Serbia: Kami Beda dari Eropa, Kami Tidak Anti-Rusia

Serbia terus mendekatkan diri dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Serbia, Aleksandar Vulin, pada Senin (22/8/2022) mengunjungi Moskow, Rusia. Lawatan ini bertujuan meningkatkan kerja sama Serbia-Rusia dalam berbagai bidang, di tengah kontelasi global yang dinamis saat ini. 

Serbia dikenal sebagai sekutu terdekat Rusia di kawasan Balkan, lantaran memiliki latar belakang sejarah dan budaya yang sama. Meski berniat untuk masuk Uni Eropa, Serbia tetap mempertahankan hubungan baik dengan Rusia di tengah kecaman dari negara Barat atas invasi ke Ukraina. 

1. Vulin sebut hubungan Rusia-Serbia tidak dapat dipisahkan

Vulin bertandang ke Moskow untuk bertemu Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. Menteri berusia 49 tahun itu menegaskan bahwa Serbia adalah satu-satunya negara Eropa yang tidak ikut dalam histeria anti-Rusia. 

"Serbia dan Presiden Aleksandar Vucic tidak lupa akan persaudaraan kedua negara selama ratusan tahun dan kami tidak ikut memberikan sanksi kepada Rusia. Kami juga menghargai keputusan Moskow untuk menghargai kedaulatan dan integritas Serbia," tutur Vulin, dikutip dari N1.

Kedua menteri mengungkapkan bahwa Serbia dan Rusia mempunyai hubungan diplomatik yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya juga menambahkan bahwa kesuksesan hubungan dalam situasi sulit ini tercermin dari hubungan baik antara Presiden Vucic dan Vladimir Putin. 

Baca Juga: Kritik Serbia ke NATO: Biarkan Pasukan Kami yang Cegah Genosida

2. Lavrov tegaskan posisi Rusia terkait Kosovo tidak berubah

Sementara itu, Lavrov mengungkapkan bahwa posisi Rusia terhadap Kosovo tidak berubah. Ia juga menekankan solusi nyata dan persetujuan dari Belgrade dan Kosovo untuk menuntaskan masalah ini.

"Terkait Kosovo, posisi Rusia tidak berubah. Sudah berulang kali ditegaskan oleh Presiden Vladimir Putin. Kami menyerukan solusi nyata dan persetujuan untuk mengatasi masalah Pristina dan Belgrade yang didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB 1244," tutur Lavrov, dilansir dari TASS.

"Sejujurnya, ini harus searah dengan hukum internasional dan disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. Kami akan menyetujui solusi yang disetujui oleh warga Serbia. Kami akan melanjutkan dukungan kepada teman Serbia untuk mencapai hasil ini," tambahnya.  

Tak berhenti di situ, Lavrov mengungkapkan mediasi yang diprakarsai Uni Eropa tidak menghasilkan persetujuan apapun. Sedangkan, ia menekankan bahwa tensi di Kosovo bagian utara masih terus memanas.

3. Vulin dikenal sebagai politikus pro-Rusia di Serbia

Vulin dikenal sebagai sosok pro-Rusia di dalam Pemerintah Serbia. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memprakarsai pembuatan 'Serbian World' untuk menyatukan seluruh etnis Serbia di Balkan di bawah Presiden Vucic. 

Vulin juga pernah mengatakan bahwa Serbia seharusnya meninggalkan tujuan menjadi anggota Uni Eropa dan berpaling ke Rusia. Politikus 49 tahun itu kerap memberikan kritik kepada negara tetangga Serbia beserta pemimpinnya, dilaporkan Associated Press

Sementara itu, kunjungan Vulin ke Moskow ini masih mengundang sejumlah pertanyaan bagi pejabat oposisi di Serbia. Mayoritas di antaranya percaya bahwa kunjungan ini diorganisir oleh Rusia, untuk menekan Serbia agar memasukkannya ke dalam kabinet pemerintahan baru.

Serbia sudah menjadi calon anggota Uni Eropa sejak 2009, tapi disebut terus berpaling dari jalur tersebut. Bahkan, negara Balkan itu dipandang terus mendekatkan diri ke sekutunya Rusia dan China dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca Juga: Gegara Gereja Ortodoks Serbia, PM Montenegro Dilengserkan Parlemen

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya