PM Italia Kunjungi Tunisia, Bahas Masalah Migran dan Krisis Ekonomi

Italia siap bantu Tunisia atas krisis

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni mengadakan kunjungan ke Tunisia pada Selasa (6/6/2023). Ia bertemu dengan Presiden Tunisiatunisia Kais Saied untuk membicarakan sejumlah agenda kenegaraan, terutama soal krisis ekonomi dan migran. 

Pada April 2023, Italia sudah dibanjiri lebih dari 30 ribu migran asal Afrika yang nekat menaiki kapal boat dari Tunisia. Pemerintah Italia pun sudah menerapkan status darurat untuk mengatasi krisis migrasi di negaranya. 

Baca Juga: Penjaga Pantai Tunisia Temukan 210 Mayat Migran dalam 10 Hari

1. Meloni janji beri bantuan senilai Rp11,1 triliun ke Tunisia

Pada kunjungannya, Meloni berjanji memberikan bantuan sebesar 750 juta dolar AS (Rp11,1 triliun) kepada Tunisia. Ia pun berjanji akan membantu Tunisia dalam negosiasi dengan IMF (International Monetary Fund) dalam mengatasi krisis finansial. 

"Pendekatan harus dilakukan secara pragmatis, sehingga kami dapat membantu Tunisia dalam menangani krisis ekonomi," ungkap Meloni. 

Ia pun menekankan bahwa kemunduran ekonomi Tunisia adalah prioritas utama pemerintahannya saat ini. Sebab, kehancuran di Tunisia akan berdampak pada naiknya migrasi ke Italia dan negara Eropa lainnya. 

Dilansir Bloomberg, bantuan itu rencananya akan diberikan demi menyokong layanan vital, seperti pelayanan kesehatan di negara Afrika Utara tersebut. Ia juga akan menjadi penjembatan Tunisia dengan IMF pada acara konferensi internasional di Roma. 

Baca Juga: 5 Fakta Tunisia Rujuk dengan Suriah setelah Putus Satu Dekade Lebih

2. Tajani akan bicarakan masalah Tunisia dengan IMF dan Blinken

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani berharap dapat bertemu dengan Direktur IMF, Kristalina Georgieva dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken terkait masalah Tunisia pekan depan. 

"Pekan depan, saya akan berbicara dengan Kristalina Georgieva, kami akan melihat bagaimana membantu negara tersebut. Mari kita lihat bagaimana permasalahan di Tunisia. Ini adalah kepentingan kami untuk menstabilkan situasi di Tunisia," tutur Tajani, dikutip Ansa.

"Kami membawa masalah ini ke tingkat Eropa dan IMF, sehingga kami membutuhkan dialog bagi dalam membantu pembiayaan reformasi. Saya juga akan berbicara dengan Blinken pekan depan. Ini adalah kepentingan kita. Kami akan melanjutkan pekerjaan dengan melibatkan Eropa dan IMF," sambungnya. 

Tajani menambahkan bahwa situasi yang tidak stabil di negara Afrika Utara tersebut menjadi faktor terbesar yang berdampak pada naiknya jumlah imigran ke Italia melalui Laut Mediterania pada 2023. 

Baca Juga: Uni Eropa Siapkan Bantuan ke Tunisia untuk Adang Migran Ilegal

3. Saied mengapresiasi kedatangan Meloni di Tunisia

Presiden Tunisia, Kais Saied mengapresiasi Meloni yang bersedia mengunjungi negaranya dan berbincang langsung di Istana Kepresidenan Tunisia. 

"Saya sangat senang membicarakan masalah kami kepada Anda. Saya katakan dengan keras, hari ini, Anda adalah perempuan yang berani mengatakan dengan lantang di tengah diamnya pihak lain," ungkap Saied, dilansir Arab News.

Sementara, Meloni menekankan hubungan sejarah Italia dan Tunisia. Ia pun menyebut bahwa kedua negara adalah sahabat sejak dulu. 

"Kami adalah teman dan kami harus berkooperasi bersama lebih dan lebih. Stabilisasi dan pertumbuhan demokrasi di Tunisia sangatlah penting bagi Italia. Bersama, kami dapat mencapai tujuan yang ambisius ini," katanya. 

Meloni juga bertemu dengan Perdana Menteri Tunisia, Najla Bouden Romdhane untuk membicarakan kooperasi finansial dan upaya dalam mengatasi migrasi ilegal yang membanjiri Italia. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya