaliy_Klychko)

Sementara itu, Iran menampik klaim yang menyebut bahwa negaranya dan Rusia sedang menyiapkan pembuatan pabrik drone di Tatarstan. Juru bicara Menteri Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, menyebut bahwa itu adalah berita bohong.

"Ini adalah berita bohong. Sayangnya, negara-negara penyuplai terbesar senjata dan peralatan militer ke salah satu pihak di konflik (Ukraina) mencoba menggiring opini publik dunia dengan menyebarkan berita bohong. Republik Islam Iran tidak berpihak dalam konflik ini dan tidak merencanakannya. Tujuan kami mencapai solusi politik dalam konflik ini," tegas Kanani, dikutip BNE Intellinews.

Iran mengakui bahwa mereka telah menyuplai drone kamikaze ke Kremlin. Namun, mereka mengklaim bahwa drone tersebut dikirim sebelum perang di Ukraina.

Baca Juga: Zelenskyy Ingin Militer Ukraina Bisa Terbangkan Jet Tempur NATO

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya