Puluhan Petani di RD Kongo Tewas Dibunuh Pemberontak

Kembali adanya serangan kelompok militan

Kinshasa, IDN Times - Pada hari Kamis (31/12) yang bertepatan dengan malam Tahun Baru 2021, terdapat peristiwa tragis yang menewaskan puluhan petani di wilayah timur Republik Demokratik Kongo. Petani tersebut tewas dibunuh usai adanya serangan dari anggota pemberontak ADF (Allied Democratic Forces) yang berasal dari Uganda. 

Pemberontak asal Uganda tersebut sudah menetap di RD Kongo sejak tahun 1995 dan meneror di negara tersebut selama bertahun-tahun. Bahkan diketahui kelompok ADF termasuk salah satu pemberontak yang sangat berbahaya, dilansir dari Africa News

1. Serangan menewaskan 25 orang petani 

Tepat pada malam Tahun Baru 2021, kelompok pemberontak ADF (Allied Defense Force) melakukan serangan di wilayah Beni, Provinsi Kivu Utara sebelah Timur Republik Demokratik Kongo. Akibat serangan tersebut setidaknya 25 petani tewas dibunuh oleh kelompok yang berasal dari Uganda tersebut, dilansir dari DW

Kejadian tersebut tepatnya terjadi di desa Tingwe yang letaknya sekitar 8 km dari kota Eringeti. Menurut otoritas lokal mengatakan petani sedang bekerja di ladang ketika ADF melancarkan serangannya.

Salah seorang perwakilan warga sipil bernama Bravo Mulhindo mengatatakan banyak korban pemberontak yang dipenggal serta diculik. Bahkan kelompok militan tersebut juga sudah membunuh ratusan warga sipil tahun lalu. 

2. Tentara Kongo berhasil lawan kelompok ADF

Menanggapi serangan dari kelompok ADF di wilayah Beni, Pemerintah RD Kongo menerjunkan tentaranya untuk memberantas pemberontak tersebut. Pada hari Sabtu (02/01) pasukan RD Kongo berhasil mengambil alih desa Loselose yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok teroris tersebut. 

Sementara itu, menurut juru bicara militer Antony Mualushayi mengatakan apabila pihaknya kehilangan dua orang tentara dan telah membunuh sekitar 14 orang anggota kelompok pemberontak, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: 5 Hewan Endemik Kongo yang Unik, Salah Satunya Celurut Thor 

3. Pemberontak kerap menyerang wilayah Timur RD Kongo

Pemberontak ADF sebenarnya merupakan pemberontak asal Uganda dan jadi salah satu kelompok militan yang beroperasi di wilayah Timur Republik Demokratik Kongo sejak tahun 1990an. Bahkan kelompok tersebut disebut bersalah atas pembunuhan pada 800 warga sipil sepanjang tahun 2019-2020 di Provinsi Kivu Utara. 

Kelompok ADF disebut mendapatkan uang dari penyelundupan kayu di Hutan Hujan Tropis negara tersebut. Pemerintah RD Kongo juga menuduh anggota kelompok tersebut juga terlibat berbagai aksi kekerasan, dilaporkan dalam Al Jazeera

Pada akhir tahun 2019, militer RD Kongo sudah melancarkan operasi skala besar melawan kelompok ADF dan mengatakan bila sudah mengamankan lima ketua kelompok. Namun itu korban serangan dari ADF justru bertambah yang bertambah dari 416 jiwa pada awal 2019 dan naik menjadi 1315 korban jiwa di awal 2020.

Baca Juga: Wabah Ebola Kesebelas di Kongo Pecah, WHO Minta Bantuan Dana

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya