Polandia Targetkan Setiap Anak Dapat Tunjangan Rp2,8 Juta

Jaring pengaman sosial imbas inflasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Hukum dan Keadilan (PiS), Jaroslaw Kaczynski, pada Minggu (14/5/2023) mengumumkan rencana kenaikan tunjangan anak mulai 2024. Kebijakan ini diambil seiring kenaikan biaya hidup di Polandia imbas inflasi. 

Sebagai informasi, kebijakan tunjangan anak sudah diberikan sejak PiS masuk menjadi partai penguasa di pemerintahan pada 2016. Kebijakan itu pun sudah diperluas dan disebut menjadi salah satu program ekfektif dalam memberantas kemiskinan di Polandia. 

1. Tunjangan akan naik hingga menjadi Rp2,8 juta per anak

Kaczynski mengungkapkan, peningkatan program tunjangan anak dari 500 zloty (Rp1,8 juta) menjadi 800 zloty (Rp2,8 juta) per anak mulai 2024. 

"Kami akan terus membangun dan melanjutkan program sosial yang sudah dilangsungkan di Polandia. Mulai tahun baru, program dukungan keluarga bernama 500+ akan diubah menjadi 800+," papar Kaczynski saat mengumumkan konvensi sebelum pemilu parlementer, dikutip Notes From Poland

Kebijakan yang dilangsungkan pada 2016 itu awalnya hanya diberikan kepada orang tua yang memiliki lebih dari satu anak. Pada 2019, kebijakan itu diperluas hingga memasukkan anak pertama. Semua orang tua dengan kemampuan ekonomi tinggi maupun rendah berhak menerima tunjangan ini. 

Tak hanya itu, pemerintah juga mengumumkan penghapusan biaya kesehatan bagi anak berusia di bawah 18 tahun dan orang tua di atas 65 tahun. Bahkan, pemerintah akan menghapus biaya tol di jalan bebas hambatan milik negara. 

Baca Juga: Polandia Temukan Sisa Misil Rusia di Wilayahnya

2. Kaczynski berharap inflasi akan menurun pada 2024

Pada saat yang sama, Kaczynski berharap agar inflasi di Polandia bisa melandai tahun depan. Pasalnya, peningkatan tunjangan ini dapat mengancam upaya penekanan inflasi di Polandia. 

Pada April 2023, inflasi di Polandia mengalami penyusutan hingga 14,7 persen dibanding Maret sebesar 16,1 persen. Bank Sentral Polandia memprediksi inflasi akan mencapai satu digit pada akhir tahun ini, dilaporkan Reuters.

Kaczynski akan mendorong investasi asing di Polandia dan memperkuat militernya di tengah kondisi perang di Ukraina. 

"Kami ingin melanjutkan perkembangan cepat dan menyusul ketertinggalan dari negara-negara Barat dalam hal kesejahteraan yang sudah dicapai negara tersebut. Pertama kami ingin mengejar Spanyol, kemudian Italia, dan Prancis," tambahnya. 

Sesuai data Uni Eropa (UE) tahun lalu, Polandia berhasil menyalip Portugal dalam PDB per kapita. Namun, Polandia masih berada di bawah Spanyol. 

3. Mendapat penolakan dari partai oposisi

Politikus oposisi, Marek Sawicki dari Partai Rakyat Polandia (PSL), menolak pernyataan Kaczynzki soal peningkatan program sosial. Menurutnya, gegara pemerintahaan saat ini Polandia terancam gagal mendapat dana penanganan pascapandemik. 

"Di mana ia (Kaczynzki) akan mendapatkan uang tersebut untuk membiayai seluruh kenaikan tunjangan tersebut," papar Sawicki. 

"Jika PiS memutuskan mengimplementasikan program ini, berarti mereka akan kembali mengambil uang milik mereka yang telah bekerja keras dan mengelola bisnis," sambungnya.  

Kenaikan tunjangan anak dan penggratisan biaya kesehatan untuk anak dan lansia merupakan upaya untuk memenangkan PiS dalam pemilu parlementer nanti. Saat ini, PiS masih punya elektabilitas yang tinggi dan kemungkinan masih bisa memenangkan mayoritas kursi di parlemen.

Baca Juga: Rusia Marah karena Polandia Karena Ganti Nama Kota Kaliningrad

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya