Panitia Festival LGBT Eropa Ngotot EuroPride Bakal Digelar di Serbia

Festival ini sempat dilarang oleh Presiden Vucic

Jakarta, IDN Times - Aktivis LGBTQ+ di Serbia, Goran Miletic, pada Rabu (31/8/2022) mempersilakan para warga untuk menyemarakkan acara EuroPride. Bahkan, ia menekankan bahwa acara tersebut akan diselenggarakan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. 

Pernyataan itu berbanding terbalik dengan keputusan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, yang membatalkan acara tahunan tersebut. Pasalnya, presiden berusia 52 tahun itu khawatir akan masalah keamanan dan risiko bentrokan yang menghantui acara tersebut. 

Pada pertengahan Agustus, belasan ribu warga Serbia melakukan aksi penolakan terhadap acara EuroPride yang mulanya akan digelar pada 12-18 September. Bahkan, politikus oposisi menyebut demonstrasi itu sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. 

1. Miletic sebut EuroPride akan dihadiri oleh belasan ribu orang

Miletic memperkirakan bahwa sekitar 15 ribu orang akan hadir dalam acara EuroPride. Sementara, semua acara rencananya akan diselenggarakan dalam satu pekan mulai 12-18 September. 

"Acara terbuka akan diselenggarakan selama satu pekan, 12-18 September. Parade akan dilangsungkan pada 17 September dan 2 konser akan diadakan di Benteng Kalemegdan pada 16-17 September nanti," tutur Miletic. 

"Selaku penyelenggara EuroPride, kami menyadari bahwa situasi di negara kami saat ini tidak baik. Terdapat tensi, tapi ini bukan berarti jadi justifikasi pelarangan parade ini. Kami ingin berbicara dengan pejabat tinggi dalam beberapa hari ke depan dan mencapai kesepakatan terbaik soal acara ini," tambahnya.

Menurut Miletic, polisi tidak akan menghentikan acara, karena tidak ada kerangka hukum yang melarang hal itu. Selain itu, penyelenggara juga telah mendaftarkan parade ke pihak berwenang. 

"Apabila ada larangan terkait masalah ini, maka kami akan mengajukan banding kepada Kementerian Urusan Dalam Negeri dan pengadilan. Warga sangat kecewa dengan pengumuman larangan EuroPride di Belgrade dan pastinya akan menyelenggarakan acara dengan jumlah pengikut terbesar," tambahnya. 

Baca Juga: Serbia Batalkan Festival LGBT Usai Diancam Ekstremis Pro-Rusia

2. Vucic ngotot tidak akan ada aparat keamanan dalam acara itu

Panitia Festival LGBT Eropa Ngotot EuroPride Bakal Digelar di SerbiaPresiden Serbia, Aleksandar Vucic. (instagram.com/avucic)

Presiden Vucic pada Selasa (30/8/2022) kembali menekankan bahwa EuroPride tidak akan digelar di Belgrade. Larangan ini dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan disertai ancaman serangan dari kelompok tertentu. 

"Apabila sebuah perkumpulan sudah dilarang, maka itu tetap dilarang. Otoritas dan aparat keamanan tidak akan ada di sana untuk mengamankan acara tersebut. Penyelenggara acara ini seharusnya paham dan tahu cara lain untuk memperjuangkan haknya daripada memaksa acara ini," tuturnya, dilansir N1.

"Tidak akan ada perlawanan dan konflik. Siapapun yang memulai kerusuhan dan kekerasan akan langsung ditangkap. Ini menyedihkan apabila ada seseorang yang mendukung acara tersebut menganggap EuroPride sama pentingnya dengan Kosovo," tambahnya. 

3. Parlemen Eropa sayangkan pembatalan EuroPride di Serbia

Panitia Festival LGBT Eropa Ngotot EuroPride Bakal Digelar di SerbiaBendera Uni Eropa (pexels.com/@dusan-cvetanovic)

Seorang anggota Parlemen Eropa, Terry Reinke, mengungkapkan bahwa ia sangat khawatir terkait keputusan Vucic melarang penyelenggaraan EuroPride. Ia menyebut ini akan berdampak buruk kepada proses integrasi Serbia ke Eropa. 

"Acara EuroPride sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Kami sangat khawatir terkait pernyataan Vucic karena ini tidak hanya berdampak pada komunitas LGBT, tapi juga karena ribuan orang dari seluruh Eropa datang dalam beragam acara di Belgrade tersebut," papar Reinke, dilansir N1

Pada Minggu, Reinke dan Viol von Cramon datang ke Belgrade untuk mendiskusikan pembatalan EuroPride dengan Perdana Menteri Ana Brnabic. Ia mengatakan bahwa mereka bertemu Brnabic untuk mengungkapkan betapa pentingnya acara ini. Mereka berharap ada solusi dan percaya otoritas Serbia sanggup melindungi penyelenggara dan pesertanya. 

"EuroPride seharusnya diselenggarakan dari sudut pandang politik. Kebebasan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan dijamin oleh dokumen Dewan Eropa dan Serbia adalah anggota dari badan itu. Saya berharap pemerintah Serbia menunjukkan kesiapan dalam menawarkan dukungan, sehingga acara bisa diselenggarakan," kata Reinke.

Baca Juga: Kroasia Ancam Blokir Aksesi Serbia dalam Anggota Uni Eropa

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya