Panama Buka Perbatasan, Imigran Kembali Lanjutkan Perjalanan

Kembali adanya gelombang migrasi ke AS

Kota Panama, IDN Times - Pemerintah Panama kembali membuka perbatasan setelah hampir setahun lamannya ditutup akibat pandemi COVID-19. Pembukaan perbatasan ini membuat ribuan imigran yang tertahan di hutan perbatasan Panama-Kolombia kembali melanjutkan perjalanannya. 

Bahkan diketahui selama ditutupnya perbatasan Panama-Kolombia, para imigran membuat kamp sementara untuk ditinggali sembari menunggu diperbolehkannya melintasi wilayah negara Panama.

1. Dibukanya perbatasan darat Panama-Kolombia

Pemerintah Panama sudah membuka kembali perbatasan Panama-Kolombia di celah Darien pada tanggal 29 Januari lalu. Setelah sebelumnya Panama menutup perbatasan daratnya sejak bulan Maret 2020 lalu untuk mengurangi kasus penularan virus COVID-19 di negaranya, dilansir dari AP News.

Mendengar kabar ini, sekitar 2000 imigran yang selama hampir setahun lamanya menetap sementara di tengah hutan belantara Kolombia mulai melanjutkan perjalanannya untuk masuk ke Panama. Bahkan pada Rabu (10/02) sekitar 287 imigran sudah melintasi hutan belantara dan mencapai desa Bajo Chiquito, Panama, dilansir dari La Noticia

2. Mayoritas imigran berasal dari Haiti

Baca Juga: Bakamla Bantah Dapat Tekanan Saat Selidiki Kapal Iran dan Panama

Ribuan imigran di perbatasan Panama-Kolombia mayoritas berasal dari Haiti, sebagian berasal dari Kuba, Venezuela, bahkan dari negara-negara Afrika dan Asia. Para imigran berjalan dari Kolombia melintasi Panama dan Amerika Tengah untuk menuju ke Amerika Serikat, dilaporkan dalam AP News.

Para imigran tersebut telah menempuh perjalanan yang amat melelahkan sekaligus berbahaya untuk mencapai Panama. Bahkan area perbatasan celah Darien yang berupa hutan belantara tersebut terkenal berbahaya lantaran banyaknya penganiayaan terutama bagi orang kulit hitam yang dianggap keturunan budak, dikutip dari Africa News

Sementara Komisioner Kepolisian Perbatasan Panama (SENAFRONT), Jorge Bernal mengatakan masih ada ratusan migran yang akan datang, 

"Kami mendapatkan informasi bahwa sekitar 800 migran sedang berjalan menuju area yang menjadi tanggung jawab kita. Kami sudah melakukan persiapan untuk menerima gelombang migrator dengan pusat pengecekan baru"

3. Berkurangnya imigran sejak pandemi COVID-19

Melaporkan dalam AP News, Komisioner SENAFRONT Jose Bernal juga mengatakan arus imigran umumnya naik saat musim hujan berhenti. Namun akibat kebijakan pembatasan pandemi menyebabkan jumlah imigran yang melintas berkurang drastis pada tahun lalu sebanyak 8000, yang turun dari tahun 2019 yang mencapai 29 ribu.  

Seorang spesialis International Organization for Migration in Panama (IOM Panama) Idiam Osorio mengatakan perubahan pemerintahan di Amerika Serikat menjadi salah satu faktor keputusan orang untuk bermigrasi dan mengungkapkan,

"Kami tidak menyangkal isu perubahan administrasi di AS yang terkait langsung dengan naiknya motivasi migran untuk kembali bergerak menuju AS, tapi faktor tersebut tentu bermacam-macam termasuk di dalamnya faktor ekonomi"

Baca Juga: Penyidikan Awal Bakamla, 2 Tanker Iran dan Panama Lakukan Pelanggaran

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya