Sempat Mengaku Kena Leukemia, Politisi Chile Berbohong

Mengaku tidak mengidap kanker darah

Jakarta, IDN Times - Seseorang yang ditunjuk dalam perubahan konstitusi di Chile bernama Rodrigo Rojas Vade mengaku jika tidak memiliki kanker darah atau leukemia. Pernyataan ini menyulut kontroversi lantaran ia dipercaya masyarakat sebagai salah satu tokoh penting dalam perubahan konstitusi di negara Amerika Selatan itu. 

Sebelumnya, Rojas Vade juga menjadi tokoh utama dalam pergerakan demonstrasi besar di Chile dalam menentang ketimpangan di Chile tahun 2019 lalu. Bahkan penyakit kanker tersebut dinilai sebagai pendorong masyarakat memilihnya sebagai salah seorang perumus konstitusi baru. 

1. Mengakui jika tidak mengidap kanker darah atau leukemia

Rodrigo Rojas Vade pada Sabtu (4/9/2021) mengakui jika dirinya tidak mengidap penyakit kanker darah atau leukemia melalui akun Instagram pribadinya. Melalui videonya, ia mengaku bahwa ia telah berbohong selama ini dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Chile atas perbuatannya. 

"Saya ingin memberitahukan hal yang memalukan ini karena saya telah melakukan kesalahan besar. Saya tidak jujur dengan kalian dan keluarga saya maupun siapapun. Saya ingin mengatakan jika saya berbohong terkait diagnosis saya: Saya tidak memiliki kanker. Namun saya didiagnosa mengidap kesulitan dalam mengakui sesuatu, sehingga saya menyembunyikannya agar tidak mendapatkan stigma negatif dan kritikan, serta melindungi harga diri yang saya bangun setelah mengakui bahwa saya homoseksual." ujar Rojas yang dikutip dari Market Research Telecast

Dilansir dari The Guardian, selama ini Rojas dikenal sebagai seorang yang menginginkan perubahan di Chile, terutama dalam pelayanan kesehatan. Ia mengaku memiliki hutang sebesar 27 juta peso Chile atau Rp496 juta untuk kemoterapi dalam mencegah meluasnya kanker darah yang dialaminya.

2. Salah satu orang terpilih dalam merumuskan konstitusi baru

Baca Juga: Chile: Imigran Haiti Protes Kasus Penembakan oleh Polisi

Sementara itu, Rojas diketahui termasuk salah satu orang dari 155 delegasi yang ditunjuk untuk merumuskan konstitusi baru dalam waktu 12 bulan dan sudah dimulai pada awal Juli. Pasalnya, konstitusi lama dibuat pada masa pemerintahan diktator Augusto Pinochet dan sudah disahkan pada tahun 1980. 

Namun meskipun ia selama ini mendengungkan ungkapan untuk mendukung rakyat Chile, tapi kebohongannya ini disebut telah mengkhianati 19 ribu warga yang memilihnya. Rojas juga mengindikasikan jika dirinya kemungkinan besar akan mundur dari konvensi tersebut, tetapi masih belum jelas bagaimana mekanisme selanjutnya. 

Pasalnya, delegasi yang ditunjuk tersebut memiliki kemiripan dengan anggota parlemen Chile. Artinya mereeka tidak dapat mengundurkan diri kecuali jika mereka mengidap penyakit akut dan mengganggu pekerjaannya, dilaporkan dari The Guardian

3. Kantor Kejaksaan panggil Rojas terkait kebohongannya

Mengenai kasus ini, Presiden dan Wapres Konstitusi Konvensi, Elisa Loncon dan Jaime Bassa menyebut jika akan menginvestigasi internal mengenai pernyataan dari Rojas. Selain itu, akan mengumpulkan seluruh informasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan membutuhkan saksi mata terkait masalah ini. 

Kantor Kejaksaan Chile pada Selasa (7/9/2021) telah meminta Rodrigo Rojas Vade untuk memberikan pernyataan dan tanggung jawab terkait protes yang dilakukan pada Oktober 2019 lalu. Pasalnnya Rojas dapat dijerat hukum atas kasus pembohongan terkait kepentingan pribadinya dan mengaku jika memiliki hutang sebesar Rp496 juta untuk perawatan kanker, dilansir dari Market Research Telecast

Selama ini Rojas Vade merupakan salah seorang berpandangan kiri yang selalu dikaitkan pada demonstrasi anti pemerintah pada 2019. Pada Mei lalu, ia terpilih sebagai salah satu anggota konvensi konstitusional dalam merumuskan konstitusi baru di negaranya. 

Baca Juga: Argentina Tuding Chile Berupaya Caplok Wilayah Maritimnya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya