Politikus Rusia Penentang Invasi Ukraina Ditangkap di AS, Kenapa?

Viktor Kamenshchikov kabur dari Rusia setelah kritik Putin

Jakarta, IDN Times - Mantan pejabat Rusia, Viktor Kamenshchikov, ditangkap oleh otoritas perbatasan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (19/5/2022). Penangkapan politikus dari Partai Komunis Rusia itu dikarenakan ia hendak memasuki Negeri Paman Sam dari Meksiko secara ilegal.

Pada Februari lalu, Kamenshchikov sudah melakukan penolakan terhadap langkah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina. Bahkan, ia memutuskan mundur dari keanggotaan partainya setelah Partai Komunis Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk. 

1. Masih belum diketahui secara pasti penyebab penangkapan Kamenshchikov

Meskipun disebut ditangkap oleh otoritas Penjaga Perbatasan AS (CBP) karena alasan masuk secara ilegal. Namun, belum diketahui secara pasti penyebab utama penangkapan mantan politikus Partai Komunis Rusia tersebut. 

Berdasarkan keterangan dari kantor berita Ria Novosti dalam Daily Mail, tidak ada yang mengetahui secara pasti bagaimana dan kapan tepatnya Kamenshchikov melarikan diri dari Rusia ke Meksiko. 

Kendati demikian, mantan pejabat berusia 31 tahun itu dilaporkan memiliki seorang anak yang memiliki hak sebagai warga negara AS. Sebab, anaknya dilahirkan di negara tersebut. 

Sampai saat ini, pihak CPB juga belum memberikan klarifikasi apapun terkait penangkapan mantan anggota parlemen Duma tersebut. Bahkan, tidak diketahui lokasi pasti penangkapan Kamenshchikov di perbatasan AS-Meksiko. 

Baca Juga: Kewalahan di Ukaina, Rusia Akan Izinkan Warga 40 Tahun Daftar Militer

2. Kamenshchikov pernah menjabat sebagai anggota parlemen di Vladivostok

Kamenshchikov diketahui sebagai seorang anggota parlemen di Primorsky Krai dari Partai Komunis Rusia. Namun, ia tidak pernah hadir dalam acara pertemuan sejak akhir Februari usai mengkritik keputusan pemerintah menyerang Ukraina.

Tiga hari setelah peperangan di Ukraina, Kamenshchikov mengajukan pengunduran diri dari Partai Komunis Rusia. Hal ini terkait keputusan partainya mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk. 

"Saya tidak setuju dengan posisi kepemimpinan partai atas dukungannya kepada operasi militer di Ukraina dan menggunakan pasukan Rusia untuk diterjunkan di teritori negara tetangga. Saya pada dasarnya menentang peperangan," ungkap Kamenshchikov, dilaporkan dari Newsweek

Pada 5 Maret lalu, dia mengatakan bahwa sejumlah politisi di partainya menipu deputi di partainya untuk menyetujui invasi militer ke Ukraina. Ia juga menyebut pemimpin Partai Komunis, Gennady Zyuganov, dan Partai Liberal Demokratik Rusia, Vladimir Zhirinovsky, sudah mengetahui rencana Putin sejak awal. 

3. Kamenshchikov kritik warga Rusia yang diam atas invasi tersebut

Politikus Rusia Penentang Invasi Ukraina Ditangkap di AS, Kenapa?Kendaraan militer Rusia yang dikirim ke Krimea. (twitter.com/terror_alarm)

Setelah memberikan kritik pedas, Kamenshchikov hilang dari publik dan disebut melarikan diri. Pasalnya, warga Rusia yang memberikan kritik soal invasi terancam dipenjara hingga 15 tahun. 

Dilaporkan Mirror, Kamenshchikov dikenal cukup vokal dalam memberikan kritikan kepada pemerintah Rusia yang memaksa warga untuk tetap diam. Ia menyebut jika mayoritas warga Rusia tidak paham dan tetap diam, maka mereka terus melanjutkan kekalahan mereka.

Tak hanya itu saja, ia juga menyebut semua warga yang tidak menolak perang berarti mereka menyetujuinya. 

"Warga Ukraina selalu bangun di tengah malam akibat adanya ledakan bom. Saya sangat malu mendiskusikan isu ini," tutur Kamenshchikov. 

Baca Juga: Situasi Terkini di Ukraina: Selangkah Lagi Rusia Kuasai Luhansk!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya