Percobaan Pembunuhan Presiden Madagaskar, Militer Ditangkap

Madagaskar dilanda ketidakstabilan

Antananarivo, IDN Times - Pemerintah Madagaskar menangkap lima petinggi militer yang diduga terkait dalam percobaan pembunuhan Presiden Andry Rajoelina pada Minggu (1/8/2021). Bahkan diketahui sudah ada puluhan anggota militer yang dPresiden Andry Rajoelinaitangkap lantaran dituding terlibat dalam kasus kriminal tersebut. 

Penangkapan ini dilakukan setelah adanya bukti kuat terkait keterlibatan lima jenderal tersebut. Percobaan pembunuhan Presiden Andry Rajoelina sudah terjadi pada 20 Juli lalu yang menghebohkan seluruh publik Madagaskar. 

1. Sudah 21 orang yang ditangkap dalam upaya pembunuhan

Percobaan Pembunuhan Presiden Madagaskar, Militer DitangkapPresiden Andry Rajoelina saat mengunjungi akademi militer. (twitter.com/SE_Rajoelina)

Penangkapan beberapa anggota militer atas kasus percobaan pembunuhan Presiden Andry Rajoelina menambah deretan tentara yang ada di balik kasus ini. Bahkan diketahui hingga Senin (2/8/2021) petugas keamanan Madagaskar sudah menangkap 21 orang yang nantinya akan diinvestigasi lebih lanjut. 

Berdasarkan enam orang yang ditangkap, dua di antaranya merupakan warga negara Prancis yang diduga terlibat dalam aksi kejahatan ini. Selain itu, berdasarkan penangkapan terakhir 12 orang di antara orang yang ditangkap merupakan anggota militer aktif dan personel kepolisian, termasuk dua jenderal, dua kapten dan lima petugas non komisioner.

Bahkan otoritas setempat juga sudah menyita sejumlah uang tunai seniali 250 ribu dolar AS, dua mobil dan sebuah senjata api otomatis. Barang tersebut dijadikan sebagai barang bukti dalam aksi percobaan pembunuhan orang nomor satu di Madagaskar, dilansir dari laman France24.

2. Terdapat dua upaya pembunuhan dalam kurun waktu satu bulan

Percobaan Pembunuhan Presiden Madagaskar, Militer DitangkapUpacara peringatan kemerdekaan Madagaskar pada 26 Juni 2021. (twitter.com/SE_Rajoelina)

Dikutip dari Africa News, percobaan pembunuhan kepada Presiden Andry Rajoelina sebelumnya sudah mencuat secara luas setelah adanya kekacauan di dalam negeri. Pasalnya terdapat ancaman terhadap para jurnalis yang hendak melaporkan pandemik COVID-19 di Madagaskar dan tengah meningkatnya kasus kelaparan di bagian selatan negeri. 

Bahkan dalam kurun waktu satu bulan, terdapat dua kali upaya pembunuhan kepada petinggi di Madagaskar dan berhasil digagalkan oleh otoritas setempat. Pada perayaan Hari Kemerdekaan pada 26 Juni lalu, gendarmerie juga sudah menggagalkan pembunuhan dari petingginya Jenderal Richard Ravalomanana yang merupakan tangan kanan dari Rajoelina. 

Baca Juga: 1,14 Juta Penduduk Madagaskar Terancam Kelaparan

3. Madagaskar selama ini dirundung ketidakstabilan

Presiden Andry Rajoelina diketahui sudah pernah menjabat sebagai pemimpin di Madagaskar antara tahun 2009-2014. Presiden berusia 47 tahun itu menggantikan Marc Ravalomanana yang sudah berkuasa sejak tahun 2002 dan berhasil menggulingkannya setelah mendapat bantuan dari militer Madagaskar. 

Bahkan pada pemilu terakhir di tahun 2018, Rajoelina juga berhasil mengalahkan Ravalomanana dan berhasil memerintah Madagaskar dalam periode kedua. Akan tetapi kedua pihak saling menuding jika pemilihan presiden tersebut penuh dengan kecurangan, dilaporkan dari BBC.

Madagaskar yang merupakan bekas jajahan Prancis selama ini dibayangi ketidakstabilan dan kerap mengalami kudeta sejak merdeka pada 1960. Bahkan hingga kini, negara berpenduduk 25 juta jiwa itu termasuk salah satu yang termiskin di Afrika, di mana 80 persen penduduknya berada di bawah garis kemiskinan, dikutip dari DW

Baca Juga: 1,14 Juta Penduduk Madagaskar Terancam Kelaparan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya