Rusia Ancam Norwegia soal Konflik di Arktik 

Norwegia larang pasokan untuk warga Rusia di Svalbard

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia pada Rabu (29/6/2022), memanggil perwakilan Norwegia di negaranya, Solveig Rossebo terkait dengan larangan suplai barang ke Pulau Svalbard di Arktik. Hal ini sebagai langkah mengikuti sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa kepada Rusia beberapa waktu lalu. 

Pada pekan lalu, Lithuania sudah memberikan larangan akses kereta barang yang transit di teritorinya menuju Kaliningrad. Langkah ini diambil sejalan dengan sanksi Uni Eropa yang melarang pengangkutan barang-barang tertentu ke wilayah terluar Rusia di pesisir Laut Baltik tersebut. 

Baca Juga: Bertemu Putin, Jokowi Tawarkan Jembatan Perdamaian Rusia-Ukraina

1. Rusia beri ancaman Norwegia atas larangan pasokan ke Svalbard

Keputusan Rusia ini sebagai aksi pembalasan kepada Norwegia yang dianggap memblokir akses barang-barang bagi warga Rusia yang tinggal di Svalbard. Pihaknya juga ingin menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. 

"Kami menginginkan agar Norwegia bersedia menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin. Kami menekankan bahwa tindakan tidak bersahabat kepada Rusia akan diberi balasan yang setimpal" ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia, dilansir Euronews

Rusia menyebut bahwa Norwegia memblokir peralatan dan makanan yang akan dikirimkan ke Storskog bagi para penambang Rusia. Namun, untuk menuju ke sana diharuskan melintasi Svalbard yang masuk teritori Norwegia. 

Menurut keterangan dari perwakilan Rusia di Kepulauan Arktik, Sergei Gushkin terdapat kargo yang berisikan 20 ton barang, termasuk di antaranya makanan, suku cadang, dan sejumlah perlengkapan penting untuk persiapan musim dingin. 

"Saya pikir Norwegia tidak akan mengikuti sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa. Rusia harus mencari rute suplai alternatif, termasuk dari Eropa atau dari Murmansk" tutur Gushkin. 

Baca Juga: Denmark dan Kanada Setuju Akhiri Sengketa Perbatasan di Arktik

2. Kemenlu Norwegia mengakui larang pengiriman barang Rusia ke Svalbard

Rusia Ancam Norwegia soal Konflik di Arktik Ilustrasi Bendera Norwegia. instagram.com/laurentiuspictures/

Kemenlu Norwegia pada Selasa (28/6/2022) telah mengakui bahwa pihaknya menolak pengiriman barang-barang yang ditujukan bagi operasional tambang milik Rusia di Kapulauan Svalbard. Permintaan izin kepada perusahaan Arktikugol itu ditolak pada 15 Juni lalu oleh Norwegia. 

Sementara, Arktikugol dikenal sebagai perusahaan tambang Rusia yang beroperasi di Barentburg yang mayoritas ditinggali oleh warga Rusia. Kepulauan yang berada di kutub utara itu dihuni kurang dari 3.000 warga dan berada di bawah yurisdiksi Norwegia selama satu abad, dilaporkan RT

Menuju ke Barentsburg dapat dilakukan dengan kapal feri dari Kota Tromso selama setiap sepuluh hari sekali. Sebelumnya, suplai dari Rusia dikirimkan dengan truk dari Murmansk dan dikirimkan dengan kapal feri. Sayangnya, Norwegia sudah memblokir suplai tersebut untuk melintasi perbatasan Storskog. 

Baca Juga: 2 Tewas di Norwegia dalam Insiden Penembakan Dekat Klub Malam LGBTQ

3. Svalbard sudah menjadi teritori Norwegia sejak 1920

Kepulauan Svalbard terletak 1000 km dari Kutub Utara dan memiliki luas dua kali negara Belgia. Wilayahnya yang berada di ujung utara Bumi membuatnya kerap dijuluki dengan 'Achilles heel in the Arctic' oleh NATO. 

Svalbard resmi berada di bawah administrasi Norwegia sesuai dalam Perjanjian Paris tahun 1920. Namun, di kepulauan tersebut terdapat jaminan bahwa 46 negara yang setuju, termasuk Rusia boleh mengeksploitasi sumber daya alam di Svalbard. 

Maka dari itu, selama bertahun-tahun Rusia sudah melakukan penambangan batu bara di teritori Norwegia tersebut. Sedangkan dari sekitar 3.000 penghuni di pulau tersebut berasal dari 50 negara yang berbeda, dikutip Euronews

Salah satu anggota parlemen Federasi Rusia, Konstantin Kossachev menyebut bahwa Oslo telah melakukan pelanggaran Perjanjian Paris. 

"Pemerintah Norwegia mencoba membuat warga minoritas Rusia di Svalbard kelaparan tanpa makanan. Ini adalah tindakan tak bermoral. Ini melanggar hak asasi manusia, dan prinsip kemanusiaan" tulisnya di akun Telegram. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya