Putin Tuduh Rumania, Hungaria, Polandia Ingin Rebut Teritori Ukraina

Disebut masih ingin mencaplok kembali bekas teritorinya 

Jakarta, IDN Times - Presiden Vladimir Putin, dalam acara Hari Kesatuan Rusia, menyebut bahwa Rumania, Polandia, dan Hungaria ingin mengambil kembali bekas teritorinya di Ukraina. Sebab, wilayah sengketa tersebut telah direbut oleh Uni Soviet setelah berakhirnya Perang Dunia II.

"Kita berbicara terkait teritori yang diambil dari Polandia oleh Stalin setelah berakhirnya Perang Dunia II. Kita harus mengakuinya. Sejumlah area besar yang diambil oleh Soviet juga terdapat di Rumania dan Hungaria," tutur Putin. 

1. Rumania tolak klaim Putin dan hargai kedaulatan Ukraina

Putin Tuduh Rumania, Hungaria, Polandia Ingin Rebut Teritori Ukrainailustrasi bendera Rumania (pixabay.com/onofreid)

Mendengar pernyataan Putin, Kementerian Luar Negeri Rumania menyatakan dukungan penuh terhadap kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina dalam perbatasan yang diakui secara internasional. 

"Kemlu Rumania menolak pernyataan dari Presiden Federasi Rusia dalam pidatonya di Hari Kesatuan Nasional. Dia menyebutkan bahwa Rumania masih mengklaim teritori di Ukraina," tulis dalam unggahan tersebut. 

"Kami menekankan bahwa agresi yang dilakukan Rusia pada 24 Februari lalu menunjukkan bahwa itu pelanggaran serius dan brutal dari prinsip hukum internasional, termasuk pelanggaran integritas dan kedaulatan Ukraina," tambahnya. 

Baca Juga: AS Gelontorkan Rp6,2 Triliun untuk Perkuat Pertahanan Langit Ukraina

2. Hungaria mengharapkan berakhirnya perang Rusia-Ukraina

Putin Tuduh Rumania, Hungaria, Polandia Ingin Rebut Teritori Ukrainailustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/lmaresz)

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Hungaria juga membantah pernyataan Putin dan menyebut bahwa itu adalah pernyataan yang salah. Negara Eropa Timur itu juga mengungkapkan bahwa pihaknya tidak ingin perang di Ukraina semakin meluas.

"Kami tidak memandang pernyataan terkait memperluas peperangan di Ukraina adalah hal yang benar. Malah, kami menginginkan segera dilakukannya gencatan senjata dan negosiasi perdamaian," ungkap Kemlu Hungaria, dikutip dari Ukrinform.

Sebab, wilayah Transcarpathia di Ukraina sebelumnya merupakan milik Hungaria dan ditinggali ribuan etnis Hungaria. Bahkan, pada Mei lalu, Ukraina sempat mengklaim Hungaria ingin merebut kembali teritori tersebut dari tangannya. 

3. Polandia sebut Rusia terus mendiskreditkan negaranya sebagai agresor

Komisaris Keamanan Polandia, Stanislaw Zaryn, pada Sabtu (5/11/2022) menyatakan bahwa Presiden Putin telah berusaha memperburuk citra negaranya dan merepresentasikan Polandia sebagai negara agresif. 

"Kami sekali lagi menghadapi pernyataan buruk yang berlawanan dari kenyataan. Ini didesain untuk menunjukkan bahwa Polandia adalah negara agresif yang terus menebarkan ancaman di wilayah Ukraina Barat," ungkap Zaryn, dikutip dari The First News.

"Apabila kita lihat insinuasi ini dalam perspektif yang luas, Polandia dipandang sebagai pihak agresif dan dituding memberikan ancaman kepada keamanan di Eropa Tengah," tambahnya. 

Zaryn juga menyebut bahwa ini adalah bentuk propaganda Rusia untuk mendiskreditkan Polandia dan menunjukkan bahwa Rusia sebagai pelindung, penjamin keamanan dan kestabilan di Eropa. 

Baca Juga: Agenda Penting KTT G20: Damaikan Ukraina-Rusia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya