Rusia Tangkap 3 Mata-Mata Ukraina yang Hendak Mengebom Kremlin

Lantas, apa tanggapan Ukraina atas kabar tersebut?

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) menangkap tiga warga Ukraina yang diduga sebagai mata-mata pada Kamis (2/12/2021). Ketiga orang tersebut diketahui hendak mengambil informasi rahasia dan merencanakan aksi sabotase di Krimea. 

Penangkapan ini berlangsung di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa minggu terakhir. Bahkan, pihak Barat mengkhawatirkan pecahnya perang antara kedua negara. 

1. Ketiga warga Ukraina terduga pelaku spionase berhasil diungkap

Dilansir dari RT, FSB berhasil mengindentifikasi dua orang yang diduga bekerja sama dengan Badan Intelijen Ukraina (SBU). Kedua orang itu bernama Zinoviy Koval dan anaknya Ilhor Koval, yang diduga hendak mengambil informasi tertentu dan memberikan ke SBU. 

Ayah dan anak itu juga mengaku bila mereka ditugaskan oleh SBU untuk mendapatkan informasi rahasia terkait area sensitif di Rusia, dengan imbalan uang sebesar 10 ribu dolar AS atau Rp144,1 juta. 

Sementara, seorang terduga pelaku spionase lain yang sudah ditahan di Rusia bernama Oleksandr Tsylyk dan diketahui berasal dari ibu kota Kyiv. Secara terang-terangan, ia mengaku sebagai agen SBU dan hendak melakukan aksi terorisme di wilayah Rusia dengan bahan peledak, dikutip RFE/RL

Baca Juga: Agen Intelijen Rusia Dilaporkan Tewas di Depan Kedubes Rusia, Jerman

2. SBU menolak semua tudingan dari FBS

Mendengar tudingan dari Rusia atas penangkapan tiga warga negaranya yang melakukan aksi spionase dan terorisme, pihak SBU mengecam dan menolak tudingan tersebut.

"Pernyataan FSB seharusnya dilihat lewat sebagai perang hybrid, di mana informasi propaganda dan distribusi kabar menyimpang sangatlah signifikan," kata juru bicara SBU, Artem Dekhtyarenko. 

Meski begitu, Ukraina masih belum memberikan komentar langsung terkait tuduhan FSB. Sementara aktivis di Kyiv menuding Rusia menahan beberapa orang Ukraina lantaran motif politik. 

Rusia menahan orang Ukraina yang disebut hendak melakukan spionase untuk mendapatkan dukungan atas aneksasi Krimea, sekaligus meningkatkan dukungan dari kelompok separatis pro Rusia di Donbass, Ukraina.

3. Rusia sudah menghukum pejabat keamanan Ukraina

Pada November lalu, FSB juga sudah mengumumkan vonis Sergey Shvydenko yang merupakan pejabat senior di Direktorat Intelijen Kementerian Keamanan Ukraina. Ia diketahui mendapatkan hukuman hingga 6,5 tahun penjara atas tindakan kriminalnya. 

Shvidenko disebut merencanakan aksi sabotase radio dan televisi di Krimea. Selain itu, ia juga merencanakan untuk menyabotase pembangkit listrik, tempat penyimpanan bahan bakar, dan radio yang digunakan oleh Angkalan Laut Rusia di Laut Hitam.

The Moscow Times mengabarkan, pengumuman penangkapan tiga warga Ukraina ini juga berada di tengah ketegangan hubungan antaran Ukraina dan sekutu Barat dengan Rusia. Pasalnya, pihak Barat menduga Rusia tengah merencanakan invasi ke Ukraina pada awal 2022, menyusul tingginya aktivitas militer Rusia di perbatasan. 

Baca Juga: Rusia Sebut 125 Ribu Prajurit Ukraina Ada di Garis Depan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya