Republik Ceko Tetapkan Rusia sebagai Negara Pendukung Teroris

Tolak kejahatan perang Rusia

Jakarta, IDN Times - Parlemen Republik Ceko resmi menetapkan Rusia sebagai negara pendukung teroris pada Rabu (16/11/2022). Hal itu setelah adanya serangan Rusia yang menargetkan warga sipil, infrastruktur energi, dan keputusan sepihak referendum di teritori aneksasi. 

Sebulan lalu, Ceko sudah memperketat masuknya turis asal Rusia ke negaranya yang berkaitan dengan serangan misil ke Ukraina. Bahkan, warga Rusia pemegang visa Schengen yang punya kepentingan olahraga maupun budaya tidak diperbolehkan lagi masuk ke negara Eropa Tengah tersebut. 

Baca Juga: Balas Kegilaan Putin, Ceko Perketat Masuknya Turis Rusia ke Negaranya

1. Mayoritas parlemen setuju tetapkan Rusia sebagai negara teroris

Keputusan ini didukung sekitar 129 dari 156 anggota parlemen dan 13 di antaranya yang menyatakan tidak memilih atau netral. Sedangkan, hanya 14 anggota dari partai sayap kanan Freedom and Direct Democracy (SPD) yang menyatakan penolakannya. 

Pewakilan dari Partai STAN, Barbora Urbanova menyatakan resolusi diambil setelah Rusia tidak menghargai hak yang dimiliki oleh warga negara. 

"Federasi Rusia jelas tidak menghargai hak dasar yang dimiliki rakyat, termasuk serangan ke infrastruktur penting, warga sipil, dan upaya mengintimidasi warga, serta merusak kedaulatan suatu negara," tutur Urbanova, dikutip dari Expats.

Resolusi tersebut juga sebagai bentuk kecaman atas ancaman senjata nuklir yang terus dilancarkan Rusia. Selain itu, Rusia menuding Ukraina akan menggunakan senjata pemusnah massal yang tidak terbukti kebenarannya. 

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Naik, Warga Ceko Kembali Gelar Demo Tuntut PM Mundur

2. Ceko ingin Rusia dihukum atas kejahatan perang di Ukraina

Parlemen Ceko juga mengatakan bahwa mereka tidak akan mengakui hasil dari referendum di empat wilayah Ukraina, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia menjadi teritori Rusia. Pasalnya, itu ditujukan untuk melegitimasi agresi Rusia dan aneksasi teritori Ukraina. 

Dilansir Ukrinform, Parlemen juga mengungkapkan dukungan kepada Kementerian Luar Negeri Ceko dalam membangun hakim khusus dalam proses persekusi tindak kriminal dalam perang. Bahkan, pihaknya akan mengajukan ke International Criminal Court dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Di samping itu, Parlemen Ceko mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Republik Ceko atas bantuan kepada Ukraina sejauh ini, terutama dalam bidang kemanusiaan, ekonomi, politik, diplomasi, dan militer. 

Baca Juga: Migran Ilegal Tembus 1.200 Persen, Ceko-Slovakia Perketat Perbatasan

3. Ceko selenggarakan latihan militer bagi pasukan Ukraina

Republik Ceko Tetapkan Rusia sebagai Negara Pendukung TerorisTank milik pasukan bersenjata Ukraina. (twitter.com/DefenceU)

Menteri Pertahanan Republik Ceko, Jana Cernochova pada Rabu juga mengatakan bahwa sudah menyiapkan latihan militer kepada 4 ribu pasukan Ukraina sampai 1 tahun ke depan. Rencananya, sebanyak 800 tentara akan dilatih selama 4-5 minggu lamanya. 

Dilaporkan Reuters, latihan militer ini akan memakan biaya sampai 975 juta koruna (Rp649,3 miliar). Program ini berada di bawah rencana Uni Eropa dalam skema bantuan latihan militer kepada Ukraina. 

Pada Senin lalu, Kementerian Luar Negeri Uni Eropa telah menyetujui misi penyediaan latihan militer kepada 15 ribu pasukan Ukraina dan menyediakan tambahan 500 juta euro (Rp8,1 triliun) pendanaan pengiriman senjata ke Kiev. 

Cernochova menambahkan bahwa Ukraina tertarik dalam pengadaan latihan, terutama di bidang mekanisasi batalion, medis, teknik, dan pasukan kimia. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya