Pemerintah Swedia Akan Perketat Hukum Imigrasi

Akibat maraknya tindak kriminalitas dari para imigran

Stockholm, IDN Times - Pemerintah Swedia tengah mengupayakan aturan baru untuk memperketat masuknya imigran di negaranya. Hal ini dimaksudnya untuk mengurangi jumlah pengungsi dan pencari suaka yang belakangan membanjiri negara Skandinavia tersebut. 

Selain itu, pengetatan juga dimaksudkan untuk mencegah kembali terjadinya krisis imigran di tahun 2015. Bahkan saat itu, Swedia menerima ratusan ribu pencari suaka dan menjadi yang terbesar di Uni Eropa. 

1. Memberikan syarat ketat bagi para imigran 

Pemerintah Swedia Akan Perketat Hukum ImigrasiRombongan Imigran di perbatasan Turki-Yunani . instagram.com/ceylansever/

Pada Kamis (08/04/2021) Pemerintah Swedia mengajukan undang-undang baru yang bertujuan memperketat peraturan imigrasi. Legislasi ini diajukan oleh Partai Sosial Demokrat yang selama ini memiliki pandangan anti imigran dan nantinya berfungsi menggantikan peraturan izin sementara selama tiga tahun yang berlaku sejak 2016. 

Undang-undang baru ini diajukan demi mengurangi jumlah imigran yang membanjiri Swedia beberapa tahun belakangan. Bahkan pada tahun 2015 lalu, negara Skandinavia tersebut menghadapi krisis imigran dan terpaksa menerima 160 ribu pencari suaka yang mayoritas berasal dari Suriah, dilansir dari Euronews

2. Diharuskan bisa berbicara bahasa Swedia

Pemerintah Swedia Akan Perketat Hukum ImigrasiSuasana tes Bahasa Swedia. (instagram.com/nordeskine)

Mengutip dari Daily Mail, dalam hukum baru tersebut semua orang yang mengajukan izin tinggal permanen di Swedia harus membuktikan jika dapat menggunakan bahasa Swedia. Para imigran diharuskan mengikuti tes bahasa sebagai bukti bahwa bisa berbahasa Swedia baik secara ucapan, pendengaran, baca dan tulis yang berbayar sejumlah 2000 kronor atau 234 dolar AS. 

Bahkan mereka juga harus membuktikan bahwa mereka memiliki penghasilan cukup agar dapat hidup di negara Skandinavia tersebut. Selain itu, pencari suaka diharuskan untuk mendapat dukungan agar dapat mengajukan reunifikasi keluarga dan tidak pernah terlibat dalam kasus kriminalitas. 

Menteri Hukum Swedia, Morgan Johansson juga mengatakan bahwa, "Kami pikir pengetahuan dasar mengenai bahasa Swedia dan pengetahuan mengenai sosial-budaya Swedia adalah peraturan yang berasalan dan wajib dibuat."

Baca Juga: Bagaimana Sih Potret Kehidupan Kaum Muslim Minoritas di Swedia?

3. Turunnya jumlah imigran di Swedia

Pemerintah Swedia Akan Perketat Hukum ImigrasiVandalisme di kota Malmo, Swedia. (instagram.com/bombingsweden/)

Setelah berlakunya hukum izin tinggal sementara di Swedia, jumlah imigran di Uni Eropa yang mencari suaka di Swedia turun drastis menjadi 3 persen saja. Padahal sebelum berlakunya hukum tersebut jumlah pencari suaka di Swedia mencapai 12 persen dari total imigran di Uni Eropa. 

Pasalnya selama ini negara kaya Skandinavia tersebut dikenal akan kebaikannya terkait kebijakan imigrasi. Bahkan memberikan suaka dan reunifikasi keluarga kepada lebih dari 400 ribu orang antara tahun 2010-2019, dikutip dari Daily Sabah

Namun dibukanya pintu bagi para imigran di Swedia, justru berbuah pait bagi negara tersebut yang berujung meningkatnya kasus kekerasan geng, pengeboman, penembakan dan kekerasan seksual. Pada tahun 2019, sudah terjadi 257 pengeboman dan 300 penembakan yang berujung meningkatnya demonstrasi dan sentimen anti imigran, dilaporkan dari Daily Mail

Baca Juga: Swedia Hukum 1 Warga Negaranya Sebagai Mata-mata Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya