Rusia Kecam Kedatangan Misi Uni Eropa di Armenia

Misi itu dianggap hanya untuk melawan Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia mengecam kedatangan Misi Uni Eropa di Armenia (EUMA) pada Kamis (26/1/2023). Kremlin menyebut kedatangan pengawas sipil dari Uni Eropa (UE) justru akan menyulut tensi Armenia-Azerbaijan yang tengah memanas dalam beberapa bulan ini. 

Pada September 2022, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan sudah mengajak UE untuk mengirimkan misi sipil ke perbatasan Armenia-Azerbaijan. Ini dilakukan setelah CSTO menolak mengirimkan pasukan dan gagalnya tentara Rusia menjaga perdamaian di Kaukasus Selatan.

Baca Juga: Rusia Desak Azerbaijan Buka Blokade Koridor Lachin

1. Rusia sebut UE hanya ingin memperkuat posisinya di Kaukasus

Rusia Kecam Kedatangan Misi Uni Eropa di ArmeniaBendera Uni Eropa (pexels.com/@dusan-cvetanovic)

Sesuai keterangan di atas, Kementerin Luar Negeri Rusia menyebut bahwa UE tidak menginginkan kedamaian di Transkaukasus. Namun, ia menegaskan bahwa Brussels hanya ingin memperkuat posisinya di Armenia lewat misi observasi dan berupaya menekan mediasi Rusia. 

Mereka juga menyebut EUMA akan memiliki skala lebih besar dibandingkan Mekanisme Kapasitas Monitor UE (EUMCAP) yang sudah beroperasi dari Oktober-Desember 2022. Bahkan, hanya berniat mengonfrontasi area CIS. 

"Prinsip Rusia dalam memperkuat pemain di kawasan Transkaukasis tidak pernah berubah. Kami tidak melihat adanya nilai dari kontrol para pakar UE terkait peristiwa di perbatasan Armenia-Azerbaijan. Jika, Brussels ingin kedamaian di Transkaukasia, mereka akan menyetujui misi perdamaian di Azerbaijan," papar Kemlu Rusia, dilansir Armenpress.

"Kehadiran perwakilan UE menjadi tambahan misi NATO dan AS untuk mengonfrontasi zona CIS, terutama Armenia. Ini akan memberikan konfrontasi geopolitik di kawasan dan memperburuk kontradiksi yang sudah eksis," tambahnya. 

Baca Juga: AS Desak Azerbaijan Buka Koridor Lachin untuk Armenia

2. Rusia akan memantau perilaku misi UE di Armenia

Kemlu Rusia menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian Rusia akan merespon situasi dan perilaku pengawas dari Uni Eropa (UE) di Armenia. Moskow juga menegaskan penjamin stabilitas Armenia-Azerbaijan tetap mengikuti perjanjian perdamaian pada 2020. 

"Uni Eropa hanya berupaya memperkuat posisinya Armenia dan mengikis upaya Rusia dalam menjaga stabilitas Armenia-Azerbaijan. Kami yakin bahwa ke depannya, faktor penentu stabilitas dan keamanan di kawasan ini tetap pasukan Rusia, sesuai deklarasi dari Rusia, Armenia, dan Azerbaijan," jelas Kemlu Rusia. 

"Pasukan penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di perbatasan Armenia akan merespon pada tingkah laku pengawas UE di sana. Mereka akan melihat perkembangan situasi di lapangan," imbuhnya. 

Kemlu Rusia juga menekankan kemungkinan pengiriman misi operatif CSTO, jika Armenia menghendakinya. 

"Kami melihat itu, dan tidak mengarahkannya sampai akhir kepada misi CSTO, sehingga mereka memilih mengadu ke UE. Jika, sekutu Armenia tertarik dalam mendatangkan pasukan misi CSTO. Maka pasukan itu akan langsung diterjunkan ke Armenia," paparnya.

Baca Juga: Armenia Ogah Jadi Tuan Rumah Latihan Militer CSTO, Ini Kata Rusia!

3. Armenia sambut baik kedatangan misi Uni Eropa di negaranya

Mendengar kabar penerjunan EUMA di Armenia pada Senin (23/1/2023). Menteri Luar Negeri Armenia, Ararat Mirzoyan menyambut baik kabar tersebut dan mengungkapkannya melalui akun media sosialnya. 

"Kami menyambut baik keputusan UE untuk mengirimkan misi sipil ke Armenia. Kami siap berkooperasi dengan misi dan mendukung penuh aktivitasnya. Misi ini akan berkontribusi pada kedamaian, stabilitas, dan keamanan di wilayah ini," tulisnya. 

Dilaporkan Eurasianet, anggota parlemen Armenia, Sargis Khandanyan mengatakan bahwa misi UE akan mencegah eskalasi situasi di perbatasan. Pengawas tersebut tidak bersenjata dan tidak dapat mengintervensi agresi Azerbaijan, sehingga hanya melaporkan kasus pelanggaran perdamaian. 

Di sisi lain, Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev mengungkapkan bahwa penerjunan misi kedua UE di Armenia ini merupakan fakta yang tidak mengenakkan bagi negaranya. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya