Politikus Azerbaijan Hampir Terbunuh, Peluru Bersarang di Kaki-Pundak

Ada kabar Iran yang mendalangi serangan

Jakarta, IDN Times - Anggota Parlemen Azerbaijan, Fazil Mustafa, mendapat serangan yang bertujuan membunuhnya pada Rabu (29/3/2023). Ia berhasil selamat dalam penembakan tersebut dan mengalami luka tembak serius, sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Pada Januari, Kantor Kedutaan Besar Azerbaijan di Iran diserang orang tak dikenal yang membawa senjata laras panjang. Alhasil, Azerbaijan langsung mengevakuasi diplomat di Teheran. Baku pun menuding Iran sengaja tidak memberikan keamanan ketat bagi diplomatnya di negaranya.  

1. Ditembak ketika hendak memasukkan mobilnya

Penyerangan Fazil Mustafa terjadi di dekat rumahnya yang tak jauh dari Baku. Pelaku menggunakan senjata laras panjang Kalashnikov dan menembak ke arahnya beberapa kali. Ia pun terkena dua tembakan di pundak dan kaki. 

Mustafa mengungkapkan, serangan ini terjadi ketika ia bersiap membuka garasi mobilnya. Tiba-tiba kaca depan mobilnya pecah.

"Saya tengah bersiap memasukkan mobil saya ke dalam garasi dan tiba-tiba kaca depan mobil saya pecah. Saya tidak paham apa yang terjadi. Saya merasakan rasa sakit di pundak saya. Setelah itu, saya menyadari bahwa itu adalah tembakan. Saya mendengar suara tembakan," kata Mustafa, dikutip OC Media

"Saya pergi ke dalam dan mengatakan pada mereka untuk menutup pagar secepatnya. Orang di dalam rumah keluar dari halaman ketika suara tembakan terdengar. Kami menutup pagar dan memanggil ambulans dan polisi," tambahnya. 

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan, Azerbaijan Tangkap Terduga Mata-Mata Iran

2. Politikus Azerbajian menuding Iran terlibat

Otoritas Azerbaijan masih belum memberikan keterangan soal motif serangan. Namun, spekulasi beredar bahwa serangan ini kemungkinan disulut oleh motif politik. 

Salah seorang anggota parlemen, Vahid Ahamadov, mengungkapkan upaya pembunuhan Mustafa ini kemungkinan berhubungan dengan Iran. Sebab, Mustafa kerap mengkritik Iran. 

"Fazil Mustafa dikenal luas sebagai tokoh politik dan sosial di Azerbaijan. Ia kerap melontarkan kritik soal sejumlah masalah keagamaan lewat pidatonya. Termasuk beberapa negara yang tidak disukainya," kata Ahmadov. 

"Kita juga harus meningkatkan pengamanan. Pikir tentang apa yang terjadi? Azerbaijan membuka Kedutaan Besar di Israel, Menteri Luar Negeri dan anggota parlemen akan berpartisipasi dalam pembukaan itu," tambahnya. 

3. Mahasiswa Azerbaijan hilang ketika bepergian ke Iran

Pada hari yang sama, seorang mahasiswa Azerbaijan dilaporkan hilang ketika bepergian ke Iran. Menurut keluarganya, mahasiswa yang menempuh pendidikan di Jerman itu pergi ke Iran untuk bertemu dengan kekasihnya. 

Dila Asgarova, ibu mahasiswa bernama Farid Safarli, mengatakan bahwa ia sedang berada di Iran untuk mencari anaknya. Namun, ia belum mendapatkan informasi apapun dari aparat keamanan di Iran. 

"Tidak ada informasi terkait Farid dalam sistem milik aparat penegak hukum di Iran. Beberapa agensi keamanan bahkan menolak untuk memperlihatkan sistem tersebut," papar Asgarova. 

"Mereka mengatakan bahwa jika Farid tengah melakukan kesalahan kecil, ia akan ada dalam sistem informasi tersebut. Namun, informasi soal pelanggaran berat tidak muncul dalam sistem. Saya bertanya pelanggaran berat itu seperti apa? Mereka mengatakan bahwa seperti spionase dan kasus kriminal lainnya," sambungnya. 

Ia pun sudah menyewa pengacara lokal untuk membantu mencari anaknya yang hilang di Iran. 

Baca Juga: Ukraina Benci Iran, Tapi Ogah Akhiri Hubungan Diplomatik

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya