Perdana Menteri Lebanon Mundur di Tengah Krisis Politik

Makin kacaunya krisis politik di Lebanon

Beirut, IDN Times - Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada hari Kamis (15/07/2021). Keputusan yang dilakukan Hariri setelah pertemuannya dengan Presiden Michel Aoun dan berujung kegagalan pembentukan pemerintahan. 

Mundurnya Hariri dan kegagalan pembentukan pemerintahan dalam beberapa bulan terakhir diperkirakan membuat Lebanon di ambang krisis politik dan ekonomi berkepanjangan. 

1. Memutuskan untuk mundur setelah gagal bentuk pemerintahan

Pada hari Kamis (15/07/2021) Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena gagal dalam membentuk pemerintahan. Padahal selama delapan bulan terakhir, Hariri telah berjuang untuk membentuk pemerintahan baru dan berupaya mengeluarkan Lebanon dari krisis politik dan ekonomi berkepanjangan. 

Saad Hariri merupakan sosok politisi Muslim Sunni yang sudah menjabat sebagai perdana menteri di Lebanon sejak Oktober 2020 lalu. Ia terpilih sebagai perdana menteri menggantikan Hassan Diab yang mundur setelah tidak mampu memulihkan kondisi negara usai insiden ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut pada Agustus 2020 lalu, dilaporkan dari laman Reuters

2. Mundur setelah bertemu dengan Presiden Michel Aoun

Baca Juga: Tentara Lebanon Dapat Bantuan Makanan dari Qatar

Dilansir dari Al Jazeera, keputusan mundurnya Saad Hariri tepat setelah ia bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun. Diketahui presiden menolak upaya pengajuan pemerintahan dari Hariri yang merupakan sosok pemimpin Muslim Sunni dan memiliki pandangan yang berseberangan dengan Aoun. 

Menurut keterangan dari Saad Hariri yang berkata bahwa, "Saya mundur dari pembentukan pemerintahan. Aoun menginginkan beberapa amandemen yang menurutnya esensial dan berkata kami tidak akan bisa memahami satu sama lain. Semoga Tuhan menyelamatkan negara ini."

Berdasarkan wawancara dengan televisi lokal Lebanon, Hariri juga mengatakan kandidat yang ia pilih berdasarkan pada keahlian dan kemampuannya untuk mereformasi ekonomi tapi Aoun tidak. Ia juga berkata, "Saya mundur di tahun 2019 karena saya ingin anggota pemerintahan yang ahli dan jika kita membentuk sesuai keinginan Michel Aoun maka negara ini tidak dapat diselamatkan. Masalah utama di negara ini adalah Michel Aoun yang bersekutu dengan Hezbollah. Ini merupakan rumus di negara ini dan jika seseorang tidak bisa melihatnya maka mereka buta."

3. Adanya protes menentang pengunduran diri Saad Hariri

Perdana Menteri Lebanon Mundur di Tengah Krisis PolitikKondisi Kota Beirut usai ledakan besar. (instagram.com/arabsphere_)

Menanggapi mundurnya PM Saad Hariri pada Kamis (15/07/2021), sejumlah pendemo melakukan aksi blokir jalan di Beirut terutama pada area yang didominasi masyarakat Muslim Sunni. Kemudian petugas keamanan diterjunkan ke lokasi dan diketahui melakukan tembakan untuk membubarkan pemrotes setelah dihujani misil dan mengakibatkan satu petugas terluka, dilansir dari Reuters

Di sisi lain, kebuntuan politik tentu akan memperburuk krisis ekonomi setelah sebelumnya negara Timur Tengah tersebut sudah dihantui buruknya manajemen dan tingginya kasus korupsi. Bahkan mata uang pon Lebanon mengalami kejatuhan terburuk selama 30 tahun terakhir dan kehilangan 90 persen nilainya sejak 2019 lalu. 

Bahkan seminggu lalu, dua pembangkit listrik di Lebanon telah kehabisan bahan bakar dan membuat sebagian penduduk tidak mendapat akses air dan listrik. Lebanon selama ini tengah berjuang untuk mengamankan keuangannya demi memenuhi suplai pembangkit listrik pada tahun 2021, dikutip dari RT.

Baca Juga: Danau di Lebanon Tercemar, 40 Ton Ikan Mati

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya