Pemimpin Oposisi Nikaragua Dibui 8 Tahun untuk Kasus Pencucian Uang

Rezim Ortega terus berulah di Nikaragua

Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Nikaragua, Cristiana Chamorro, resmi mendapat jeratan hukum pada Senin (21/3/2022). Padahal, salah satu eks calon kandidat presiden Nikaragua itu sudah ditangkap dan menjadi tahanan rumah sejak Juni tahun lalu. 

Pemerintahan Nikaragua di bawah Daniel Ortega sudah melangsungkan penahanan tanpa alasan yang jelas kepada pemimpin oposisi menjelang pemilu. Bahkan, hal inilah yang membuatnya kembali memerintah di negara Amerika Tengah itu. 

Dikutip BBC, Chamorro memiliki kans besar untuk memenangkan pemilihan presiden di Nikaragua pada November lalu. Selain itu, ia sempat menjadi harapan untuk menyudahi pemerintahan Ortega di Nikaragua. 

1. Cristiana mendapat hukuman atas kasus pencucian uang

Putusan hukum kepada Chamorro ini dijatuhkan oleh hakim pada persidangan yang digelar Senin kemarin. Mantan kandidat presiden Nikaragua itu divonis 8 tahun penjara atas kasus pencucian uang dan penyalahgunaan dana. 

Di satu sisi, Kejaksaan Nikaragua menyebut Chamorro menerima dan melakukan pencucian uang melalui Yayasan Violeta Barrios de Chamorro. Pemimpin oposisi berusia 68 tahun itu diduga mendapatkan uang jutaan dolar AS untuk mengganggu pemerintahan Ortega. 

Sementara, pengacara Chamorro yang menolak disebutkan namanya, menentang pernyataan hakim. Ia menyebut bila sama sekali tidak ada bukti yang mendukung putusan hukum ini, dilansir dari Reuters

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Nikaragua Meninggal di Dalam Penjara

2. Kakak Cristiana sudah divonis sembilan tahun penjara

Pada 11 Maret, Cristiana dan saudaranya sudah dituntut berbagai kasus kriminal terkait perkara finansial. Saudaranya yang bernama Pedro Joaquin Chamorro (70) sudah divonis sembilan tahun penjara oleh hakim yang juga menjeratnya.

Sedangkan, tiga pekerja di dalam organisasinya diharuskan membayar denda 2 juta dolar AS. Tak hanya itu, ketiganya juga mendapat hukuman penjara antara 7-13 tahun.

Cristiana menyebut hukuman ini sebagai balas dendam Ortega atas organisasi yang diwariskan dari ayah dan ibunya. Adiknya yang mengungsi ke Kosta Rika, Carlos Fernando Chamorro, juga menyebut tindakan ini sebagai bukti bahwa Ortega sedang mengalami krisis. 

Cristiana, yang berasal dari keluarga terpandang dan merupakan anak dari mantan Presiden Violeta Barrios de Chamorro, berhasil mengalahkan Ortega pada pemilu tahun 1990. Sedangkan ayahnya yang berprofesi sebagai jurnalis tewas terbunuh pada masa kepemimpinan diktator Somoza pada 1978. 

3. Dubes Nikaragua untuk OAS sebut Ortega seorang diktator

Dubes Nikaragua untuk OAS (Organization of American States), Arturo McFields Yescas, menyebut Daniel Ortega sebagai seorang diktator. Pernyataan itu diungkapkan di tengah pertemuan OAS yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (23/3/2022). 

Komentar pedas yang diucapkan Arturo itu menyebar dengan cepat di media sosial dan turut menarik perhatian berbagai negara yang ikut dalam sesi itu, termasuk Amerika Serikat. Dia juga menyinggung soal kerusuhan di Nikaragua yang merenggut sekitar 350 nyawa. 

"Ini bukanlah perkara mudah untuk mengecam negara saya sendiri yang dengan dipimpin oleh diktator, tetapi tetap diam dan justru membela orang yang tidak perlu dibela juga tidak mungkin dilakukan," ujar McFields.

"Saya harus mengatakannya, meski ada rasa takut. Saya harus berkata walaupun masa depan saya dan keluarga saya tidak pasti. Saya harus tetap bersuara atau sebaliknya batu itu justru yang akan berkata kepadaku," tambahnya, dikutip The Guardian

Baca Juga: Nikaragua Resmi Jalin Hubungan Diplomatik dengan China

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya