Penyelam di Australia Ditemukan Tewas dengan Kokain Senilai Rp203 M

Penyelam diduga kurir narkoba

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Australia pada Selasa (10/5/2022) digegerkan dengan penemuan mayat orang tak dikenal dengan pakaian selam di pesisir Newcastle, New South Wales. Namun, yang mencengangkan adalah jasad tersebut ditemukan bersama puluhan kilogram kokain. 

Menurut keterangan detektif Robert Critchlow yang menangani kasus ini, petugas masih melakukan investigasi lebih lanjut soal insiden yang menimpa penyelam tersebut. 

"Kami masih mencoba mengidentifikasi apakah dua kejadian di pesisir Newcastle ini berkaitan satu sama lain. Kemungkinan memang berkaitan, tapi kami tetap terbuka dengan semua kemungkinan di depan kita," ujar Critchlow. 

1. Ditemukan tak sadarkan diri di pinggir Sungai Hunter

Penemuan mayat penyelam ini ditemukan pada Senin (9/5/2022) pagi di bantaran Sungai Hunter di Kota Newcastle. Mulanya, penyelam tersebut ditemukan tidak sadarkan diri dan terhempas ke area pinggiran sungai, tapi tak berselang lama ia ditemukan tewas. 

Berdasarkan keterangan dari aparat, seseorang yang mengenakan pakaian selam itu dikonfirmasi sebagai warga negara asing. Penyelam itu ditemukan dengan perlengkapan selam yang sangat lengkap, termasuk alat rebreather, dilansir BBC

Sementara itu, dilaporkan terdapat dua kapal boat yang berada di dekat lokasi kejadian sejak Minggu malam. Atas hal itu, polisi menduga bahwa terdapat beberapa orang yang terlibat dalam insiden ini, dan memungkinkan korban memang dibiarkan begitu saja hingga tewas. 

Baca Juga: Fakta Los Montes Bobadilla, Kartel Narkoba yang Dipimpin Perempuan

2. Polisi menduga penyelam adalah kurir narkoba

Dilaporkan The Guardian, hal yang masih menjadi misteri terkait jasad tersebut adalah 50 kilogram kokain yang ditemukan bersamanya. Harga kokain tersebut diprediksi mencapai Rp203 miliar. 

Muncul spekulasi bahwa penyelam tersebut merupakan seorang kurir narkoba yang dijatuhkan dari kapal. Namun, pihak kepolisian masih menginvestigasi kemungkinan berasal dari kargo kapal Areti berbendera Kepulauan Marshall, yang tiba di Newcastle dari Argentina pada Minggu. 

Menurut keterangan dari Critchlow, pihaknya sudah meminta semua toko selam yang menjual perlengkapan tersebut beserta pakaian renang merk Sharkskin agar segera menghubungi kantor polisi. 

Adapun Australian Border Force (ABF) sudah melakukan pencarian kapal Aret dalam 24 jam terakhir. Kemudian, pihak ABF langsung menginterogasi semua awak kapal dan kapal baru diperbolehkan meninggalkan pelabuhan pada 24 jam ke depan. 

3. Masih ada 200 kilogram kokain yang belum ditemukan aparat kepolisian

Critchlow menduga bahwa masih ada kokain yang berhasil terkirim. Bahkan, ia menduga kokain tersebut sudah beredar di masyarakat. 

"Kami mendapatkan informasi bahwa masih ada paket berisikan narkoba lain yang dibawa dalam pengiriman ini. Kemungkinan kokain itu sudah beredar di masyarakat," ujar Critchlow, dikutip dari ABC Net

Aparat kepoisian menduga lelaki itu ditugaskan untuk mengambil paket kokain seberat 300 kilogram yang tenggelam. Maka dari itu, polisi masih mencari 200 kilogram kokain lain yang diduga sudah diambil dan diedarkan. 

Pengiriman narkoba ini disebut memiliki harga yang mencapai 120 juta dolar AS atau senilai dengan Rp1,2 triliun. Namun, baru kokain seberat 40 kilogram atau senilai dengan Rp400 miliar yang berhasil disita dari kapal dan area sekitarnya. 

Investigator telah mengidentifikasi penyelam yang tewas tersebut diduga berasal dari Amerika Selatan. Dia diduga masuk secara ilegal ke Australia sebelum kapal mereka tiba di pelabuhan. 

Baca Juga: 5 Fakta Axolotl, Hewan Kecil yang Disebut Salamander Meksiko

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya