Ribuan Pemuda di Tunisia Ditangkap Usai Lakukan Aksi Protes

Diduga tangkap pemrotes dengan tidak adil

Tunis, IDN Times - Tunisia dalam satu minggu terakhir tengah diguncang gelombang demonstrasi di beberapa kota besar. Bahkan demonstrasi yang terjadi kerap berujung kekacauan dan kekerasan usai adanya bentrokan dari warga yang didominasi oleh pemuda. 

Usai seminggu berlangsungnya gelombang protes di seluruh Tunisia, tapi belum juga ada tanda-tanda mereda. Bahkan akibat protes antara aparat kepolisian dan para pemuda, setidaknya terdapat ribuan pendemo yang ditangkap. 

1. Masih berlanjutnya protes di Tunisia

Pada hari Sabtu (23/01) ratusan masyarakat kembali memadati jalanan kota-kota di Tunisia untuk melanjutkan aksi demonstrasi. Pendemo yang didominasi pemuda tersebut memrotes tindakan kekerasan polisi, korupsi dan kemiskinan, menyusul rentetan demo berujung rusuh dalam seminggu terakhir, dilansir dari France24

Para pemrotes juga menyerukan keinginannya untuk melengserkan rezim, yang mana menjadi slogan pada peristiwa Arab Spring yang berlangsung 10 tahun lalu. Selain itu, mereka juga membawa banner yang mengecam tindakan pihak keamanan.

Protes kali ini jadi yang terbesar sejak revolusi 10 tahun lalu untuk menggulingkan pemerintahan otokratis. Bahkan kerusuhan politik ini juga disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun belakangan ini lantaran polisi sampai menahan ratusan warga, dikutip dari Reuters.  

2. Warga sebut penangkapan dilakukan secara paksa

Melansir dari AP News, para pendemo yang mayoritas pemuda merasa sudah tidak dianggap oleh pemerintah Tunisia, pasalnya satu per tiga darinya tergolong pengangguran. Tak ketinggalan kalangan pelajar, seniman dan aktivis sayap kiri juga turut ikut serta dalam protes tersebut. 

Bahkan kelompok hukum mengatakan apabila polisi sudah menangkap sekitar 1000 warga dan mayoritas dari mereka adalah anak di bawah umur. Mereka diduga melakukan aksi vandalisme dan pencurian, sehingga kini orang tua dan keluarganya tengah ikut protes untuk melobi pembebasan anak mereka. 

Melansir dari Africa News, seorang ibu dari anaknya yang berusia 18 tahun yang ditangkap bernama Meriem Ben Salem mengatakan, 

"Kenapa penegak hukum membuka pintu dan mengambil anak saya dari dalam seperti itu?, jika mereka menemukannya di luar, maka mereka sudah menangkapnya dan punya hak untuk menangkapnya di luar. Tapi ini dari dalam? Apakah ada keadilan di negara ini? Maaf tapi keadilan di negara tidak berjalan dan saya melihatnya sendiri"

Baca Juga: Ratusan Orang Ditahan Saat Kericuhan Protes di Tunisia

3. Meningkatnya migran asal Tunisia ke Eropa

Makin buruknya perekonomian dan carut marutnya situasi politik di Tunisia membuat makin banyaknya pengangguran di negara Afrika Utara tersebut. Bahkan situasi tersebut diperparah dengan pandemi COVID-19 yang kian melengkapi permasalahan di Tunisia akhir-akhir ini. 

Hal ini membuat satu per tiga dari pemuda berusia 15-29 tahun di Tunisia diketahui tidak memiliki pekerjaan. Akibatnya para pemuda di Tunisia hanya memiliki sedikit pilihan, antara lain mereka harus mendapatkan uang dengan mencuri ponsel atau menjual obat-obatan terlarang. 

Mengutip dari AP News, pada tahun 2020 jumlah imigran asal Tunisia yang hendak melarikan diri ke Eropa melalui laut meningkat tajam. Otoritas Italia mengatakan bahwa terdapat 12.883 kedatangan dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar 2.654 kedatangan. 

Baca Juga: Ratusan Orang Ditahan Saat Kericuhan Protes di Tunisia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya