Pemilu Regional Chile Pecahkan Rekor Partisipan Terendah

Hanya dihadiri kurang dari 20 persen pemilik hak pilih

Santiago, IDN Times - Pemerintah Chile telah menggelar pemilihan umum regional gelombang kedua pada hari Minggu (13/06/2021). Namun penyelenggaraan pemilu tersebut hanya diikuti sebagian kecil penduduknya dan memecahkan rekor partisipan terendah selama penyelenggaraan pemilu di Chile. 

Pemilu regional ini juga menjadi pertama kalinya, kepala daerah di belasan provinsi dapat dipilih secara langsung oleh masyarakat. Setelah sebelumnya terdapat perubahan dalam referendum konstitusi negara. 

1. Pemilu hanya diikuti kurang dari 20 persen total pemilih

Pada hari Minggu (13/06/2021) pemilihan umum regional gelombang kedua resmi digelar oleh Pemerintah Chile. Namun pemilu kali ini diketahui hanya dihadiri sebagian kecil  partisipan dan disebut sebagai yang terendah dalam sejarah negara Amerika Selatan tersebut setelah diadakannya pemilu regional pertama pada 2012 lalu. 

Bahkan diketahui hanya sebanyak 19,6 persen dari pemegang hak pilih yang hadir untuk memilih kepala daerah dukungannya. Bahkan jumlah partisipan dalam pemilu regional tercatat hanya sebesar 2,5 juta orang dari 13 juta penduduk Chile yang memiliki hak pilih, dilansir dari El Pais

Di sisi lain, pemilu regional kali ini juga menjadi pertama kalinya masyarakat Chile memilih secara langsung gubernur wilayahnya, setelah sebelumnya hanya dipilih oleh presiden. Bahkan pada pemilu kali ini disebut sebagai salah satu langkah awal menuju desentralisasi di Chile, dikutip dari France24.  

2. Koalisi sayap kiri kembali naik pamor di Chile

Baca Juga: Chile Resmikan Pembangkit Listrik Termosolar Pertama

Pada gelaran pemilu regional gelombang kedua kali ini menunjukkan peningkatan bagi koalisi partai kiri tengah Unidad Constituyente. Peningkatan ini terjadi sebagai konsekuensi protes tahun 2019 yang mengubah spektrum politik di Chile. Bahkan koalisi Unidad Constituyente berhasil unggul di 10 dari 16 provinsi di negara Amerika Selatan tersebut. 

 Bahkan ibukota Santiago yang menjadi rumah bagi satu per tiga penduduk Chile dimenangkan oleh Claudio Orrego yang berasal dari Partai Kristen Demokratik. Sementara itu, koalisi sayap kanan Chile Vamos yang dipimpin Presiden Sebastian Piñera justru mengalami penurunan dan hanya menang di satu daerah saja dan disebut bisa melemahkan posisinya, dikutip dari France24.

3. Naiknya kasus COVID-19 jadi salah satu faktor kurangnya partisipan

Pemilu Regional Chile Pecahkan Rekor Partisipan TerendahSuasana pemilu regional di Ñuñoa, Chile pada Minggu (13/06/2021). (twitter.com/MuniNunoa)

Rendahnya partisipan pemilu regional kali ini dipengaruhi naiknya kasus COVID-19 yang sedang merebak di Chile. Bahkan okupansi ruang ICU di berbagai rumah sakit sudah mencapai 96 persen terutama di area metropolitan Santiago yang menjadi pusat penyebaran COVID-19. 

Akibat meningkatnya kasus COVID-19 di Chile, pemerintah setempat mulai Senin (14/06/2021) akan memperpanjang situasi darurat hingga September. Hal ini berguna untuk memberi jalan bagi untuk menerapkan pembatasan. 

Pengumuman ini juga dilakukan meskipun Chile menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tercepat di dunia. Sekitar 61 persen penduduk Chile sudah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 dan 48 persen sudah divaksinasi penuh, dikutip dari laman Reuters

Baca Juga: Chile Kembali Deportasi Puluhan Imigran Venezuela

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya