Ribuan Warga Chili Turun ke Jalan Rayakan Lahirnya Konstitusi Baru

Terkabulnya tuntutan rakyat Chili selama ini

Santiago, IDN Times - Puluhan ribu masyarakat menduduki pusat kota Santiago untuk merayakan perubahan konstitusi pemerintahan sejak masa kepemimpinan diktator Augusto Pinochet. Bahkan Presiden Chili, Sebastian Pinera juga turut ikut berpartisipasi dalam selebrasi yang dilakukan ribuan warga Chili, dilansir dari Sputnik

Adanya perubahan konstitusi ini terkait hasil dari voting referendum yang dilakukan masyarakat pada hari Minggu (25/10). Berdasarkan hasil voting tersebut menyebutkan bahwa lebih dari 77 persen suara meminta lahirnya konstituti baru. 

1. Mayoritas setujui perubahan konstitusi

Hasil referendum yang digelar pada hari Minggu (25/10) di Chili menunjukkan bahwa sekitar 78,12 persen menyetujui untuk mengubah konstitusi lama yang sudah berlaku sejak masa Presiden Augusto Pinochet. Sedangkan sekitar 21,88 persen masyarakat tidak menyetujui perubahan pada undang-undang konstitusi, dilansir dari Aljazeera

Sekitar 14,8 juta masyarakat Chili dapat memilih untuk menentukan referendum, meskipun berada di tengah pandemi COVID-19 dan adanya himbauan dari warga yang terinfeksi agar menjauh dari tempat pemungutan suara, dikutip dari Reuters

2. Presiden Chili ikut mendukung upaya referendum konstitusional

Baca Juga: Polisi Chili Latih Anjing Agar Dapat Deteksi COVID-19 Lewat Keringat

Bahkan dalam perayaan tersebut Presiden Chili, Sebastian Pinera juga ikut mendukung konstitusi baru yang dapat mempersatukan masyarakat di Chili, dikutip dari Sputnik

"Saya sangat bersyukur kepada seluruh rakyat Chili hari ini yang tengah mengekspresikan keinginannya lewat kotak suara untuk memilih lahirnya konstitusi baru. Konstitusi lama sudah memisahkan kita semua, tapi hari ini kita akan berkolaborasi untuk membangun konstitusi baru sebagai kerangka persatuan."

Sebelumnya Pinera juga menyebutkan apabila Chili akhir-akhir ini sudah dipecah antara pendukung dan penolak konstitusi baru. Pemimpin sayap kanan tengah tersebut sudah memiliki popularitas yang buruk lantaran adanya unjuk rasa berkepanjangan di negara tersebut, dilansir dari Aljazeera

3. Adanya selebrasi damai di usai pengumuman hasil referendum

Setelah pengumuman hasil referendum yang menyatakan akan lahirnya konstitusi baru di Chili. Maka warga di ibukota Santiago dan berbagai kota lainnya melakukan selebrasi dan merayakan kemenangan dengan turun ke jalan dengan membunyikan klakson serta menyalakan kembang api, dilaporkan dalam DW.  

Sebelumnya terdapat ribuan warga Chili yang turun ke jalan untuk memrotes konstitusi yang saat ini berlaku. Konstitusi tersebut buruk dalam hal jaminan sosial terutama bagi masyarakat pribumi. Bahkan itu memiliki intervensi yang terbatas pada privatisasi kesejahteraan sosial. Akibatnya rakyat Chili merasakan sistem kesehatan dan pendidikan yang buruk, tingginya biaya hidup dan rendahnya dana pensiun serta tingginya hutang perseorangan. 

Baca Juga: Polisi Chili Latih Anjing Agar Dapat Deteksi COVID-19 Lewat Keringat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya