Ricuh Demo Petani di Peru, Tiga Orang Tewas

Terdapat dugaan kekerasan dari aparat kepolisian

Lima, IDN Times - Gejolak demonstrasi pekerja tani di Peru sudah terjadi sejak awal bulan Desember ini. Namun pada Rabu (30/12) demonstrasi berujung kericuhan usai polisi berusaha membubarkan massa petani yang memblokir jalan negara yang menghubungkan Lima dan La Libertad. 

Bahkan bentrokan antara polisi dan petani menyebabkan puluhan orang terluka dan tiga orang petani tewas. Atas kasus ini petani tetap memblokir jalan negara tersebut demi memrotes tindakan aparat kepolisian Peru. 

1. Bentrokan sebabkan tiga petani tewas

Pada hari Rabu (30/12) terjadi bentrokan antara aparat kepolisian dan pendemo dari kalangan petani yang memrotes UU baru terkait pertanian. Kericuhan dimulai ketika pihak berwajib hendak membubarkan massa yang sudah beberapa minggu memblokir jalan negara pesisir yang terletak 600 km utara Ibukota Lima, dilansir dari Al Jazeera

Akibat kejadian ini terdapat tiga orang pendemo yang tewas, bahkan salah satu diantaranya seorang remaja berusia 16 tahun. Bahkan diketahui pendemo yang tewas disebabkan oleh luka tembakan dari anggota polisi.

Insiden ini setidaknya menyebabkan 28 pemrotes dan 15 anggota kepolisian terluka serta terdapat 45 orang pendemo yang ditangkap. 

2. Demo untuk tingkatkan upah petani

Baca Juga: Para Petani India Sepakat Bertemu Menteri Federal

Demonstrasi sudah dimulai sejak hari Selasa (29/12) lantaran disetujuinya undang-undang baru terkait peraturan upah pekerja tani oleh Kongres. Selain itu pendemo juga menuduh kebijakan baru tersebut hanya akan menguntungkan para konglomerasi di bidang pertanian di Peru, dilansir dari Al Jazeera

Melansir dari France24, pasalnya peraturan terkait upah yang baru kali ini hanya menginginkan perusahaan pengekspor pertanian untuk meningkatkan upah menjadi 48 soles atau sekitar 13 dollar AS per harinya. Sementara itu para petani yang melakukan aksi demo menuntut upah mereka ditingkatkan dari awalnya 11 dollar AS menjadi 18 dollar AS per harinya. 

3. Presiden Peru janji akan tindaklanjuti kasus ini

Presiden Peru, Fransisco Sagasti yang baru diangkat pertengahan November lalu juga mengecam kekerasan dari aparat kepolisian setempat dan berjanji akan menindaklanjuti peristiwa berdarah ini. Mengutip dari The West, melalui sosial medianya ia juga mengatakan, 

"Kami menolak apa yang terjadi di La Libertad. Kami mengecam siapapun yang jadi dalang kekerasan. Kamu akan memberikan sanksi petugas kepolisian yang diketahui melanggar larangan penggunaan senjata api"

Sagasti juga akan melakukan dialog dengan seluruh partai politik dan tiga cabang pemerintahan atas reformasi sektor pertanian di Peru. Serta ia mengatakan apabila persetujuan peraturan pada Selasa malam belum memberi kepuasan bagi seluruh partai yang ada. 

Baca Juga: Petani Protes Besar-besaran, Pemerintah India Buka Dialog

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya