Rusia Perpanjang Sanksi ke Negara Barat Hingga Akhir 2021

Balasan atas embargo kasus Krimea

Moskow, IDN Times - Rusia resmi memperpanjang sanksi pembatasan produk makanan impor asal negara-negara Barat. Sanksi ini sudah ditetapkan sejak tahun 2014 sebagai balasan atas sanksi yang dilakukan negara Barat terhadap Rusia sejak invasi Krimea dan berdampak pada bisnis serta perekonomian Rusia, dikutip dari Newsweek

Nantinya Rusia akan membatasi impor produk makanan meliputi, produk pertanian, daging, dan ikan dari negara-negara Barat hingga Desember 2021. 

1. Balasan atas sanksi Barat kepada Rusia

Rusia Perpanjang Sanksi ke Negara Barat Hingga Akhir 2021Presiden Rusia, Vladimir Putin saat menghadiri pertemuan BRICS. twitter.com/KremlinRussia_E/

Sejak hari Sabtu (21/11) Rusia melalui Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan perpanjangan sanksi pembatasan produk makanan impor asal negara-negara Barat hingga akhir tahun 2021. Hal ini terkait balasan Rusia atas embargo yang diberlakukan negara Barat termasuk AS, Uni Eropa, Australia dan Kanada setelah invasi Rusia ke Krimea di tahun 2014 lalu, dikutip dari RT.

Melansir dari The Moscow Times, sanksi negara-negara Barat pada Rusia ini berdampak pada perekonomian Rusia serta mengakibatkan anjloknya harga minyak. Sehingga menyebabkan Rusia dilanda resesi beberapa tahun terakhir sejak dipimpin oleh Putin. 

2. Memberikan sanksi pada Inggris, Jerman dan Prancis

Selain memperpanjang sanksi impor produk makanan, Rusia juga sudah memberikan sanksi larangan masuk ke wilayah negara untuk 25 orang representatif asal Inggris. Hal ini sebagai balasan setelah pada bulan Juli lalu terdapat 25 orang respresentatif Rusia yang dilarang masuk ke Inggris terkait dugaan pelanggaran HAM, dilaporkan dalam TASS.  

Melansir dari Newsweek, adanya rencana sanksi dari Prancis dan Jerman kepada Rusia atas tuduhan meracuni Alexei Navalny juga membuat pihak Moskow berniat membalas dengan menargetkan pejabat di Jerman dan Prancis.

Baca Juga: Parlemen Rusia Setuju Pemberian RUU Kebal Hukum untuk Vladimir Putin

3. Masih berlanjutnya permasalahan aneksasi Krimea

Adanya sanksi yang dilancarkan pihak negara Barat dan pembalasan dari Rusia merupakan dampak dari aneksasi teritori Ukraina, Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 lalu. Bahkan Uni Eropa  dan AS menganggap aksi pendudukan dan aneksasi Rusia di Krimea tersebut ilegal setelah gagalnya Ukraina masuk anggota Uni Eropa. 

Namun pihak Moskow tidak mau membahas masalah Krimea kepada siapapun, setelah menganggap referendum yang digelar di area semenanjung tersebut menunjukkan lebih dari 90 persen menginginkan untuk bergabung ke Rusia, dilansir dari RT

Baca Juga: Parlemen Rusia Setuju Pemberian RUU Kebal Hukum untuk Vladimir Putin

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya