Protes Pembatasan, Pemilik Restoran di Portugal Gelar Aksi Mogok Makan

Meminta pemerintah mencabut aturan pembatasan

Lisbon, IDN Times - Sudah hampir seminggu lamanya beberapa pemilik restoran, bar dan klub malam di Portugal melakukan aksi protes mogok makan. Bahkan para pemilik bisnis makanan dan minuman tersebut melakukan aksinya di depan Gedung Parlementer Portugal yang berada di Kota Lisbon. 

Tindakan ini dilakukan untuk memrotes kebijakan Pemerintah Portugal yang berusaha menanggulangi COVID-19 dengan meningkatkan pembatasan sosial sekaligus menutup tempat-tempat umum termasuk bar dan klub malam, dilansir dari Reuters

1. Pendemo ingin bertemu langsung dengan PM Portugal

Pada hari Selasa (01/12) sudah lima hari lamanya beberapa orang pemilik restoran, bar dan klub malam di Portugal menyuarakan aksi mogok makan di depan Palácio de São Bento di Lisbon. Para pendemo juga mengatakan apabila mereka tak akan makan apabila belum bertemu secara langsung dengan PM Portugal, Antonio Costa dan Menteri Perekonomian Portugal, dilaporkan dalam RT

Bahkan sejak melonjaknya kasus COVID-19 di Portugal belakangan ini, pemerintah setempat memberlakukan jam malam dan penguncian wilayah saat akhir pekan. Akibatnya, pemilik bisnis hiburan mengeluhkan semakin sepi dan kemungkinan tidak dapat mempertahankan bisnisnya hingga tahun depan, dikutip dari Reuters

2. Mendapatkan sumbangan dari para pendukungnya

Melansir dari RT, pendemo yang melakukan aksi mogok makan di depan Gedung Palácio de São Bento tersebut hanya mendapatkan bantuan minuman, kopi dan teh dari para pendukungnya. Salah satu pendemo yang memiliki klub malam bernama Jose Gouveia mengatakan apabila, "Bagaimana kita dapat mempertahankan sebuah usaha apabila tidak mendapatkan uang tapi harus membayar pajak, air dan listrik?"

Selain itu, pemilik restoran yang juga tergabung dalam kelompok bernama A Pão e Agua ini mengatakan apabila, "Ini hanya kebangkrutan, semua bisnis saat ini sangat bergantung tahun ini, maka sangat penting agar akhir pekan kedepan dibuka secara normal"

Bahkan bar dan klub malam di Portugal sudah ditutup permanen sejak awal pandemi pada bulan Maret lalu hingga kini. Sedangkan restoran sudah diperbolehkan buka sejak bulan Mei lalu, tapi ikut terdampak sejak adanya aturan penguncian wilayah saat akhir pekan yang mulai diterapkan tanggal 8 November lalu.

Baca Juga: 5 Fakta Elvas Portugal, Kota Kepungan Tembok Terbesar di Eropa

3. Melonjaknya kasus COVID-19 di Portugal

Aksi mogok makan dari pemilik bisnis makanan dan minuman ini juga disebabkan semakin meningkatnya kasus COVID-19 di Portugal. Melansir dari RT, bahkan diketahui meskipun terdapat penuruan kasus dalam gelombang kedua pandemi ini otoritas Portugal mencatat terdapat 2,401 kasus baru pada hari Selasa (01/12). Sementara total yang sudah tercatat mencapai 300,462 kasus dengan jumlah kematian akibat COVID-19 yang mencapai 4,577 orang.

Berdasarkan laman Reuters, terdapat petisi online untuk memrotes kebijakan tersebut yang sudah mencapai hampir 45 ribu tanda tangan sejauh ini, bahkan meningkat beberapa ratus hanya dalam hitungan jam.

Namun pemerintah setempat sebenarnya sudah memberikan kompensasi atas diberlakukannya lockdown akhir pekan sebesar 20 persen dari rata-rata pendapatan antara Januari hingga Oktober tahun ini. Akan tetapi pemilik restoran merasa bantuan tersebut sama sekali tidak cukup.  

Baca Juga: 5 Bangunan Bersejarah di Coimbra Portugal, Khas Portugis Banget!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya