Presiden Belarus Sebut Masalah Ukraina Harusnya Selesai pada 2014

Sebut ingin masalah diselesaikan dengan damai

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan permasalahan di Ukraina seharusnya dapat diselesaikan pada 2014. Ia menyebut bahwa kesalahan itu merupakan penyesalan terbesar Rusia dan Belarus. 

"Saya sangat setuju dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin ketika ia mengatakan bahwa kami tidak memulai perang ini. Ini tidak dimulai pada 2014. Ini terjadi jauh sebelum 2014. Kami sudah melihat semua yang terjadi di sini, kudeta coklat dan apa yang diarahkan pada Ukraina," kata Lukashenko pada Jumat (2/5/2023). 

Pada 2014, Rusia sukses menganeksasi Krimea menyusul ricuhnya peristiwa di Lapangan Maidan, Kiev. Saat itu, demonstran pro-Eropa juga sukses melengserkan eks presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovich.

Baca Juga: Ini Rencana Ukraina jika Berhasil Rebut Krimea dari Rusia 

1. Lukashenko ungkap perang di Ukraina pasti terjadi

Dalam pertemuan antara kepala keamanan CIS Commonwealth of Independent States (CIS), Lukashenko mengatakan pemimpin Ukraina terakhir sebenarnya punya banyak opsi agar rakyatnya dapat hidup dengan damai. 

"Tidak adanya mantan Presiden Yanukovych, Poroshenko, atau Zelenskyy yang mengambil opsi itu. Kenapa mereka tidak menggunakannya? Apakah mereka ingin perang? Tidak. Mereka hanya didorong melakukannya. Kami menemukan titik paling menyakitkan di mana kami harus menekannya," terang Lukashenko, dilansir Belta.

Ia mengungkapkan bahwa jika perang di Ukraina tidak dimulai pada tahun lalu. Maka, perang itu akan terjadi keesokan hari, tapi dengan kondisi yang lebih buruk untuk Rusia dan Belarus. 

"Semuanya mengarah ke sini. Kemungkinan, kesalahan kami adalah tidak menyelesaikan ini pada 2014-2015. Katik Ukraian tidak memiliki tentara yang siap berperang. Semuanya ingin mempertahankan perdamaian. Dalam beberapa tahun ini, mereka mempersiapkan tentaranya untuk berperang," sambungnya. 

Baca Juga: Polandia Larang Masuk Truk Asal Belarus dan Rusia

2. Lukashenko sebut Ukraina ikut latih teroris di negaranya

Presiden Belarus Sebut Masalah Ukraina Harusnya Selesai pada 2014Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke pangkalan militer Obuz-Lesnovsky. (president.gov.by)

Pada saat yang sama, Lukashenko juga menyebut bahwa Barat berupaya melancarkan kudeta di Belarus. Bahkan, ia menyebut punya bukti bahwa negara tetangganya, termasuk Ukraina ikut dalam aksi tersebut. 

"Sejauh yang Belarus tahu, Polandia, Lithuania, dan sayangnya, Ukraina memberikan latihan militer kepada anggota kelompok teroris ilegal. Negara-negara ini berupaya menciptakan sel ekstremis di negara kami. Kami punya bukti terbaru dari ini," terangnya. 

Ia pun menyebut bahwa operasi gabungan dengan Rusia berhasil menyita alat peledak dan mencegah serangan teroris di Belarus. 

"Fakta ini menjadi bukti bahwa mereka (Rusia) tidak akan pernah meninggalkan kami sendirian. Kami harus memperhatikan dengan seksama dalam menjaga perbatasan kami dari segala kemungkinan serangan," tambahnya. 

Baca Juga: Presiden Belarus: Siapa pun Gabung Union State Akan Diberi Nuklir

3. SBU sukses tangkap agen mata-mata Belarus

Presiden Belarus Sebut Masalah Ukraina Harusnya Selesai pada 2014penggeledahan yang dilakukan agen SBU (twitter.com/ServiceSsu)

SBU (Badan Keamanan Ukraina) berhasil mengungkap agen mata-mata Badan Keamanan Belarus (KGB) yang berada di Rivne. Pelaku diketahui merupakan warga Belarus yang memiliki izin tinggal permanen di Ukraina. 

"Pada awal invasi skala besar Rusia, ia sudah direkrut oleh KGB dan melancarkan upaya mata-mata dan aktivitas mencurigakan kepada Ukraina. Ia ditugaskan untuk mengumpulkan data pertahanan di perbatasan utara dan rute militer," kata SBU, dilansir Ukrinform

Penangkapan pelaku dilakukan di tempat tinggalnya ketika ia berupaya untuk mengirimkan data rahasia kepada Republik Belarus. Pelaku diketahui merupakan mantan tentara skuadron udara Uni Soviet yang ikut andil dalam perang di Afghanistan. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya