Rayakan Ultah saat Pandemik, Presiden Argentina Didenda Rp386 Juta 

Akan mempengaruhi pencalonnya di pilpres tahun depan

Jakarta, IDN Times - Presiden Argentina, Alberto Fernandez, pada Senin (22/5/2022) diharuskan membayar denda lantaran melanggar aturan COVID-19. Pasalnya, presiden berusia 63 tahun itu ketahuan menyelenggarakan acara ulang tahun pada awal maraknya pandemik. 

Pada Juli 2020, Presiden Fernandez dan istrinya Fabiola Yáñez terlibat skandal pelanggaran aturan pembatasan COVID-19. Bahkan, acara ulang tahun ibu negara Argentina itu dilangsungkan di Istana Kepresidenan Olivos, sehingga dikenal dengan skandal 'Olivosgate'. 

1. Diharuskan membayar denda sebesar Rp368,3 juta

Rayakan Ultah saat Pandemik, Presiden Argentina Didenda Rp386 Juta Presiden Argentina Alberto Fernandez saat menilik proyek permukiman. (twitter.com/alferdez)

Keputusan denda ini disetujui berdasarkan putusan dari hakim federal, untuk menutup penyelidikan hukum kepada Presiden Alberto Fernandez dan istinya Fabiola Yáñez. Maka dari itu, skandal Olivosgate itu ditutup dengan bentuk pembayaran denda sebesar 3 juta peso Argentina (Rp368,3 juta). 

Persetujuan pemberian kompensasi ini sudah ditandatangani oleh Hakim Federal San Isidro Lino Mirabelli pada Senin. Hal ini juga menyusul persetujuan dari investigator Fernando Dominguez pada pekan lalu. 

Sesuai persetujuan itu, Fernandez dan Yáñez diharuskan mentransfer uang sebesar 3 juta peso Argentina dalam waktu 10 hari ke depan. Nantinya, uang itu diberikan kepada institut penelitian ANLIS-Malbran dan pusat pengembangan vaksin dan serum di Argentina, dilaporkan dari Buenos Aires Times

Rincian denda tersebut, presiden harus membayar 1,6 juta peso Argentina dan istrinya membayar denda 1,4 juta peso Argentina. Pihak Kejaksaan memperkirakan jumlah uang tersebut dapat menambal biaya ventilator dan ruang perawatan intensif pasien COVID-19 selama lebih dari empat hari. 

Baca Juga: Dubes Argentina di Israel Mundur usai Terlibat Skandal Korupsi

2. Penyelidikan kasus Olivosgate sudah dilangsungkan sejak 2021

Penyelidikan kasus kriminal yang dilakukan Presiden Fernandez dan istrinya ini sudah dibuka sejak tahun lalu. Hal ini setelah tersebarnya foto perayaan ulang tahun Fabiola Yáñez yang dilangsungkan di Istana Kepresidenan Olivos. 

Perayaan ulang tahun itu dihadiri oleh sembilan orang dan lima di antaranya diketahui tidak memiliki izin resmi untuk masuk. Bahkan, Fernandez juga sudah mengakui bahwa istrinya memanggil temannya dan menyesali kejadian tersebut. 

"Fabiola sudah memanggil teman-temannya. Saya sadar bahwa ini seharusnya tidak dilakukan dan saya menyesali kejadian ini harus terjadi. Saya seharusnya dapat menjaga aturan lebih ketat," ungkap Fernandez, dilansir Mercopress

Sementara itu, beberapa orang yang hadir dalam pesta ulang tahun itu juga tengah diselidiki oleh investigator. Kemungkinan para pelanggar lainnya akan dikenakan sanksi yang sama seperti yang didapat Presiden Fernandez beserta istrinya, dilaporkan Associated Press

3. Skandal Olivosgate mengundang kecaman publik Argentina

Tersebarnya foto perayaan ulang tahun Fabiola Yáñez ini mengundang sejumlah kecaman dan kritikan dari seluruh masyarakat Argentina dan pihak oposisi. Pasalnya, perayaan itu dilangsungkan ketika pandemik COVID-19 tengah merajalela dan di tengah aturan ketat pembatasan. 

Pemimpin oposisi mengajukan tuntutan hukum kepada presiden, ibu negara, dan para tamu. Semua orang yang hadir dalam acara tersebut diharuskan menghadap hakim di pengadilan. 

Meski begitu, pelanggaran COVID-19 yang dilakukan Presiden Alberto Fernandez ini tidak berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang pemimpin eksekutif. Hakim juga menyebut bahwa jumlah yang kompensasi yang ditawarkan kepada keduanya adalah bentuk reparasi dalam Pasal 59, Ayat 6 Kode Kriminal Argentina, dikutip Buenos Aires Times.

Sementara itu, sejumlah pakar politik di Buenos Aires menyebut skandal Olivosgate ini akan berdampak besar pada citra Alberto Fernandez. Skandal ini akan mempengaruhi proses pencalonan kembali Fernandez dalam pilpres tahun depan. 

Baca Juga: Dianggap Munafik, PM Inggris Boris Johnson Didesak Mundur 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya