Ponsel PM dan Menhan Spanyol Disadap Spyware Pegasus

Penyadapan diduga didalangi Maroko

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Spanyol pada Senin (2/5/2022) menyebutkan bahwa ponsel Perdana Menteri (PM) Pedro Sanchez dan Menteri Pertahanan Margarita Robles telah disusupi spyware Pegasus. Namun, pihak Spanyol masih menyelidiki lebih lanjut kasus penyadapan yang ditujukan kepada pemimpinnya. 

Pada akhir April, kejadian serupa sudah menimpa puluhan pemimpin dan aktivis prokemerdekaan Catalonia. Menurut laporan Citizen Lab, serangan ini sudah terjadi sepanjang periode 2017-2020, yang berlangsung ketika panasnya deklarasi kemerdekaan Catalonia dari Spanyol.

Di sisi lain, spyware Pegasus selama ini dianggap kontroversial lantaran hanya dapat dibeli oleh pemerintah. Pasalnya, selain ditujukan untuk memantau aktivitas terorisme, alat buatan Israel itu juga digunakan untuk memonitor jurnalis, aktivis, dan lawan politisi di suatu negara. 

1. Ponsel PM Sanchez sudah disadap dua kali pada tahun lalu

Kabar penyadapan ini disampaikan oleh Menteri Presidensial Spanyol, Félix Bolaños, dalam konferensi pers darurat. Bahkan, ia menyebut bahwa ponsel PM Sanchez sudah diintrusi dua kali oleh Pegasus. 

"Ketika kami mengatakan intrusi dari luar, kami menyebut bahwa mereka adalah alien dari agensi negara dan tidak memiliki otorisasi hukum dari semua badan pemerintahan. Maka dari itu, kami mengklasifikasikan mereka sebagai aksi ilegal," ungkap Bolaños, dikutip Politico

"Fakta ini sudah dikonfirmasi dan tidak dapat diterima. Saya tidak berpikir sekarang adalah waktu yang tepat untuk menduga apa yang ada di baliknya dan apa motivasi yang mungkin dilangsungkan," sambungnya. 

Bolaños juga menambahkan, ponsel Sanchez sudah menjadi target penyadapan sebanyak dua kali. Pertama dilakukan pada Mei dan yang kedua terjadi pada Juni 2021. Di sisi lain, Menhan Robles juga menjadi target serangan pada Juni 2021 silam dan data berhasil diekstraksi dari ponsel keduanya. 

Baca Juga: Ponsel Direktur Human Rights Watch Disusupi Spyware Pegasus

2. Maroko diduga ada di balik penyadapan PM Sanchez

Dilaporkan France24, pemerintahan sayap kiri yang dipimpin Pedro Sanchez saat itu tengah menghadapi perselisihan dengan Maroko. Bahkan, renggangnya hubungan Spanyol-Maroko mengakibatkan lebih dari 8 ribu migran asal Maroko masuk ke wilayah terluar di Afrika Utara, Ceuta. 

Sementara, krisis antara Rabat dan Madrid disebabkan keputusan Spanyol untuk bersedia merawat pemimpin Polisario, Brahim Ghali dirawat usai terinfeksi COVID-19. Maroko menuding Spanyol mendukung kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Republik Demokratik Arab Sahrawi. 

Atas hal itu, terdapat dugaan bahwa pemerintah Maroko ada di balik aksi penyadapan dua pejabat Spanyol. Hasil investigasi jurnalis yang dinamai Pegasus Project dan menunjukkan klien NSO Group berasal dari Maroko. Bahkan, diperkirakan 200 warga Spanyol sudah menjadi korban penyadapan Pegasus. 

"Nomor ponsel yang diteliti dipercaya dibuat di Maroko pada 2019, sesuai dari waktu stempel data. Bahkan, nomor tersebut mencapai lebih dari 50 ribu individu yang menjadi target klien NSO di seluruh dunia," dilansir The Guardian.

3. Maroko terus mengelak terkait spionase terhadap pemimpin luar negeri

Menanggapi kasus spionase di beberapa negara Eropa dalam beberapa tahun terakhir, komite investigatif di Uni Eropa sudah dibentuk untuk menyelidiki kasus Pegasus. Pasalnya, spyware itu hanya dapat dibeli oleh agensi pemerintahan dan dapat mengambil data dari ponsel tanpa sepengetahuan pemiliknya.  

Terkait kasus ini, Maroko sudah mengelak telah memata-matai pemimpin luar negeri menggunakan Pegasus. Maroko juga menyebut bahwa investigasi dari jurnalis juga belum dapat membuktikan hubungan Maroko dengan NSO Group, dilaporkan El Pais

Sebelum pengumuman ini, otoritas Spanyol telah mendapatkan tekanan untuk menjelaskan penyadapan ponsel dari 65 pemimpin dan aktivis pro kemerdekaan Catalonia yang disadap antara tahun 2017-2020. 

Pemerintah Catalonia menuding Centro Nacional de Inteligencia (CNI) yang berada di bawah pemerintah Spanyol telah memata-matai kelompok separatis. Bahkan, mereka menangguhkan hubungan dengan pemerintah pusat hingga adanya penjelasan penuh dan pertanggungjawaban. 

Baca Juga: El Salvador: Jurnalis El Faro Disadap dengan Pegasus

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya