PM Borissov Umumkan Tidak Kembali Pimpin Bulgaria

Partai lain menolak berkoalisi dengan Borissov

Sofia, IDN Times - Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov mengungkapkan jika dirinya tidak akan melanjutkan kembali sebagai kursi perdana menteri. Ungkapan ini disebutkan setelah kemenangan partai sentral tengah GERB pada pemilihan umum pada awal bulan April ini. 

Pengumuman ini cukup mengejutkan lantaran PM Borissov sudah memimpin Bulgaria selama tiga periode beruturut-turut dan menjadi pemimpin terlama di negara Eropa Timur tersebut. 

1. Tidak berniat untuk melanjutkan sebagai perdana menteri

PM Borissov Umumkan Tidak Kembali Pimpin BulgariaPM Bulgaria Boyko Borissov (kanan). (twitter.com/TonoEPP)

Pada hari Rabu (14/04/2021) Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov memberikan keterangan apabila dirinya memutuskan tidak melanjutkan jabatannya sebagai perdana menteri periode selanjutnya. Meskipun diketahui partainya GERB berhasil memenangkan pemilihan umum parlementer yang dilaksanakan pada 4 April lalu. 

Melansir dari Euronews, pada keterangannya PM Borissov mengatakan bahwa, "Saya selalu memercayai bahwa persatuan akan membuat kita kuat. Maka saya tidak akan menjadi kandidat untuk perdana menteri selanjutnya, tapi saya akan mengajukan perdana menteri lain yang cerdas dan memiliki orientasi pada Eropa dan NATO"

2. Partai lain menolak berkoalisi dengan Borissov

PM Borissov Umumkan Tidak Kembali Pimpin BulgariaPM Bulgaria Boyko Borissov dan PM Makedonia Utara Zoran Zaev. (twitter.com/BoykoBorissov)

Pengumuman dari PM Borissov ini disebabkan ungkapan lima partai dalam parlemen baru yang menolak bekerja sama dengan partai GERB untuk membentuk aliansi. Padahal Borissov yang sudah memimpin selama hampir satu dekade sekaligus sebagai pemimpin terlama yang pernah menjabat perdana menteri di Bulgaria, dilansir dari Al Jazeera

Partai GERB selama ini dikenal menjadi salah satu partai besar di Bulgaria dan pada pemilu parlementer lalu partai tersebut berhasil mendapatkan suara sebesar 26,18 persen. Meski termasuk pemenang dalam pemilu, partai tersebut kehilangan lima kursi dalam parlemen setelah rentetan kasus korupsi di tubuh pemerintahan Bulgaria saat ini dan tidak dapat membentuk pemerintahan sendiri, dikutip dari Intellinews.

Namun partai oposisi menuding jika perdana menteri berusia 61 tahun tersebut berusaha menjadi sosok kuat dalam pemerintahan dan secara politik terkait dengan pebisnis di negara termiskin di Uni Eropa tersebut. Bahkan Bulgaria termasuk salah satu negara paling korup di antara anggota UE lainnya. 

Baca Juga: 9 Menu Halal Khas Bulgaria yang Bisa Kamu Coba, Gak Perlu Khawatir!

3. Daniel Mitov diusulkan sebagai perdana menteri

Melaporkan dari Intellinews, PM Borissov yang juga menjadi ketua partai GERB sudah mengusulkan untuk mengajukan Daniel Mitov untuk menjadi perdana menteri baru. Sebelumnya Mitov pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Bulgaria dalam kepemimpinan Borissov periode kedua pada tahun 2014-2017. 

Namun Mitov sebelumnya pernah mendapatkan hukuman akibat melanggar hukum finansial publik dan pembelian publik. Pihak persekusi mengklaim bahwa Mitov tidak mengabulkan fasilitas perjalanan dari pejabat kementerian luar negeri. Malah ia memberikan prosedur pembelian pada perusahaan yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian dan Pangan. 

Berdasarkan Konstitusi, pemerintah harus mundur sebelum pelantikan anggota parlemen baru. Selain itu, pemerintahan yang lama masih melanjutkan tugasnya hingga kabinet baru diumumkan, kecuali jika melakukan pengunduran diri, dilansir dari Euro Reporter

Baca Juga: PM Bulgaria Minta Rusia Hentikan Aksi Spionase

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya