Profil Nursultan Nazarbayev, Presiden Pertama Kazakhstan 

Salah satu presiden dengan masa jabatan terlama di dunia

Jakarta, IDN Times - Nursultan Nazarbayev merupakan seorang pemimpin asal Kazakhstan yang sudah dikenal luas di seluruh pelosok negeri. Pasalnya, Nursultan didapuk menjadi presiden pertama sekaligus yang terlama menjabat di negara Asia Tengah itu semenjak memisahkan diri dari Uni Soviet di tahun 1991. 

Pada tahun 2019, Nursultan memutuskan untuk mundur dari jabatannya di tengah situasi Kazakhstan yang dirundung pertumbuhan ekonomi stagnan. Selain itu, ia juga menjadi presiden negara bekas Uni Soviet pertama yang bersedia mundur secara sukarela.

Namun, selama kepemimpinannya diketahui sudah terdapat sejumlah hal positif dan negatif yang berpengaruh terhadap Kazakhstan saat ini. Berikut profil mantan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev yang dijuluki 'Leader of the Nation'.  

1. Nazarbayev sudah menjadi seorang metalurgis sejak berusia 20 tahun

Profil Nursultan Nazarbayev, Presiden Pertama Kazakhstan Mantan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev. (twitter.com/tr_nws)

Eks presiden yang bernama lengkap Nursultan Abishevich Nazarbayev ini lahir di Chemolgan, Republik Sosialis Soviet Kazakhstan, Uni Soviet pada 6 Juli 1940. Ia lahir dari keluarga pasangan Abish dan Alzhan Nazarbayev. Ia merupakan anak pertama dari lima bersaudara. 

Dilansir dari Anadolu Agency, Nazarbayev dilahirkan di keluarga kelas pekerja yang mengadopsi gaya hidup nomaden. Kehidupan nomaden itu dijalani hingga berakhirnya Perang Dunia II di tahun 1945, di mana keluarga Nazarbayev memutuskan untuk menetap di desanya. 

Lantaran di dekat desanya mayoritas ditinggali etnis Rusia, maka Nazarbayev mulai belajar Bahasa Rusia. Bahkan, ia dikenal piawai dalam berbahasa Rusia ketika berada di sekolah dan itulah yang membuatnya dapat mengenyam pendidikan tinggi. 

Pada tahun 1960, Nazarbayev yang masih berusia 20 tahun berhasil lulus dari sekolah teknik di Dneprodzerzhinsk, Ukraina. Kemudian, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Institut Politeknik Karaganda di Kazakhstan pada 1967 dan lulus dari Higher Party School di Moskow pada 1976, dikutip Britannica

Sejak usia 20 tahun, ia sudah bekerja sebagai metalurgis di Pabrik Besi dan Baja Karaganda. Namun, pekerjaannya yang dikenal amat berat turut membuatnya menjadi seorang metalugis yang sangat berpengalaman. 

2. Memulai kariernya di dunia politik dengan bergabung dalam Partai Komunis Kazakhstan

Profil Nursultan Nazarbayev, Presiden Pertama Kazakhstan Nursultan Nazarbayev saat terpilih sebagai Presiden Republik Sosialis Soviet Kazakhstan di tahun 1990. (twitter.com/eurasianet)

Baca Juga: Profil Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kazakhstan yang Gemar Sastra

Sejak masih muda, Nazarbayev dikenal memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang pemimpin. Tak heran jika ia memiliki kemampuan dalam menginspirasi orang lain dan memimpin orang di sekitarnya. 

Pada 1962, Nazarbayev memutuskan untuk mulai masuk dalam dunia politik dengan bergabung dalam Partai Komunis Kazakhstan yang merupakan cabang Partai Komunis Uni Soviet. Meski dimulai dari bawah, lambat laun kedudukannya dalam partai terus meningkat seiring berjalannya waktu. 

Pada 1977, ia ditunjuk sebagai sekretaris kedua dari Komite Partai Regional Karaganda. Hanya berselang dua tahun, ia mampu menduduki jabatan sebagai Komite Pusat Partai Komunis Kazakhstan. 

Di tahun 1984, kariernya terus menanjak dan menjadi Pengurus Dewan Kementerian Republik Sosialis Soviet Kazakhstan. Pada 1989, ia berhasil menduduki kursi pemimpin Partai Komunis Kazakhstan. Bahkan, ia menjadi orang Kazakh kedua yang menjabat sebagai Komite Partai Komunis Kazakhstan. 

Satu tahun kemudian, ia berhasil terpilih sebagai Presiden Kazakhstan oleh Majelis Agung Uni Soviet. Pada 1 Desember 1991, Nazarbayev akhirnya terpilih sebagai presiden pertama Kazakhstan setelah mendapat dukungan dari 98,7 pemilih. 

3. Nazarbayev terpilih sebagai presiden hampir tiga dekade dan dijuluki sebagai 'Leader of the Nation'

Profil Nursultan Nazarbayev, Presiden Pertama Kazakhstan Mantan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazerbayev (twitter.com/DaiWeiwei10)

Dilaporkan BBC, Nazarbayev dikenal sebagai sosok yang sangat populer di Kazakhstan, terutama pada era 90an usai merdeka dari Uni Soviet. Pasalnya, kala itu, ia berfokus pada reformasi ekonomi dan mengklaim jika pemerintahannya tengah bergerak ke arah sistem politik demokrasi. 

Kepopulerannya telah membuatnya terpilih kembali sebagai presiden dan berhasil mengalahkan lawan-lawannya di tahun 1999, 2005, 2011 dan di tahun 2015. Bahkan, ia tercatat selalu memperoleh presentase yang sangat tinggi, lebih dari 95 persen. Namun, pemilu di Kazakhstan disebut tidak berjalan adil dan bebas. 

Di sisi lain, terdapat sejumlah kontroversi yang mewarnai masa kepemimpinan Nursultan Nazarbayev. Pada tahun 2007, parlemen yang seluruhnya diduduki oleh partai penguasa menyetujui presiden agar bisa tetap menduduki jabatannya tanpa dibatasi periode tertentu, sekaligus menjadi pemimpin Dewan Keamanan Nasional. Maka dari itu, pada 2010, Nazarbayev dijuluki sebagai 'Leader of the Nation'. 

Pada 2006, Nazarbayev juga memutuskan untuk menggabung Partai Otan yang dipimpinnya dengan Partai Dariga yang dipimpin anaknya Asar. Kemudian partai itu dinamai dengan Nur Otan sebagai bentuk penghormatan kepada Nazarbayev. 

Selama ini, Partai Nur Otan selalu berhasil mendapatkan mayoritas kursi di parlemen Kazakhstan. Meski demikian, dunia internasional selalu menganggap pemilu parlementer di negara Asia Tengah itu tidak transparan dan dipenuhi kecurangan. 

4. Memutuskan mundur dari kursi presiden dan pemimpin Partai Nur Otan

Profil Nursultan Nazarbayev, Presiden Pertama Kazakhstan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dan Nursultan Nazarbayev. (twitter.com/SantiMayor)

Setelah menjabat sebagai presiden hampir 30 tahun, Nursultan Nazerbayev memutuskan untuk mengundurkan diri pada Maret 2019. Pengumuman mengejutkan itu diumumkan secara langsung di TV Nasional Kazakhstan. 

Pada kesempatan itu, Nazerbayev juga menunjuk kepala Senat Kassym-Jomart Tokayev yang akan menggantikannya sebagai presiden di negara Asia Tengah itu sampai diselenggarakannya pemilihan presiden di tahun 2020, dikutip dari Eurasianet

Meskipun ia mundur dari kursi kepresidenan, tapi Nazarbayev tetap akan melanjutkan jabatannya sebagai Presiden Dewan Keamanan Nasional Kazakhstan. Selain itu, ia tetap menjadi pemimpin Partai Nur Otan dan menjadi salah satu anggota Dewan Konstitusional di Kazakhstan. 

Dilaporkan dari The Diplomat, pada Desember 2021, Nursultan Nazerbayev akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pemimpin Partai Nur Otan. Sementara, kepemimpinan akan dipegang oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev.

5. Nazarbayev tetap dikenal sebagai tokoh populer di Kazakhstan

Profil Nursultan Nazarbayev, Presiden Pertama Kazakhstan Pemandangan Kota Nur-Sultan di Kazakhstan. (twitter.com/vergolisabe)

Pada akhir kepemimpinannya, Nursultan Nazerbayev tetap menjadi sosok pahlawan utama di Kazakhstan. Tak heran bila namanya telah diabadikan sebagai nama kota dan wajahnya terpampang di mata uang negara Asia Tengah itu. 

Pada 2016 lalu yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Kazakhstan ke 25 tahun, wajahnya resmi disematkan dalam lembar uang 10 ribu tenge. Sedangkan di Hari Kemerdekaan ke 30 pada Desember 2021, wajahnya juga dimasukkan dalam lembar uang 20 ribu tenge. 

Pada November 2016, Parlemen Kazakhstan juga sudah menyetujui pengubahan nama ibu kota Astana menajdi Nur-Sultan. Walaupun, Nazerbayev sempat menolak menandatangani keputusan itu dan akhirnya disetujui oleh penerusnya Presiden Tokayev usai ia mengundurkan diri, dilansir dari The Diplomat

Tak ketinggalan di tahun 2017, Bandara Internasional Astana juga sudah berganti nama menjadi Bandara Internasional Nursultan Nazerbayev. Bahkan, bandara itu diketahui sudah beberapa kali berganti nama dari Bandara Akmolinsk menjadi Tselinograd, Astana hingga menyematkan nama presiden pertama Kazakhstan itu. 

Kendati menyulut sejumlah kontroversi, Nursultan Nazerbayev dikenal sebagai satu-satunya pemimpin di regional Asia Tengah yang bersedia mundur secara damai usai memimpin hampir 30 tahun lamanya. Pasalnya, mayoritas presiden di Asia Tengah hanya bersedia mundur akibat dilanda kudeta ataupun sudah mencapai akhir hayatnya. 

Baca Juga: Profil Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kazakhstan yang Gemar Sastra

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya