Serbia Tolak Warganya Terlibat Spionase di Rumania

Pekerja NIS Petrol diduga terlibat spionase 

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, pada Selasa (4/10/2022) menolak tudingan bahwa perusahaan migas, NIS Petrol, dan karyawannya terlibat spionase di Rumania. Hal ini setelah dibukanya penyelidikan soal kebocoran data perusahaan. 

NIS Petrol sudah beroperasi di Rumania, Serbia, Bulgaria, dan Bosnia-Herzegovina di bawah merek, Gazprom Petrol Station sebagai bagian dari NIS Gazprom Neft. Namun, kantor pusat dan basis produksi perusahaan tersebut berada di Serbia, dilansir See News.

1. Vucic sebut warga Serbia tidak ikut dalam kebocoran data SDA Rumania ke Rusia

Serbia Tolak Warganya Terlibat Spionase di RumaniaPresiden Serbia, Aleksandar Vucic. (instagram.com/avucic)

Sesuai keterangan di atas, Vucic menegaskan kepada awak media lokal bahwa negara dan warga negara Serbia tidak ada yang terlibat dalam kasus kebocoran data sumber daya alam rahasia milik Rumania.

"Ini tidak ada kaitannya dengan perang untuk memperebutkan energi, tapi ini ada hubungannya dengan perang spionase politik" tegas Vucic, dilansir Balkan Insight.

"Saya tahu bahwa tidak ada warga Serbia yang terlibat dalam kasus ini. NIS Petrol juga merupakan perusahaan milik Rusia. Kami akan meminta kepada rekan-rekan Rumania terkait informasi ini" tambahnya. 

Tudingan tersebut datang setelah adanya laporan data sumber daya alam di bagian barat Rumania bocor ke tangan Rusia. Selain itu, media lokal menyebut bahwa kebocoran data ke Moskow itu diduga melalui perantara Serbia. 

Baca Juga: Gak Ingin Perang Memburuk, Bulgaria Tolak Ukraina Masuk NATO

2. Otoritas Rumania menggeledah rumah dan unit milik NIS Petrol

Setelah dibukanya penyelidikan, Kejaksaan Rumania menyuruh aparat Directorate for the Investigation of Organized Crime and Terrorism (DIICOT) menggeledah seluruh rumah karyawan dan unit perusahaan NIS Petrol di Bukares dan Timisoara. 

Penggeledahan itu dilakukan untuk mencari bukti penyerahan informasi rahasia dan pengiriman data digital yang tidak resmi. Setelah melakukan penggeledahan, otoritas setempat sempat menginterogasi 8 orang dan 4 orang di antaranya dimasukkan dalam investigasi kriminal, dilaporkan Reuters.

Keempat orang tersebut dianggap menyalahi aturan hukum soal perminyakan di Rumania dan regulasi dari Badan Mineral Nasional (ANRM). Mereka diduga juga ikut mengirimkan data rahasia terkait cadangan mineral kepada induk perusahaan Serbia tersebut. 

Akan tetapi, masih belum diketahui secara pasti apakah keempat orang yang diinvestigasi di Rumania tersebut ditahan atau tidak.

3. NIS Petrol tegaskan akan patuh pada proses hukum di Rumania

Berdasarkan pernyataan NIS Petrol kepada media N1, perusahaan migas itu menyatakan kepatuhannya dan kooperasinya kepada seluruh proses hukum di Rumania. Mereka bersedia mengikuti penyelidikan terkait akitivitasnya dan kepada seluruh pekerjanya di Rumania. 

"Prinsip dasar operasional perusahaan NIS Petrol sudah mengikuti aturan hukum ketat yang diterapkan pada negara tempat kami beroperasi" tutur perusahaan. 

Menteri Pertambangan dan Energi Serbia, Zorana Mihajlovic, mengatakan bahwa ia sudah berdialog dengan pemimpin NIS dan menekankan bahwa perusahaan itu sudah mengikuti aturan hukum yang ada. 

"Kami akan mendengar apapun yang tidak sesuai dengan aturan hukum dari polisi, semua kemungkinan bisa terjadi. NIS juga menyatakan bahwa mereka akan berkooperasi dengan polisi, tapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan tentu saja mereka sudah beroperasi sesuai payung hukum di Rumania" paparnya. 

Baca Juga: PBB Minta Penyelidikan Menyeluruh di Tragedi Kanjuruhan 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya