Parlemen Serbia Ribut di Tengah Rapat Gegara Kosovo, Hampir Adu Jotos!

Jakarta, IDN Times - Ketegangan terjadi dalam rapat Parlemen Serbia pada Kamis (2/2/2023) malam. Adu mulut yang hampir berbuntut adu fisik antaranggota parlemen itu disebabkan ketidakterbukaan pemerintah Serbia soal proposal perdamaian dari Uni Eropa.
Pekan lalu, Serbia dihadapkan pada pilihan berat untuk mengakui kemerdekaan Kosovo dengan balasan pembentukan Komunitas Munisipal Serbia (CMS). Rencana ini diajukan oleh Uni Eropa (UE) untuk menyelesaikan masalah kedua negara yang tak kunjung usai.
1. Vucic dianggap tutupi proposal pengakuan Kosovo
Keributan terjadi di tengah sidang parlemen antara anggota Partai SNS, Progresif Sebia dan sejumlah partai oposisi. Bahkan, pertikaian berlangsung ketika Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, hendak berpidato.
Ketika berpidato, sejumlah anggota parlemen oposisi meneriakinya dan membawa spanduk yang bertuliskan penolakan penandatanganan proposal pengakuan Kosovo. Terdapat pihak yang menganggap bahwa Vucic telah mengkhianati Kosovo.
Kondisi kian panas setelah Presiden Partai Hijau, Radomir Lazovic, mendesak Vucic untuk mengungkapkan proposal yang diajukan Prancis-Jerman dipublikasikan. Ia menganggap Vucic menyembunyikan proposal tersebut dari publik.
"Di mana itu? Kenapa Anda menyembunyikannya? Kenapa tidak ada satu pun dari 250 anggota parlemen Serbia yang diberikan kesempatan mengetahuinya?" tegas Lazovic, dilansir Balkan Insight.
Baca Juga: Kosovo: Pendirian Komunitas Serbia Akan Mendirikan Negara dalam Negara
2. Masalah Telekom Serbia ikut dibahas dalam sidang parlemen
Editor’s picks
Pada kesempatan itu, Vucic ikut membahas masalah yang dialami perusahaan Telekom Serbia dengan United Media. Ia mengungkit bahwa mitra pemilik United Media, Dragan Solak, ingin merusak Serbia.
Terungkitnya masalah ini setelah salah seorang anggota parlemen, Miroslav Aleksic, mengungkapkan bahwa Telekom Serbia terus melawan United Group karena terdapat media independen yang beroperasi di dalamnya.
"Silakan, tulis, sekarang Anda akan mengatakan bahwa saya membela Solak. Tidak, tapi Anda takut akan setiap kebebasan berpendapat di Serbia, sehingga Anda dapat memanipulasi warga Serbia dan memengaruhi mereka," terang Aleksic, dikutip N1.
Vucic membalasnya dan mengatakan bahwa Solak ingin merusak Telekom Serbia yang merupakan perusahaan milik negara. Bahkan, ia pun menyebut Solak hendak merusak Serbia seperti dulu.
"Anda berkata bahwa Vucic jahat, karena Vucic melindungi negara dan perusahaan milik negara. Saya tidak akan membiarkan orang seperti itu merusak perusahaan milik negara. Jika itu membuat saya buruk, saya terima dan saya akui itu," tegasnya.
3. Ratusan warga tolak persetujuan proposal Prancis-Jerman
Bersamaan dengan rapat terkait Kosovo, sejumlah demonstran memprotes di depan gedung Parlemen Serbia. Protes yang diorganisir eks anggota Partai Radikal Serbia (SRS), Nemanja Sarovic, itu meminta parlemen menolak proposal Prancis-Jerman yang bertujuan mengakui kedaulatan Kosovo.
Sarovic yang memimpin demonstrasi juga menyebut bahwa sesi sidang parlemen pada Kamis itu sebagai lelucon. Ia mengatakan bahwa Presiden Vucic berencana untuk membuat dirinya bak pahlawan. Padahal ia meneruskan kebijakan yang mengarah pada pengkhianatan.
"Apa yang kita perhatikan jika Kosovo masuk dalam PBB dan pada ayat pertama yang memastikan bahwa Serbia mengakui integritas teritori Kosovo. Satu hal dapat dinegosiasikan hanya wilayah otonomi Kosovo di dalam Serbia," katanya.
Ia pun menyebut Vucic seharusnya dilarang ikut dalam politik beserta pengikutnya yang terlibat dalam pengkhianatan.
Baca Juga: Kronologi Polisi Kosovo Tembak Mobil Berpelat Serbia, Ada Korban Luka!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.