Pemimpin Oposisi Yunani Mengaku Diserang Spyware Predator

Adanya skandal penyadapan di Yunani

Jakarta, IDN Times - Pemimpin partai oposisi di Yunani, Nikos Androulakis pada Selasa (26/7/2022), mengaku menjadi korban penyadapan menggunakan spyware Predator. Atas hal itu, ia mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung untuk menyelidiki dalang di balik perkara ini. 

Komplain ini diajukan mengikuti kebijakan Uni Eropa untuk mengikuti Amerika Serikat yang berusaha memperketat penggunaan spyware dan mengungkap kasus yang disebabkan software tersebut. Pasalnya, alat tersebut sangat kuat dan efektif dalam melakukan penyadapan lewat telepon genggam. 

Baca Juga: Yunani Akan Ajukan Pembelian 20 Jet Tempur F-35 dari AS 

1. Androulakis mendapatkan pesan berisikan tautan di ponselnya

Sesuai keterangan dari Androulakis, ia menyatakan bahwa mendapatkan pesan yang berisikan sebuah tautan di ponselnya. Tautan itu bertuliskan, "Mari lihat hal yang sedikit lebih serius, kita punya sesuatu yang layak dimenangkan."

"Dari pengecekan awal kepada perangkat, tautan mencurigan itu terkoneksi ke spyware Predator. Pasalnya, Predator merupakan spyware yang bisa memberikan operator akses permanen kepada perangkat target," tambahnya.

Pemimpin Partai PASOK-KINAI itu mengaku sudah menerima pesan itu pada 21 September 2021. Bahkan, pesan itu dikirim beberapa saat sebelum dimulainya proses perbincangan internal partai. 

"Hari ini saya mengajukan komplain kepada Kantor Kejaksaan dari Mahkamah Agung karena beberapa hari yang lalu saya mendapat informasi dari sumber kompeten di Parlemen Eropa bahwa ini adalah upaya untuk menjebak ponsel dengan spyware Predator," tutur Androulakis kepada jurnali, dikutip dari Anadolu Agency

Baca Juga: Ponsel PM dan Menhan Spanyol Disadap Spyware Pegasus

2. PASOK sebut ini sebagai pelanggaran privasi individu

Partai PASOK-KINAl, yang dikenal sebagai partai terbesar ketiga di parlemen itu menyebut Androulakis tidak membuka tautan tersebut. Maka dari itu telepon genggam miliknya tidak terinfeksi oleh spyware tersebut.

"Ini adalah kasus yang terus menaikkan kekhawatiran dan pertanyaan terkait apa yang sebenarnya terjadi dalam sistem politik dan demokrasi di Yunani. Siapa orang yang ada di balik ini dan mencoba untuk mencuri data pribadi dan mejebak ponsel milik pemimpin partai politik di parlemen?" tutur Thanasis Glavinas, pemimpin PASOK KINAL di parlemen, dilansir dari Balkan Insight.

Pihak PASOK mengungkapkan bahwa ini adalah tindakan serius yang melanggar privasi telekomunikasi seorang individu. Pasalnya, spyware Predator dapat mengekstrak password, dokumen, foto, dan nomor telepon. Bahkan, bisa mengaktifkan kamera dan mikropon untuk menyadap percakapan di dekatnya. 

3. Terdapat skandal penyadapan jurnalis di Yunani dengan Predator

Pada April lalu, dua jurnalis dari media investigasi, Inside Story yang bernama Tasos Telloglou dan Eliza Triantafyllou mengungkap bahwa jurnalis lain, Thanasis Koukakis telah disadap oleh perangkat Predator selama tiga bulan. 

Inside Story juga berhasil mengungkap adanya 50 laman di Yunani yang dituding menginfeksi ponsel targetnya yang berbahasa Yunani. Target tersebut termasuk dua jurnalis dan seorang warga biasa. 

Sementara itu, Pemerintah Yunani mengaku tidak tahu menahu soal penyadapan kepada Koukasis. Pemerintah mengaku bahwa polisi dan Badan Intelijen Nasional tidak membeli spyware tersebut dan semacamnya. Namun, penyelidikan terakhir menyebut ada hal yang terlewat dalam penyelidikan dari Badan Transparansi Nasional. 

"Pemerintah Yunani telah berulang kali menolak menggunakan Predator, tapi alat itu gagal untuk menemukan siapa yang menggunakan spyware untuk mencapai target di Yunani. Ini terus meningkatkan perhatian soal perlindungan demokrasi dan warga sipil," tutur Thodoris Chondrogiannos. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya