Presiden Meksiko Klaim Negaranya Lebih Aman Dibanding AS

Minta warga AS gak khawatir kunjungi Meksiko

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), pada Senin (13/3/2023), mengungkapkan bahwa negaranya jauh lebih aman dibandingkan Amerika Serikat (AS). Ia pun meyakinkan kepada seluruh warga AS bahwa wilayahnya aman untuk dilintasi dalam perjalanan. 

Belakangan ini, relasi Meksiko-AS menegang akibat penculikan dan pembunuhan warga AS yang dilakukan kartel narkoba di Matamoros. Bahkan, masyarakat setempat mengritik pemerintah yang bergerak cepat dalam menemukan warga AS, tapi tidak kepada warga lokal. 

1. AMLO sebut banyak warga AS yang memilih tinggal di Meksiko

AMLO menekankan, tidak ada masalah keamanan perjalanan bagi warga AS yang ingin berkunjung ke Meksiko. Ia pun mengecam kampanye anti-Meksiko yang digerakkan oleh sejumlah politikus konservatif AS.  

"Meksiko lebih aman daripada AS. Tidak ada pula masalah keamanan soal perjalanan di Meksiko. Ini sesuatu yang harus diketahui warga AS, seperti halnya warga Meksiko yang hidup di AS," kata AMLO, dilansir CNN.

Ketika ditanya oleh jurnalis lokal terkait keamanan di Meksiko, ia pun menjawab bahwa Meksiko terkenal dengan ekspatriat dan turis AS yang memilih tinggal area pesisir. Mereka menikmati Mexico City karena suhu hangat dan biaya hidup murah.

"Pemerintah AS memperingatkan bahwa negara bagian yang aman bagi warganya hanya di Campeche dan Yucatan. Jika memang begitu, kenapa banyak warga AS yang datang dan hidup di Mexico City dan seluruh penjuru negeri. Beberapa tahun belakangan banyak warga AS yang tinggal di Meksiko. Lalu, apa masalahnya? Kenapa mereka takut?" tambahnya. 

Baca Juga: Menyesal! Kartel Narkoba Meksiko Minta Maaf karena Bunuh Warga AS

2. Pemerintah Texas anjurkan warga tidak pergi ke Meksiko

Departemen Keamanan Publik (DPS) Texas pekan lalu telah memperingatkan kepada warganya untuk menghindari kunjungan ke Meksiko selama spring break

"Kami punya tugas untuk memberi tahu publik terkait keamanan, risiko, dan ancaman dalam bepergian. Didasarkan dari karakteristik aktivitas kartel narkoba yang tidak stabil dan melihat kekerasan di sana. Kami mendesak seluruh individu untuk menghindari bepergian ke Meksiko beberapa waktu ini," kata Kepala DPS Texas, Steven McCraw, dikutip NPR.

Ia pun mengungkapkan, setiap warga AS yang hendak bepergian ke Meksiko didorong untuk mendaftar ke Kantor Kedubes dan Konsulat Jenderal sebelum pergi. 

"DPS memahami bahwa banyak orang yang pergi ke Meksiko tanpa mengalami insiden, tapi risiko besar tetap tidak boleh diabaikan. Kami mengimbau warga agar melakukan riset dengan hati-hati dan berpikir ulang untuk menunda perjalanan ke Meksiko," katanya. 

3. Ratusan migran mencoba menerobos masuk secara ilegal ke AS

Pada Minggu (12/3/2023), insiden di perbatasan Meksiko-AS kembali terjadi. Kali ini insiden berlangsung di perbatasan Ciudad Juarez-El Paso, ketika ratusan migran ilegal yang mayoritas berasal dari Venezuela mencoba masuk ke AS dari Meksiko. 

Dilaporkan Reuters, ratusan migran berhasil menjebol garis batas di pintu perbatasan sisi Ciudad Juarez. Namun, migran tersebut keburu dihadang oleh aparat keamanan Meksiko sebelum sampai masuk ke AS dan masih berada di teritori Meksiko. 

Migran mengaku frustasi dengan sistem baru untuk mengajukan suaka di AS menggunakan aplikasi milik pemerintah. Salah seorang migran mengaku aplikasi CBP One tidak mempercepat proses pengajuan suaka ke AS. 

"Situasi benar-benar kacau. Kami berupaya masuk ke AS selama berbulan-bulan. Uang kami semakin menipis dan tidak ada kejelasan dalam status suaka. Kami ingin jawaban. Aplikasi CBP One tidak memberikan apapun kepada kami," kata migran asal Venezuela, Camila Paz. 

Baca Juga: Presiden Meksiko Peringatkan Biden: Jangan Intervensi Negara Kami!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya