Parlemen Akan Ubah UU Gereja Ortodoks, Warga Montenegro Protes

Dianggap mendekatkan Montenegro kepada Serbia

Podgorica, IDN Times - Ribuan warga Montenegro pada hari Senin (28/12) turun ke jalan untuk menggelar demonstrasi di Ibukota Podgorica. Warga melakukan protes ditengarai rencana parlemen baru Montenegro yang hendak mengubah aturan lama pengambilan hak kuasa aset dari Gereja Ortodoks Serbia. 

Bahkan para demonstran juga mengecam tindakan dari anggota parlemen dan pemerintahan Montenegro yang dianggap berusaha menghapus identitas nasional dari negara Balkan tersebut, dilansir dari Al Jazeera

1. Melakukan aksi demo di depan Gedung Parlemen

Pada hari Senin (28/12) ribuan warga Montenegro melakukan aksi demonstrasi di depan gedung parlemen di Ibukota Podgorica. Para demonstran membawa bendera Montenegro dan menyuarakan kata "pengkhianatan", setelah mengetahui anggota parlemen sedang mendiskusikan untuk mengubah undang-undang agama. 

Melansir dari PBS, demonstrasi ini menjadi protes terbesar yang pernah terjadi di negara Balkan tersebut dalam menentang koalisi pemerintahan. Setelah legislatif baru kali ini berhasil memenangkan pemilu parlementer yang digelar bulan Agustus lalu mengalahkan partai pro Barat yang sudah lama berkuasa. 

2. Disebabkan rencana pengubahan kebijakan agama dari parlemen Montenegro

Penyebab utama demonstrasi yang terjadi di Montenegro disebabkan adanya rencana dari anggota parlemen untuk mengubah undang-undang mengenai tempat keagamaan. Pada UU tahun 2019 tersebut menyebutkan bahwa tempat peribadatan di bawah Gereja Ortodoks Serbia menjadi aset milik negara Montenegro. 

Namun pemerintah baru kini justru condong pro-Serbia dan mendukung Gereja Ortodoks Serbia, sehingga menolak peraturan baru tersebut dan menginginkan properti Ortodoks Serbia agar tetap di bawah Gereja, dilansir dari Al Jazeera

Atas hal tersebut, masyarakat Montenegro menuduh PM Zdravko Krivokapić yang baru saja resmi menjabat sebulan lalu berniat untuk menghapus identitas negara tersebut. Lantaran kebijakannya disebut mendekatkan negara kecil tersebut kepada Pemerintah Serbia, dikutip dari DW

Baca Juga: Pendeta Yunani Ditembak di Gereja, Prancis Kembali Mencekam

3. Kemiripan budaya Serbia dan Montenegro

Parlemen Akan Ubah UU Gereja Ortodoks, Warga Montenegro ProtesBendera Montenegro di Kotor Bay. instagram.com/annstagram56/

Sebelumnya Montenegro merupakan bagian dari negara Serbia yang kemudian memisahkan diri melalui referendum pada tahun 2006. Namun Montenegro tetap memiliki kaitan budaya dan sejarah dengan Serbia. Bahkan lebih dari 30 persen masyarakat Montenegro teridentifikasi sebagai etnik Serb, dilaporkan dalam DW

Maka dari itu banyak warga Montenegro yang menganggap Gereja Ortodoks Serbia sebagai sekutu dekat dari politikus di Belgrade. Masyarakat juga menyebut gereja tersebut bisa menjadi jalan bagi Serbia untuk mengekspansi pengaruh politiknya di Montenegro. 

Padahal Pemerintah Montenegro sebelumnya sudah berusaha menjauhkan negaranya dari pengaruh Serbia dan Rusia. Pada tahun 2017, Montenegro sudah ikut sebagai anggota NATO dan saat ini sedang berupaya untuk masuk sebagai anggota Uni Eropa, dilansir dari PBS. 

Baca Juga: Berdiri 1742 M, Kubah Gereja Blenduk Kini Bolong-bolong, Sering Bocor saat Hujan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya