Serbia Ajukan Tuntutan Soal Uranium Terdeplesi dalam Pemboman NATO

Diduga sebabkan tingginya kasus kanker di Serbia

Belgrade, IDN Times - Ahli hukum di Serbia tengah mengupayakan pengajuan kasus pemboman yang dilakukan aliansi NATO di Yugoslavia pada tahun 1999. Pada serangan tersebut militer NATO disebut menggunakan senjata dengan uranium terdeplesi yang memicu penyakit kanker. 

Rencananya gugatan pertamanya akan dilakukan oleh Mahkamah Agung di Belgrade pada Rabu (20/01). Bahkan masih ada ratusan dokumen yang selanjutnya akan diajukan sebagai tuntutan. 

1. Serbia ajukan tuntutan bagi korban terdampak

Serbia Ajukan Tuntutan Soal Uranium Terdeplesi dalam Pemboman NATOMonumen di Taman Tašmajdan, Belgrade, Serbia. instagram.com/minplou/

Tim ahli hukum di Serbia akan mengajukan gugatan pertama kepada aliansi militer NATO terkait dengan pemboman oleh aliansi tersebut pada tahun 1999. Gugatan tersebut mengungkapkan apabila aliansi NATO menggunakan uranium terdeplesi dalam serangan udara tersebut, dilansir dari RT

Gugatan yang diketuai oleh seorang pengacara bernama Srdjan Aleksic ini akan diajukan ke Mahkamah Agung Serbia di Belgrade setelah melalui proses selama bertahun-tahun. Melansir dari Sputnik, Aleksic juga mengatakan, 

"Kami sedang berbicara mengenai pengadilan tinggi, yang nantinya kami akan mengajukan lima gugatan. Korban merupakan orang terdampak, tentara yang sakit, anggota kepolisian Republik Federal Yugoslavia yang berada di Kosovo pada tahun 1999. Pada tahap pertama, kami ingin mereka mencocokan dengan kasus dalam militer Italia"

Mengutip dari TASS, Aleksic juga menjelaskan apabila keluhan dari pejabat Serbia sama persis dengan 500 gugatan yang diajukan oleh tentara Italia yang ditugaskan di Kosovo tahun 1999. Sekitar 181 klaim akhirnya dikabulkan dan Menteri Pertahanan Italia memberi kompensasi kerusakan. Kasus yang sama juga terjadi di Prancis yang dimenangkan oleh penggugat, sementara gugatan kasus ini juga sedang berjalan di Inggris, Turki, Jerman dan Belanda. 

2. Uranium terdeplesi sebabkan tingginya kasus kanker di Serbia

Baca Juga: Kremlin Izinkan Pembukaan Kantor Kemhan Rusia di Serbia

Penggunaan uranium terdeplesi dari pemboman yang dilakukan oleh NATO ini disebut memicu gejala kanker yang mengjangkiti warga di Serbia. Sama halnya seperti anggota militer dari negara Eropa Barat yang ditugaskan NATO dalam Perang Yugoslavia dan Kosovo pada tahun 1999 yang tak terhindar dari radiasi senjata radioaktif tersebut. 

Atas kasus radiasi senjata tersebut, maka pihak pengacara sedang meminta pertanggung jawaban berupa kompensasi kepada para korban di Serbia. Kompensasi yang diminta oleh para pengacara mencapai angka 300 ribu Euro. Bahkan Aleksic juga didampingi oleh pengacara Italia, Angelo Fiore Tartaglia yang sebelumnya sukses memenangkan pengadilan di Italia, dilansir dari Sputnik

Melansir dari TASS, Serbia kini menjadi negara dengan jumlah penduduk pengidap kanker terbesar di Eropa. Bahkan 10 tahun usai pengeboman tersebut setidaknya terdapat 30.000 penduduk Serbia yang terjangkit kanker, bahkan 10.000-18.000 diantaranya meninggal dunia. 

3. NATO akui gunakan uranium terdeplesi di Kosovo

Serbia Ajukan Tuntutan Soal Uranium Terdeplesi dalam Pemboman NATOGedung Kementerian Pertahanan Yugoslavia yang rusak akibat pemboman NATO. instagram.com/iamglobalboy/

Melaporkan dari RT, sebelumnya penggunaan uranium terdeplesi di Balkan sudah diakui oleh NATO. Akan tetapi untuk membuktikan adanya hubungan antara radiasi dan gejala kanker di Serbia menjadi tugas yang berat, apalagi pihak aliansi NATO yang menolak adanya korelasi antara keduanya. 

Bahkan pihak aliansi NATO mengakui apabila menggunakan sekitar 10 ton material tersebut dalam operasinya di Kosovo. Sementara menggunakan 300 kali besarnya material tersebut dalam Perang Teluk. 

Agresi NATO melawan Yuguslavia sudah dimulai pada tanggal 24 Maret 1999 untuk mencegah genosida etnis Albania di Kosovo. Bahkan dalam perang tersebut NATO melakukan pengeboman lewat udara di Serbia sebanyak 10.000 kali.

Sementara menurut pihak Serbia mengatakan apabila pengeboman sebabkan kematian 3.500-4.000 warga, sedangkan sekitar 10.000 warga terluka dan satu per tiga diantaranya warga sipil. Sedangkan kerugian material terhitung mencapai 100 Miliar dollar AS, dikutip dari TASS

Baca Juga: Turki Kecewa Keputusan Serbia dan Kosovo Buka Kedubes di Yerussalem

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya