Pemimpin Iran Disuntik Vaksin Lokal, COVIran Barekat

Baru mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama

Teheran, IDN Times - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Menariknya vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Ali Khamenei ini merupakan vaksin buatan dalam negeri bernama CovIran Barekat. 

Sebelumnya Pemerintah Iran juga sudah memberi lampu hijau untuk penggunaan darurat vaksin CovIran Barekat dalam menghadapi virus COVID-19 di negara Timur Tengah tersebut. 

1. Ali Khamenei mendapat suntikan pertama COVID-19

Pada hari Jumat (25/06/2021) Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendapatkan suntikan dosis vaksin pertama. Bahkan dosis vaksin yang digunakan merupakan vaksin produksi dalam negeri yang selama ini menjadi kebanggaan negara Timur Tengah tersebut, bernama CovIran Barekat. 

Ulama Iran berusia 81 tahun tersebut memberikan keterangan langsung dalam akun Twitternya bahwa dirinya disuntik vaksin produksi ilmuwan muda Iran. Pada tayangan tersebut menunjukkan Ali Khamenei ditemani dengan dua orang petugas medis sedang melakukan vaksin pada tangan kirinya, dilansir dari laman The Times of Israel

2. Iran klaim vaksin CovIran Barekat punya efikasi hingga 85 persen

Pemimpin Iran Disuntik Vaksin Lokal, COVIran BarekatVaksin CovIran Barekat. (twitter.com/khamenei_ir)

Dikutip dari Al Jazeera, sebelumnya vaksin CovIran Barekat sudah mendapatkan otorisasi dari pemerintah setempat untuk dipergunakan dalam kondisi darurat sejak awal bulan Juni ini. Bahkan rencananya Iran akan mengadakan vaksinasi massal pada beberapa minggu ke depan. 

Menurut organisasi Setad mengatakan bahwa vaksin CovIran Barekat sudah diproduksi sebanyak tiga juta dosis setiap bulannya dan nantinya akan ditingkatkan hingga 11 juta dosis per bulan. Bahkan Iran memiliki target untuk menjadi tempat produksi vaksin terbesar di Timur Tengah. 

Meskipun begitu, Iran diketahui masih belum memberikan publikasi resmi mengenai efikasi dari vaksin CovIran Barekat. Tetapi pihak Iran mengklaim bahwa vaksin buatan lokal tersebut memiliki efektifitas sebesar 85 persen untuk memberikan imunitas pada tubuh, dilaporkan dari The Times of Israel

Selain vaksin CovIran Barekat, Iran juga sedang melakukan uji klinis terhadap empat kandidat vaksin lainnya. Bahkan vaksin lokal tersebut juga disebut diminati oleh beberapa negara dari Asia, Amerika Selatan dan Eropa. 

Baca Juga: Iran Desak Biden Bawa AS Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran

3. Lambatnya proses vaksinasi di Iran

Pemimpin Iran Disuntik Vaksin Lokal, COVIran BarekatBendera Iran di Milad Tower, Teheran. instagram.com/photography_sina_golpira/

Iran selama ini tengah berupaya untuk mempercepat proses vaksinasi kepada 83 juta penduduknya. Pasalnya negara Timur Tengah tersebut sudah mencatatkan 3,1 juta kasus COVID-19 dan tingkat kematian sebesar 83.588 jiwa yang merupakan terbesar di kawasan Timur Tengah. 

Presiden Iran, Hassan Rouhani selama ini menyalahkan Amerika Serikat atas lambatnya proses vaksinasi di negaranya. Hal tersebut disebabkan sanksi AS yang menghambar proses pembelian vaksin luar negeri sehingga berdampak pada terlambatnya pasokan vaksin, dilansir dari Reuters

Selain menggunakan vaksin dalam negeri CovIran Barekat, Iran juga sudah menggunakan vaksin asal Rusia, Sputnik V dan Sinopharm dari Tiongkok akan menggunakan vaksin asal Kuba, Soberana 02. 

Baca Juga: Presiden Iran: AS Tidak Bisa Bernegosiasi dan Berperang Melawan Iran

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya