Sistem Kesehatan Irlandia Terkena Serangan Siber

Ganggu layanan kesehatan di Irlandia

Dublin, IDN Times - Serangan siber telah menargetkan sistem layanan kesehatan di Irlandia yang berakibat pada matinya sistem IT. Bahkan dengan serangan siber canggih ini, pelaku meminta dana tebusan besar untuk mengembalikan kembali sistem pelayanan kesehatan di Irlandia.

Kejadian ini menyerupai cyberattack yang terjadi di beberapa negara Eropa lain, seperti Inggris, Finlandia, Prancis. Bahkan kejadian tersebut bersamaan dengan serangan siber pada sistem pipa minyak di AS. 

1. Sistem IT HSE terpaksa dimatikan demi keamanan

Pada hari Jumat (14/05/2021) sistem pelayanan kesehatan di Irlandia, Health Service Executive (HSE) mendapat serangan siber berbahaya yang langsung menyasar sistem IT miliknya. Melalui cuitan dalam Twitternya, pihak HSE mengungkapkan jika serangan ini menyebabkan perusahaan terpaksa mematikan seluruh sistem IT. 

Serangan kali ini merupakan tipe ransomware yang menggunakan perangkat lunak yang didesain untuk memblok akses sistem komputer. Kemudian peretas meminta uang tebusan yang umumnya dalam bentuk cryptocurrency demi mengembalikan akses, dikutip dari laman CNBC

2. Berdampak pada operasional RS Rotunda di Dublin

Baca Juga: Pendemo Anti Lockdown di Dublin, Irlandia Dikenai Sanksi Hukum

Selain menyerang sistem kesehatan Irlandia, RS Rotunda yang terletak di Dublin juga terdampak serangan ini. Salah satu rumah sakit ibu dan anak tertua di dunia dan tersibuk di Eropa tersebut terpaksa tidak menerima pasien pada hari itu, kecuali ibu yang sudah hamil 36 minggu ke atas atau memiliki perjanjian mendesak. 

Atas insiden ini, HSE meminta maaf terhadap pasien dan khalayak umum serta menjanjikan informasi lebih lanjut setelah sistem kembali tersedia. Meskipun begitu pihak HSE menuturkan jika vaksinasi COVID-19 tidak mengalami gangguan akibat dari peristiwa serangan siber ini, dilaporkan dari RT

3. Meningkatnya kasus serangan siber di tengah pandemik

Sistem Kesehatan Irlandia Terkena Serangan SiberIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir dari Politico, serangan siber pada sistem layanan kesehatan tengah meningkat signifikan sejak dimulainya pandemik satu tahun yang lalu. Salah satu tindak kriminal yang paling populer adalah menguasai server, pencurian data pribadi, lalu kemudian peretas memaksa target untuk membayar sejumlah uang tebusan. 

Serangan yang cukup dikenal belakangan ini adalah ransomware yang mulai naik daun sejak tahun 2017 lewat virus WannaCry. Bahkan perusahaan perlindungan siber Group-IB mengatakan apabila serangan ransomware tengah meningkat 150 persen di tahun 2020. 

Baca Juga: Pendemo Anti Lockdown di Dublin, Irlandia Dikenai Sanksi Hukum

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya