Rusia Akan Terapkan Booking bagi Kendaraan yang ke Luar Negeri

Disebut mempersulit warga Rusia ke luar negeri

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia merencanakan peresmian penerapan sistem booking bagi kendaraan yang akan pergi dan masuk ke luar negeri. Rencana kebijakan yang disampaikan pada Selasa (24/1/2023) ini, disebut untuk membatasi mobilitas warga yang berniat meninggalkan Rusia ke depannya. 

Sejak akhir 2022, tersiar kabar bahwa Rusia akan memberlakukan mobilisasi militer gelombang kedua pada awal Januari 2023. Namun, sampai saat ini, mobilisasi militer masih belum diberlakukan. Dilansir BNE Intellinews, mobilisasi kemungkinan akan diterapkan pada musim semi. 

Baca Juga: Belarus Bisa Gabung ke Rusia, Ukraina Tawarkan Pakta Nonagresi

1. Sistem ini hanya diterapkan kepada kendaraan kargo

Rusia Akan Terapkan Booking bagi Kendaraan yang ke Luar NegeriTruk kargo (pexels.com/@mikebirdy)

Amandemen undang-undang ini pertama kali diumumkan oleh Wakil Ketua Partai United Russia, Yevgeny Moskvichev pada Agustus 2022. Namun, ia menambahkan bahwa kebijakan booking ini hanya berlaku bagi kendaraan kargo. 

"Sangat memungkinkan untuk melakukan reservasi tanggal dan waktu tanpa biaya. Reservasi ini hanya akan ditolak jika pemohon gagal menunjukkan dokumen yang diperlukan dan informasi yang ditentukan oleh pemerintah" tutur Moskvichev, dikutip The Moscow Times.

Sesuai amandemen ini, kendaraan yang diharuskan melakukan reservasi sebelum datang ke pintu perbataasan, meliputi kendaraan milik perusahaan transportasi Rusia, perusahaan transportasi luar negeri, warga Federasi Rusia, warga luar negeri, orang tanpa warga negara dan pengendara lain. 

Dilaporkan Newsweek, apabila amandemen undang-undang ini disetujui oleh Parlemen Duma. Maka, kebijakan sistem booking di perbatasan Rusia akan diterapkan mulai 1 Maret 2023. 

Baca Juga: Fakta-Fakta Negosiasi Tahunan Jepang-Rusia soal Penangkapan Ikan

2. Kremlin sebut ini tidak berlaku bagi kendaraan pribadi

Sementara itu, Kremlin menegaskan bahwa kebijakan ini tidak berlaku untuk kendaraan pribadi yang hendak pergi dari Rusia. Otoritas Rusia juga menampik isu terkait pembatasan warga Rusia ke luar negeri. 

"Tidak, ini tidak sedang didiskusikan di Kremlin. Terdapat penjelasan yang diberikan sesuai dalam teks, di mana saya rasa kami akan memulainya," tutur juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. 

Kremlin menjelaskan bahwa kebijakan ini dilakukan hanya untuk mengurangi antrean truk di pintu perbatasan. Nantinya, kendaraan dapat mereservasi melalui aplikasi yang disediakan oleh Kementerian Transportasi Rusia. 

"Tujuan utama pemberlakuan undang-undang ini adalah untuk mengorganisir pergerakan truk yang melintasi titik pengecekan dan mengurangi lalu lintas transportasi kargo di dekat pintu perbatasan," terang Kementerian Transportasi Rusia, dikutip Reuters.

Baca Juga: Ukraina: Butuh Ratusan Tank untuk Merebut Wilayah yang Dikuasai Rusia

3. Putin menyuruh FSB meningkatkan pengawasan kepada warga Rusia

Pada Desember 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan Badan Keamanan Federal (FSB) untuk meningkatkan pengawasan terhadap warga Rusia dan perbatasan negara. Ini dilakukan untuk mencegah resiko pengkhianat dari dalam negeri dan bahaya dari luar negeri. 

Lewat keterangan ini, Putin menginstruksikan FSB untuk memaksimalkan operasional, teknikal, dan potensi personel dalam memperketat kontrol terhadap masyarakat. Selama invasi Rusia ke Ukraina, FSB sudah terlibat dalam sensor dan pengawasan di seluruh negara. 

FSB sudah mengawasi demonstrasi, pengumpulan massa, fasilitas penting dan infrastruktur energi di Rusia. Sejak September 2022, diketahui sudah ada 1.300 orang yang ditahan karena melangsungkan protes dalam menolak mobilisasi militer.

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya