Presiden Argentina Tuduh Mahkamah Agung Memihak Oposisi

Adanya perselisihan MA dengan presiden

Buenos Aires, IDN Times - Presiden Argentina Alberto Fernandez menuding pihak Mahkamah Agung lebih memihak oposisi. Pernyataan ini setelah Mahkamah Agung tetap mendukung walikota Buenos Aires untuk tetap menyelenggarakan kelas tatap muka dan menentang kebijakan pemerintah pusat. 

Sebelumnya pihak walikota Buenos Aires telah bersitegang dengan presiden lantaran menolak usulannya untuk menutup tempat umum termasuk sekolah akibat lonjakan kasus COVID-19 di Argentina. 

1. MA larang Fernandez tutup sekolah di Buenos Aires

Presiden Argentina Tuduh Mahkamah Agung Memihak OposisiAnak sekolah yang kembali masuk di Buenos Aires, Argentina. (twitter.com/horaciorlarreta)

Presiden Argentina Alberto Fernandez pada hari Selasa (04/05/2021) telah menuding hakim di Mahkamah Agung lebih memihak pemerintah oposisi. Ungkapan ini setelah Mahkamah Agung melarang pemerintah pusat untuk menutup sekolah di wilayah metropolitan Buenos Aires karena akan melanggar hak konstitusional. 

Keputusan Mahkamah Agung ini menguntungkan walikota Buenos Aires, Horacio Rodriguez Larreta untuk tetap membuka kelas tatap muka di wilayahnya. Padahal Presiden Alberto Fernandez beberapa waktu lalu telah memberlakukan pengetatan kebijakan pembatasan terkait lonjakan kasus COVID-19, dilansir dari El Pais. 

2. Menimbulkan kemarahan Presiden Alberto Fernandez

Baca Juga: Argentina Kecam Peluncuran Misil Inggris di Kep. Falkland

Melansir dari BioBioChile, keputusan Mahkamah Agung ini, lantas membuat Alberto Fernandez geram dan mengatakan bahwa, "Seorang hakim memiliki hak untuk mencalonkan sebagai presidenjadi presiden dan memiliki hak untuk memilih seseorang maupun dirinya sendiri. Apa yang tidak bisa dilakukan adalah menggunakan kekuatan untuk memihak kepada kandidat yang disukainya."

Sementara itu, wakil presiden Cristina Fernandez de Kirchner melalui cuitan dalam media sosial Twitternya mengatakan jika, "Ini menunjukkan institusi demokratis yang dipilih melalui suara terbanyak tidak lagi seperti dulu. Mahkamah Agung telah memutuskan untuk melarang Eksekutif Nasional untuk menetapkan aturan kesehatan, meski di tengah pandemik yang sudah menewaskan 65 ribu penduduk Argentina."

3. Timbulnya ketegangan Eksekutif dan Yudisial di Argentina

Presiden Argentina Tuduh Mahkamah Agung Memihak OposisiWalikota Buenos Aires, Horacio Rodriguez Larreta saat berkunjung ke fasilitas kesehatan. (twitter.com/horaciorlarreta)

Pernyataan ini juga membuat ketegangan antara eksekutif dan yudisial di Argentina makin menguat. Bahkan pihak MA juga tengah membuka kasus berlipat yang melibatkan Cristina Fernández de Kirchner terkait berbagai dugaan kasus kriminal, meliputi korupsi dan dugaan memperkaya diri secara ilegal. 

Walikota Buenos Aires, Horacio Rodriguez Larreta telah sukses membuka kembali sekolah dan mengabaikan aturan dari Presiden Fernandez. Dukungan dari MA ini justru akan meningkatkan sosoknya sebagai oposisi dan menjadi salah satu kandidat kuat yang dicalonkan sebagai pemilihan presiden 2023, dikutip dari El Pais

Baca Juga: Vaksin Tak Kunjung Tiba, Menkes Argentina Minta Penjelasan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya