Rusia Daftarkan Calon Vaksin COVID-19 Pertama, Sputnik V ke WHO

Apakah jadi vaksin COVID-19 Pertama?

Moskow, IDN Times - Rusia sejak hari Selasa (27/10) sudah mendaftarkan vaksin buatannya bernama Sputnik V kepada WHO untuk diuji prekualifikasi sebagai vaksin virus COVID-19. Setelah didaftarkan ke WHO, diharapkan vaksin ini akan segera tersedia tak lama lagi.  

Sputnik V menjadi vaksin pertama yang didaftarkan sebagai vaksin Covid-19, di mana belum ada negara lain yang mendaftarkan vaksinnya kepada WHO. Serta disebut-sebut sebagai vaksin pertama yang saat ini masih menjalani uji fase ke tiga. 

1. Jadi vaksin COVID-19 pertama yang didaftarkan ke WHO

Melansir dari Sputnik, Russian Direct Investment Fund (RDIF) sudah mendaftarkan vaksin buatan Rusia yang dinamai Sputnik V kepada pihak WHO pada hari Selasa (27/10). Berdasarkan konferensi pers pihak Rusia mengatakan apabila, 

"Pihak Russian Direct Investment Fund (RDIF) sudah mendaftarkan kepada World Health Organizaton (WHO) untuk mempercepat registrasi Emergency Use Listing (EUL) dan prekualifikasi vaksin pertama untuk melawan virus Corona, Sputnik V, yang mana didasarkan pada studi mendalam adenovial vektor manusia."

Sebelumnya Rusia sudah memperkenalkan vaksin pertama di dunia, Sputnik V pada tanggal 11 Agustus 2020. Pada percobaannya vaksin ini melibatkan sekitar 40 ribu relawan dan sejumlah 10 ribu mendapatkan placebo, dikutip dari TASS

2. Digadang-gadang aman dari efek samping

Menurut CEO RDIF,  Kirill Dmitriev menyebut vaksin buatannya Rusia ini aman dan didanai oleh pihak independen. Melansir dari RT, ia juga menyerukan apabila, 

"Federasi Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin dalam melawan Coronavirus, Sputnik V yang dibuat secara aman, efektif dan menggunakan platform cangguh dari vektor adenoviral pada manusia. Kami juga berharap WHO dapat menerima sebagai salah satu produk obat yang berkualitas tinggi, aman dan berstandar tinggi."

Dmitriev juga berterima kasih pada pihak lembaga kesehatan di bawah naungan PBB tersebut atas kooperasi untuk melakukan memastikan vaksin baru ini bisa disesuaikan dengan standar internasional. Bahkan pada menurut 85 persen relawan asal Rusia yang menggunakan vaksin Sputnik V melaporkan tidak ada efek samping dari penggunaannya, dikutip dari The Moscow Times

Baca Juga: AS Ancam Berikan Sanksi Turki Atas Penggunaan Sistem Misil Rusia S-400

3. Terdapat lebih dari 40 negara yang tertarik membeli vaksin ini

Setelah mendaftarkan vaksin Spuntik V, terdapat sejumlah negara yang tertarik untuk memesan vaksin buatan Rusia ini. Mengutip dari RT, setidaknya terdapat 40 negara yang tertarik untuk membeli vaksin tersebut.

Namun pihak otoritas Rusia menyebutkan beberapa negara yang bisa mendapatkan vaksin tersebut dan memproduksinya sendiri meliputi, Brasil, Venezuela, Azerbaijan, Kazakhstan, Belarusia dan India. Selain itu, Presiden Bolivia yang baru saja terpilih, Luis Arce juga tertarik untuk memesan dari Rusia apabila sudah tersedia. 

Baca Juga: Debat Final Capres AS 2020, Biden Ancam Iran, Tiongkok, dan Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya